Seorang wanita terpesona lepas mendengar kisah tentang pohon surga yang buahnya menakjubkan. Harapan yang sangat tinggi untuk mendapatkan buah itu membuatnya mencari seorang mursyid. Hingga suatu hari ia bertemu dengan mursyid yang dikenal dengan nama "Sabar". "Bagaimana saya bisa mendapatkan buah di Surga itu sehingga saya bisa mendapatkan hakikat ilmu secara langsung?" kata wanita itu ke sang mursyid. "Untuk mencapai harapan itu, saya menyarankan agar Anda belajar dengan saya," kata sang mursyid. "Jika Anda tidak melakukannya, Anda bakal tenggelam dalam pencarian yang menggelisahkan.” Wanita itu memilih acuh.
Dia pergi mencari mursyid lainnya. Di perjalanan berikutnya, ia bertemu dengan mursyid yang bernama Arif "yang bijak", lalu Hakim "sang filsuf", dilanjutkan bertemu Majnun "si gila", kemudian Alim "sang ilmuan" dan seterusnya. Tiga puluh tahun ia lewati untuk mencari apa yang diharapkannya tapi tidak kunjung menemukannya. Hingga akhirnya ia melihat sebuah kebun yang indah. Ketika ia memasukinya ia melihat pohon surga yang selama ini ia cari. Ketika ia mendekatinya, ia melihat buah yang diidamkan itu bergantung di cabangnya. Ia pun terperanjat ketika melihat yang berdiri di samping pohon itu ialah mursyid yang pertama kali ia temui, “Sabar". "Mengapa Anda tidak memberitahukan ke saya bahwa Anda adalah penjaga pohon surga ini ketika pertama kali kita bertemu?" katanya separuh menyesalkan. "Bagaimana saya memberitahukan, sedang Anda tidak percaya dengan saya. Perlu diketahui, pohon ini hanya berbuah sekali dalam 30 puluh tahun dan 30 hari."
Dia pergi mencari mursyid lainnya. Di perjalanan berikutnya, ia bertemu dengan mursyid yang bernama Arif "yang bijak", lalu Hakim "sang filsuf", dilanjutkan bertemu Majnun "si gila", kemudian Alim "sang ilmuan" dan seterusnya. Tiga puluh tahun ia lewati untuk mencari apa yang diharapkannya tapi tidak kunjung menemukannya. Hingga akhirnya ia melihat sebuah kebun yang indah. Ketika ia memasukinya ia melihat pohon surga yang selama ini ia cari. Ketika ia mendekatinya, ia melihat buah yang diidamkan itu bergantung di cabangnya. Ia pun terperanjat ketika melihat yang berdiri di samping pohon itu ialah mursyid yang pertama kali ia temui, “Sabar". "Mengapa Anda tidak memberitahukan ke saya bahwa Anda adalah penjaga pohon surga ini ketika pertama kali kita bertemu?" katanya separuh menyesalkan. "Bagaimana saya memberitahukan, sedang Anda tidak percaya dengan saya. Perlu diketahui, pohon ini hanya berbuah sekali dalam 30 puluh tahun dan 30 hari."
No comments:
Post a Comment