Permasalahan hal dan maqam adalah pembicaraan yang sangat penting di dalam tasawuf. Bahkan, dikatakan bahwa Suatu kitab yang berjudul tasawuf, bukanlah kitab tasawuf kalau di dalamnya tidak dibahas tentang hal dan maqam. Hal (jamaknya: ahwal) dan maqam (jamaknya: maqamat) adalah kondisi batiniah seorang mutashawwif atau shufi dalam perjalanannya menuju Tuhan. Perbedaannya adalah: 1) hal bersifat sementara,sedangkan maqam bersifat tetap; 2) hal awalnya makasib (usaha manusia) dan akhirnya mawahib (anugerah Tuhan), sedangkan maqam awalnya mawahib dan akhirnya makasib.
Tuesday, February 16, 2016
PENTINGNYA GURU MURSYID
Jalan menuju Allah itu bersifat ruhaniah. Mata lahir dan akal tidak akan mampu melihat jalan ini. Yang mampu melihatnya hanyalah ruh atau hati yang bersih. Saudaraku, sudah menjadi pengalaman kita, bahwa di jalan raya yang bersifat material banyak terjadi kecelakaan. Padahal, jalan raya yang bersifat material itu, mata lahir kita bias melihatnya.Jalan raya itu juga dilengkapi dengan berbagai rambu lalu-lintas. Tetapi kecelakaan berlaku setiap hari. Ada yang tabrakan, ada yang serempetan, ada yang masuk jurang, ada yang terguling dan berbagai macam kecelakaan bias terjadi di jalan yang begitu jelas terlihat dengan mata kepala kita.
MARTABAT TUJUH
Mempersembahkan TUJUH (7) martabat alamTentang martabat perwujudan diri rahsia Allah SWT. Ke tujuh-tujuh martabat atau alam ini terkandung ia di dalam surat-Al Ikhlas:
HuwAllahu Ahad - Ahdah
Allahushomad - Wahdah
Lamyalidd - Wahidiah
Walamyuladd - Alam Roh
Walamyakullahu - Alam Mithal
Kuffuan - Alam Ijsam
Ahad - Alam Insan
KEBERADAAN WALIYULLAH
Tanya: Apakah sebutan Waliyullah itu hanya untuk orang-orang zaman dahulu saja dan bagaimana dengan sekarang ini, apakah masih berlaku sebutan itu?
Jawab: Kata "dahulu" kerana ada sekarang dan "sekarang" akan menjadi dahulu kata nanti. Jadi dahulu maupun sekarang pada dasarnya sama saja. Yang. Membedakan hanya periode waktu saja. Adapun mengenai keberadaan Waliyullah, sampai dunia ini berakhir Allah akan terus menciptakan walinya dimuka bumi ini. Yang tidak diciptakan lagi hanya Nabi dan Rasul kerana sudah ditutup oleh kerasulan Nabi Muhammad SAW.
HAKEKAT DIRI YANG HAKIKI
1. Jika suatu benda kita bagi menjadi dua, maka setiap bahagian adalah setengah. Jika setiap bahagian dibagi dua, maka masing-masing menjadi seperempat. Jika setiap bahagian terus dibagi dua, pada akhirnya, ia menjadi ghaib. Sama ghaibnya dengan makhluk ghaib. Jika kita bagi terus dengan hitungan tak berhingga, maka ia akan sampai pada Puncak Keghaiban.
DISANGKA PEMABUK DAN PEZINA TERNYATA WALI ALLAH
Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya. Sultan berkata kepada kepala pengawal: “Mari kita keluar sejenak”. Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan rondaan di malam hari dengan cara menyamar. Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal.
BAHAGIAN DARI AL-HIKAM
Tiga jawaban Hatim Al-Asham pada syaitan.
Hatim Al-Asham berkata : “Setiap pagi, syaitan selalu bertanya kepadaku tiga hal: ‘Apa yang akan engkau makan?, Apa yang akan engkau pakai?, Dimana tempat tinggalmu?.
SYEIKH JUNAIDI AL-BAGHDADI
Al-Junaid merupakan tokoh paling terkemuka dalam dunia Tasawuf, bahkan beliau mendapat gelar sebagai "Sayyidush Shufiyah" (Pangeran Kaum Sufi). Ia menjelaskan teori-teorinya dalam pengajaran-pengajarannya serta dalam serangkaian suratnya (yang hingga kini masih ada) yang ditujukan kepada sejumlah tokoh pada masanya. Ia merupakan seorang sufi yang memiliki jasa besar dalam menjaga kemurnian tasawuf. Faham-faham dan akidah-akidah menyesatkan yang hendak masuk dalam ajaran tasawuf habis dibersihkan oleh beliau. Kerana itu banyak ungkapan-ungkapan beliau yang di kemudian hari menjadi landasan utama dalam usaha menjaga kebenaran tasawuf dan kemurnian ajaran Islam.
RAHSIA MAKRIFAT
Amat sukar untuk menjelaskan mengenai hakikat dan makrifat kepada yang hanya membatasi pengajian dan kefahaman dalam mempelajari agama sekadar pada zahir Syariat saja, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki roh dari pada Al-Qur’an itu sendiri.
MAQAM WUKUF QALBIY
Wukuf ini menurut ajaran Islam pada Tarekat An-Naqsyabandi, pertama-tama di dasari pada 3 (tiga) tahap atau tingkat, yaitu:
1). Wukuf Samani: Artinya: Kontrol atau instropeksi yang sentiasa di lakukan oleh seseorang hamba terhadap ingat atau tidaknya dia kepada Allah sekurang-kurangnya dua atau tiga jam, jika merasakan dalam keadaan ingat kepada Allah dalam pada waktu - waktu tersebut, semestinya banyak-banyak bersyukur kepada Allah kerana telah di berikan hidayah berupa ketetapan ingat kepada-Nya, jika ternyata di rasakan lupa kepada Allah, maka banyak-banyaklah melakukan taubat kepada Allah dan usahakan dengan sekeras mungkin supaya kembali ingat kepada Allah.
Subscribe to:
Posts (Atom)