Jangan yang “nggak dianggap”, seperti kisah Nabi Daud as dan Jalut misalnya.
1). Jika kebenaran parameternya adalah analisa konspirasi, maka insya Allah setiap ummat ini akan mudah dan bahkan sangat sederhana mengenali sebuah subtansi, mudah memahami mengapa dari era salaf Alawiyin, Wali songo, hingga ulama-ulama aswaja sejati kita saat ini, mereka berdakwah dengan cara dan tampilannya yg khas, dibanding “mayoritas” yg telah ditampilkan pada publikasi era kontemporer dan media mainstream abad ini.