Monday, February 22, 2016

PENGERTIAN SEMBILAN ROH DALAM DIRI

Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :

1). Roh Idhafi: adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut ”JAUHAR AWAL SUCI”, kerana roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati. Roh ini sering disebut “NYAWA”. Roh Idhofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idhofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup.

WAJIB MENJAGA SEMBILAN DARI YANG SEMBILAN

Al-Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi menyebutkan dari Al'Allamah Ahmad bin Hasan Jamallullail, wajib bagi setiap keturunan Nabi Muhammad s.a.w untuk menjaga sembilan dari yang sembilan:

1-Kesungguhan didalam menuntut ilmu syariah.

2-Membersihkan hati dari seluruh penyakit , dari akhlaq yang tercela dan dari aqidah yang buruk.

KIBLAT

Pertama: Kiblat kearah tenggelamnya arah matahari, masuk pada Syariat.

Kedua: Kiblat I’tiqat hati berbetulan dengan Baitullah, masuk kepada Tarekat.

Ketiga: Kiblat I’tiqat hati berbetulan dengan Baitul Ma’mur, masuk kepada Haqiqat.

Keempat: Kiblat I’tiqat hati seakan-akan menghadap muka (wajah) kita kepada Allah Ta’ala masuk kepada Ma’rifat Kamalul Yaqin.

TAKBIRATULIHRAM

1. Bahwa takbir engkau dengan sah lagi jasan yakni yaqin.

2. Bahwa adalah hatimu itu hadir dengan Allah ta’ala yakni ingat kepada Allah ta’ala, maka takbir engkau serta membenarkan Allah ta’ala

3. Takbir engkau itu menjauhi apa yang dilarang Allah swt.

10 PESANAN ALLAH S.W.T KEPADA NABI MUSA A.S

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w bersabda: “Allah s.w.t telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab :

4 GOLONGAN MANUSIA MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

Berikut 4 Golongan Manusia menurut Syekh Abdul Qadir al Jailani:

1).  Manusia yang tidak mempunyai lisan dan hati, senang berbuat maksiat, menipu serta dungu. Berhati-hatilah terhadap mereka dan jangan berkumpul dengannya, kerana mereka adalah orang-orang yang mendapat siksa.

SABAR DALAM UJIAN

(Kisah Wali Allah; Abu Qilabah al-Jarmiy, w 104 H/722 M). Beliau bernama Abdullah ibn Zaid ibn Amr al-Jarmiy, salah seorang terkemuka ahli ibadah dan sangat zuhud di antara penduduk Basrah Irak. Beliau seorang yang sangat alim dalam masalah peradilan dan hukum-hukum syari’at. Di saat hidup banyak orang berharap kepadanya untuk memangku jabatan hakim, namun ternyata beliau justru kabur dari Basrah ke wilayah Syam (sekarang Siria), menetap di sana hingga beliau meninggal. Beliau termasuk salah seorang perawi hadits yang sangat dipercaya, wafat tahun 104 H pada masa pemerintahan Yazid ibn Abdul Malik.

KEARIFAN ULAMA TANAH JAWA

Ada seorang tamu yang bertanya kepada Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, “Habib saya minta diceritakan kisah Rasulullah Saw walaupun sedikit saja”. Maulana Habib Luthfi terdiam. Kemudian tamu bertanya kembali, Apakah perasaan rindu kepada Rasulullah Saw nyata atau halusinasi? Maulana Habib Luthfi menjawab, perasaan itu nyata, itu hubungan antara Rasulullah saw dengan umatnya. Bukan halusinasi.

TAKDIR

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim. Namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun daripada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah, kepada-Nya-lah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri. (QS 12 : 67). Agama disisi Allah adalah Islam, yang mempunyai pengertian berserah diri kepada-Nya. Oleh kerana itu, janganlah ikut mengatur, kerana mencipta dan memerintah hanyalah milik-Nya, seperti dalam firman-Nya : 'Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.' (QS 7 : 54). 

DISANGKA ROTI RUPANYA WANG TUNAI RP40 JUTA

Pada suatu Ahad sore Abuya Dimyathi (Mbah Dim) Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten bercerita di dalam pengajiannya yang dihadiri oleh para jama'ah ulama / kyai dari berbagai wilayah Provinsi Banten, termasuk Tangerang. Sebagaimana biasa tempat duduk saya berada di bahagian paling depan dan pas berhadapan dengan beliau. Saya termasuk jama'ah yang paling muda dan bukan seorang ulama atau kyai.