Wednesday, April 27, 2016

30 TAHUN 30 HARI MENCARI POHON SYURGA

Seorang wanita terpesona lepas mendengar kisah tentang pohon surga yang buahnya menakjubkan. Harapan yang sangat tinggi untuk mendapatkan buah itu membuatnya mencari seorang mursyid. Hingga suatu hari ia bertemu dengan mursyid yang dikenal dengan nama "Sabar". "Bagaimana saya bisa mendapatkan buah di Surga itu sehingga saya bisa mendapatkan hakikat ilmu secara langsung?" kata wanita itu ke sang mursyid. "Untuk mencapai harapan itu, saya menyarankan agar Anda belajar dengan saya," kata sang mursyid. "Jika Anda tidak melakukannya, Anda bakal tenggelam dalam pencarian yang menggelisahkan.” Wanita itu memilih acuh. 

SUNAN BONANG DENGAN SANTRINYA

Kisah Hikmah untuk memahami syukur nikmat dari Allah. Sebagai seorang wali, Sunan Bonang selalu mengembara untuk menyebarkan agama. Sering kali ia berjalan sendirian, menempuh hutan belantara, mendaki gunung yang tinggi, menuruni jurang yang curam dan mendatangi dusun terpencil di kaki bukit berhutan lebat. Pada suatu hari ia melakukan perjalanan bersama seorang santrinya. Mereka membawa bekal nasi bungkus yang dibeli di warung pada sebuah desa di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setelah selesai shalat Dzuhur, di tepi sebuah telaga yang bening, kedua orang guru dan murid itu beristirahat pada suatu tempat yang lapang dalam naungan daun-daun sebatang pohon beringin yang rimbun.

TAWASIN (4): THASIN AL-DAIRAH (LINGKARAN)

1. Pintu “ba” pertama melambangkan seseorang yang menjangkau lingkaran Kebenaran. Pintu “ba” kedua melambangkan orang yang menjangkaunya, yang setelah memasukinya, sampailah ia ke pintu yang tertutup. Pintu “ba” ketiga melambangkan seseorang yang tersesat di gurun Sifatnya-Kebenaran.

HAKIKAT FANA

Fana itu ada 4 (empat):

1). Fana pada afaal.
2). Fana pada asma.
3). Fana pada sifat.
4). Fana pada zat.

AMALAN DARI AL-HABIB ABU BAKAR BIN MUHAMMAD ASSEGAF GRESIK

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Baik dan buruknya manusia itu tergantung di akhir hayatnya. Jika ia mati dalam keadaan membawa iman (husnul khotimah) maka surga akan menjadi tempatnya kelak. Namun, apabila ia mati dalam keadaan berlumuran dosa dan tanpa iman (suul khotimah) maka neraka akan menjadi tempatnya yang abadi. Naudzu billahi min dzalik.

TAWASIN (5): THASIN AL-NUQTAH (TITIK)

1. Ada yang lebih halus dari itu, yakni penyebutan tentang Titik „AzaliyAda yang lebih halus dari itu, yakni penyebutan tentang Titik Azaliy yang berupa Asal, dan yang (keberadaannya) tidak bertambah ataupun berkurang, tidak juga habis sirna dirinya.

2. Orang yang mengangkal keadaan (hal) batinku telah menyangkalnya, karena tidak mengetahui aku, malah menyebutku bid‟ah. Dituduhnya aku dengan sebutan Iblis, serta dianggapnya kekeramatanku sebagai praktik perdukunan, juga demikian terhadaplingkaran suci yang berada di luarnya-luar jangkauan, yang dicemoohkannya.

MEMAHAMI HAWA NAFSU

Ketika seorang hamba melihat dengan akalnya tanpa terpengaruh oleh hawa, maka segala sesuatu akan tampak sebagaimana hakikatnya. Namun jarang yang dapat melihat dengan cara demikian, karena hawa terlalu menguasai nafs, dan nafs sangat sulit untuk melepaskan diri dari kekuasaan hawa. Bahkan karena demikian tersembunyi dan sulit dipahami, maka manusia tidak dapat merasakan kehadiran hawa. Hanya orang-orang yang berakal unggul (superior) yang dapat mengetahui keberadaan hawa dalam nafs-nya.

HAKIKAT ZUHUD (MUTIARA IHYA ULUMUDDIN)

Yang dimaksud dengan hakikatnya zuhud adalah menolak sesuatu serta mengandalkan yang lain. Maka barangsiapa yang meninggalkan kelebihan dunia serta menolaknya dan mengharapkan akhirat maka ia juga zuhud di dunia. Sedangkan derajat zuhud yang tertinggi adalah jika ia tidak menginginkan segala sesuatu selain Allah SWT bahkan akhirat. Zuhud haruslah disertai pengetahuan bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia. Amalan yang timbul dari suatu keadaan ialah sebagai pelengkap dari suatu keinginan terhadap akhirat. Sedangkan segala amalnya bagaikan pembayaran harga dengan memelihara harta serta anggota tubuh dari segala yang. bertentangan dengan jualan ini. Sedangkan keutamaan zuhud ditunjukkan oleh ayat sebagai berikut:

HAKIKAT CINTA KEPADA ALLAH (AL-HIKAM)

Mengenai hakikat cinta kepada Allah s.w.t. menurut pandangan hakikat hikmah Tauhid dan Tasawuf, sebagaimana telah diungkapkan oleh Maulana Imam Ibnu Athaillah Askandary dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut: "Orang yang begitu sangat cintanya bukanlah orang yang mengharapkan balasan sesuatu dari pihak yang dicintainya atau dia menuntut sesuatu maksud dari pihak yang ia cintai, karena orang yang begitu sangat cintanya itu ialah orang yang memberi buat anda, bukanlah orang yang begitu sangat cintanya itu merupakan orang dimana anda memberi buatnya.” Kalam Hikmah ini, sepintas lalu sulit juga menangkapnya, apabila tidak kita berikan penjelasan sebagai berikut:

SYEIKH AHMAD AL-BADAWIY R.A (WALI QUTB AL-GHOUTS)

Setiap hari, dari pagi hingga sore, ia menatap matahari, sehingga kornea matanya merah membara. Apa yang dilihatnya bisa terbakar, khawatir terjadinya hal itu, saat berjalan ia lebih sering menatap langit, bagaikan orang yang sombong. Sejak masa kanak kanak, ia suka berkhalwat dan riyadhoh, pernah empat puluh hari lebih perutnya tak terisi makanan dan minuman. Ia lebih memilih diam dan berbicara dengan bahasa isyarat, bila ingin berkomunikasi dengan seseorang. Ia tak sedetikpun lepas dari kalimat toyyibah, berdzikir dan bersholawat. Dalam perjalanan riyadhohnya, ia pernah tinggal di loteng negara Thondata selama 12 tahun, dan selama 8 tahun ia berada diatas atap, riadhoh siang dan malam.