Saturday, March 26, 2016

NAFSUMU SENDIRI YANG MENYALAKAN KOBARAN!

Sahabatku, Imam Al-Ghazali memberi nasihat bahwa jika kita telah menyadari kebebalan jiwa kita dan merasa sulit untuk mendisiplinkan diri, kita harus menyertai orang-orang yang terbiasa mempraktikkan muhasabah agar semangat dan kegairahan spiritualnya menulari kita.

MAKA, JADILAH KEKASIHNYA

Ibn Mas‘ud r.a. menuturkan Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah di antara kalian yang lebih mencintai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri?” Para sahabat menjawab,”Wahai Rasulullah, setiap orang di antara kami pasti lebih mencintai hartanya sendiri daripada harta ahli warisnya”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya hartanya adalah apa-apa yang ada di depan dan harta ahli warisnya adalah apa-apa yang ada di belakang.” (HR al-Bukhari).

TOLAK BALA DENGAN SEDEKAH

Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana”. (HR. Ath-Thabrani)

KEDAHSYATAN CINTA BAYAZID

Yahya ibn Mu'adz meriwayatkan bahwa ia mengamati Bayazid Bistami dalam shalatnya sepanjang malam. Usai shalat, Bayazid berdiri dan berkata, "Ya Allah, sebagian hamba telah meminta dan mendapat kemampuan luar biasa, berjalan di atas air atau terbang di udara, tetapi aku tidak meminta itu; sebagian lainnya meminta dan mendapat limpahan harta, tetapi bukan itu pula yang kuminta." 

MARI PERBAIKI SHALAT KITA

Syekh Ibnu.Atha'illah mengatakan: “Perumpamaan orang yang menunaikan shalat tanpa kehadiran hati (kalbu) adalah seperti orang yang menghadiahkan seratus kotak kosong kepada raja. Tentu orang itu pantas dihukum. Sedangkan orang yang shalat dengan kehadiran hati adalah seperti orang yang menghadiahkan permata senilai seribu dinar kepada raja.

TIGA ALASAN MENGAPA HARUS ZUHUD

Ibrahim bin Adham pernah ditanya tentang apa yang dapat menyebabkan dirinya mencapai tingkat zuhud, lalu beliau menjawab bahwa alasan zuhud baginya ada tiga hal, yakni:

1) Kulihat kuburan adalah alam yang mengerikan, sedang aku tidak punya teman yang menghilangkan rasa takutku.

PESAN PENGORBANAN SITI HAJAR

Alkisah. Nabi Ibrahim a.s. memutuskan untuk meninggalkan istrinya (Siti Hajar) dan anaknya (Ismail a.s) yang masih bayi. Siti Hajar pun dengan lapang dada meneriman keputusan suami tercintanya.Bagi Siti Hajar, itu merupakan pengorbanan yang harus ditunaikan. Gurun yang tandus tak membuatnya takut.Terik mentari tak membuatnya gentar. Pengorbanan untuk Tuhan adalah segalanya. Meski hidup tanpa suami yang mendampingi begitu berat, namun menolak perintah Tuhan jauh lebih berat.

PESAN IMAM AL-GHAZALI TENTANG IBADAH HAJI

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali memberi penjelasan tentang ibadah haji, baik secara syariat ataupun secara batiniah. Menurut beliau, di antara adab yang paling penting dalam perjalanan haji bagi seorang Muslim adalah mengkhususkan dirinya untuk melakukan haji dan memutuskan segala hubungannya dengan dunia. Hal tersebut harus dilakukan dengan melakukan taubat yang murni semata-mata karena Alah SWT, serta bebas dari semua perbuatan maksiat dan kezhaliman.

BERSYUKURLAH SETIAP NIKMAT YANG ALLAH BERIKAN DENGAN MENSYUKURINYA

Alkisah ada seorang fakir miskin melewati jalan Madinah. Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Diapun merasa sedih karna jarang sekali bisa makan daging. Lalu dia pulang ke rumahnya dengan hati mendongkol. Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. dia sangat bosan dengan kedelai.

ADAB SULUK BAGI SALIK

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani qaddasallahu sirrahu memberi nasehat: “Barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya mengabaikan dunia. Barangsiapa menghendaki Allah, maka wajib baginya mengabaikan kehidupan akhirat. Ia harus mencampakkan kehidupan duniawinya demi Rabbnya. Selama keinginan, kesenangan, dan upaya duniawi dan di dalam hatinya seperti makan, minum, berbusana, menikah, tempat tinggal, kendaraan, jabatan, ketinggian dalam pengetahuan tentang lima pilar ibadah dan hadis dan penghafalan al-Quran dengan segala bacaan, bahasa, dan segala retorikanya.