Tuesday, April 26, 2016

KESUCIAN DAN KEMULIAAN ILMU

Sayyidina Ali r.a berkata:

1. Ilmu adalah pusaka yang mulia.

2. Serendah-rendah ilmu adalah yang berhenti di lidah, dan yang paling tinggi adalah yang tampak di anggota-anggota badan.

KISAH SEORANG HAMBA YANG SELALU BERTASBIH DI ZAMAN NABI MUSA A.S

Nabi Musa a.s sedang dalam perjalanan ketika ia mendengar sebuah suara datang dari gunung, suaranya terdengar jelas, dan ia pun mendekati suara itu. Ia sampai pada sebuah gua dan melihat ke dalamnya, di sana ada seseorang yang sedang bertasbih, "Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan aku lebih mulia dari yang lainnya."

KISAH PERTEMUAN SYEIKH ABDUS SALAM DENGAN SYEIKH ABUL FATAH AL-WASITHI

Sayyidisy Syekh ash Sholih al Quthub al Ghouts asy Syarif Abu Muhammad Abdus Salam bin Masyisy al Hasani, yang pada saat itu sedang berada di tempat pertapaannya, di suatu gua yang letaknya di puncak sebuah gunung di padang Barbathoh. Demi mendengar keterangan itu, sama seperti yang dijelaskan oleh Syekh Abul Fatah al Wasithi al Iraqi, segera saja Beliau menuju ke tempat yang ditunjukkan itu.

KISAH WALI ALLAH DI LOMBOK

Lalu Gede Mambalan (Seperti Diceritakan oleh TGH. Muhammad Najmuddin Makmun). Di Desa Mambalan Lombok Barat, ada sebuah makam wali Allah yang terkenal ramai di ziarahi orang banyak, pemilik makam bernama “Lalu Gede” dalam bahasa sasaknya. Beliau berdakwah, mengajar mengaji di desa Mambalan dan sekitarnya. Sewaktu Lombok masih dijajah oleh pemerintahan Gusti Anak Agung Bali.

NASIHAT

Bismillahhirrahmannirrahim

ﺴـــــــــﻢ ﭐﻟﻠﻪ ﭐﻟﺮﺣـﻤـﻦ ﭐﻟﺮﺣـــــــﻴﻢ ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍْﻟﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ , ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﻩُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻲ ﺍَﺷْﺮَﺍﻓِﻲ ﺍْﻻَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤُﺮﺳَﻠِﻴْﻦَ ﺳَﻴِّﺪِ ﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِِ ﻭَ ﻋَﻠَﻲ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ

Terlalu faqier diri ini untuk selalu menghitung hitung akan betapa besarnya Anugerah dan Nikmat Allah swt, tak akan pernah mampu diri ini untuk selalu membicarakan betapa berlimpahnya Keagungan, Kebesaran serta Kasih Sayang-Nya pada segenap ciptaan baik yang awal ataupun sesudahnya. Dengan itulah kita manusia yang memiliki Iman serta ke-Islaman selalu dituntut untuk lebih arif dalam menerjemahkan berbagai bentuk kejadian yang melengkapi setiap sudut pada kehidupan ini.

PARA WALI ALLAH MENURUT PENJELASAN NABI ISA A.S

Wahab bin Munabbih meriwayatkan, bahwa para Hawariyyun telah bertanya pada nabi Isa tentang siapa para Wali Allah yang tiada merasa takut dan berduka cita? Nabi Isa menjawab: ” Mereka adalah para hamba yang selalu memandang kepada bathin dunia ini, padahal pada umumnya manusia melihat dari sisi lahirnya. Mereka mempersiapkan ajal (habisnya usia) dunia ini, ketika manusia melihat kehidupan yang kini saja. Mereka menjauhkan diri dari sesuatu yang akan menodai kehambaan mereka. Pengingkaran mereka terhadap dunia merupakan suatu kemerdekaan dan kegembiraan terhadap apa yang mereka capai daripadanya (dunia ini) merupakan duka cita".

KEBENARAN (REALITI)

Di keheningan malam, Sang Maut turun dari hadirat Tuhan menuju ke bumi. Ia terbang melayang-layang di atas sebuah kota dan mengamati seluruh penghuni dengan tatapan matanya. Ia menyaksikan jiwa-jiwa yang melayang-layang dengan sayap-sayap mereka, dan orang-orang yang terlena di dalam kekuasaan sang lelap. Ketika rembulan tersungkur kaki langit, dan kota itu berubah warna menjadi hitam legam, Sang Maut berjalan dengan langkah tenang di tengah pemukiman (berhati-hati tidak menyentuh apapun) sampai tiba di sebuah istana. Dia masuk dan tak seorang pun kuasa menghalangi. Dia tegak di sisi sebuah ranjang dan menyentuh pelupuk matanya, dan orang yang tidur itu bangun dengan ketakutan.

AHLAZ ZIKRI

Allah telah menganugerahkan pengetahuan yang mendalam kepada ahli dzikir. Ahli dzikir yang dianugerahi pengetahuan oleh Allah disebut ahli dzikir yang ahli hikmah. Al-Hikmah telah ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah : 269). Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana menganugerahkan Al-Hikmah kepada orang-orang yang telah mengikuti kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki oleh Allah untuk orang-orang berakal? Al-Qur’an ayat 190-191 surat Ali Imron menyatakan adanya kehendak Allah dengan mempertegas pemahaman akan tujuan penciptaan langit dan bumi bagi orang-orang berakal. 

TAQWANYA PARA AULIA

Bismillahhirrahmannirrahim

ﺍَِﻥَّ ﺍَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍَﺗْﻘﺎَﻛُﻢْ

Maha Benar Allah dengan segala Firman-nya ! Ayat diatas merupakan janji allah, Allah akan memuliakan hamba hambanya yang bertaqwa. Taqwa dalam artian harfiyah ialah menjalankan semua perintah dan mejauhi segala larangan (allah). Adapun Taqwa dalam konteks Maknawinya para pengamal Tharekat ialah Seseorang yang mampu mengenal, memahami serta pandai bersyukur dalam segala pemberian, ber-adab dalam sgala penyerahan dan pengembalian.  Disinilah tolak ukur Taqwa nya para Aulia Allah, mereka berjalan dalam segenap ketentuan, jiwa mereka telah hilang seiring bias nikmat kuasa allah, pandangan dan tujuan mereka hanya satu lautan terkecil dalam diri.

NABI LUTH A.S BERSAMA SULTANUL AULIA R.A

Memang benar selama ini apa kata orang mukmin akan hari/malam jum'at adalah suatu waktu yang penuh keberkahan, bahkan Rosululloh SAW bersabda: “Sebaik- baik hari adalah hari Jum'at, karna pada hari itulah diciptakan Nabi Adam dan pada hari itu dia diturunkan ke bumi pada hari itu pula diterima taubatnya pada hari itu pula beliau diwafatkan dan pada hari itu pula terjadi Kiamat. Para Aulia Allah pun meng-khususkan malam tersebut walaupun sesungguhnya ibadah mereka tidak terbatas antara jarak maupun waktu.