Saturday, March 19, 2016

INDAHNYA SIKAP QANA’AH

Menurut Muhammad bin Ali At-Tirmidzi, sikap qana'ah adalah jiwa yang rela terhadap pembagian rezeki yang ditentukan oleh Allah. Atau bisa juga dikatakan bahwa qanaah adalah sikap merasa cukup dengan sesuatu yang ada dan tidak berkeinginan terhadap sesuatu yang tidak ada hasilnya.

MENGUJI KEIMANAN SUFI

Ketika mursyid tarekat terkemuka Junaid Al-Baghdadi wafat, maka kedudukannya digantikan oleh seseorang bernama Muhammad Al-Hariri. Konon dia suka mengembara dan pernah bermukim di Mekkah selama satu tahun. Ia juga dikenal sebagai seorang sufi yang sangat alim. Di siang hari beliau selalu berpuasa hingga tak pernah terlihat berbuka. Di malam hari kadang dia pun melanjutkan untuk berpuasa. Di tengah malam ia kadang tak tidur untuk melakukan shalat, hingga punggungnya belum pernah menyentuh dinding serta kakinya tidak pernah beristirahat.

PENUHI HATI DENGAN CINTA DAN ZIKIR

Hati yang kering dan rapuh, maka siramilahlah dengan ketaatan dan dzikrullah. Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah lidahmu basah dengan mengingat Allah." (HR At-Tirmudzi) Jika hati telah diisi dengan rasa cinta kepada Allah dan selalu berzikir kepada Allah, maka ia akan menyadari bahwa Allah akan selalu melihat dan mengawasinya. Keadaan dan kesadaran semacam ini akan membantu kita untuk selalu taat kepada-Nya dan membuat kita takut bermaksiat kepada-Nya.

ANAK KECIL ITU TAK PUNYA PILIHAN

Drama kehidupan selalu bisa kita saksikan kapan saja. Jam 23.30 WIB tadi, saya melihat seorang nenek menahan sakit perut sambil menggendong cucunya yang menangis dan mengamuk di tepi jalan. Zahra, anak perempuan kecil (4 tahun) itu memberontak sejadi-jadinya karena tak mau diajak neneknya mengamen di malam hari.

PESAN ZIKIR DARI DARUS-SUNNAH

Di sudut masjid Muniroh Salamah, Ma'had Darussunnah, Ciputat, saya menyaksikan ratusan santri, tamu, undangan dan keluarga almarhum Prof. Dr. KH Ali Mustafa Yaqub, MA, berzikir, bershalawat, bertahlil, tahmid, dan membaca Al-Qur'an.

ENAM PENYANGGA DUNIA

Imam Hasan Basri mengatakan:

1. Jika tidak ada wali abdal, maka bumi dan seluruh isinya akan tenggelam.
2. Jika tidak ada orang-orang shalih, maka orang yang ahli maksiat akan celaka.
3. Jika tidak ada ulama, maka tingkah laku manusia akan seperti binatang.

USAHA DAN TAWAKAL MENURUT SYEKH ABDUL QADIR

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Bertauhid itu wajib. Mencari nafkah yang halal pun wajib. Menuntut ilmu juga wajib, Ikhlas beramal juga wajib. Dan, meninggalkan kebalikan semua itu juga wajib. Engkau harus berusaha dan bergantung pada sebab, sampai imanmu menguat. Setelah itu barulah engkau tunggu hasilnya. Para Nabi pun berusaha dan berutang (berniaga). Mereka bergantung pada sebab di awal urusan dan bertawakal di akhir urusan. Mereka memadukan antara usaha dan tawakal di awal dan di akhir. Sikap tidak berusaha dan meminta-minta kepada orang lain mengundang siksaan Allah Azza wa Jalla”. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fathu Rabbani).

ALASAN MENGAPA AKU BERSELAWAT KEPADA NABI

Seorang sahabat bertanya kepada saya tentang selawat Nabi: "Aku ini orang yang belum selamat, kenapa aku harus bershalawat kepada Rasulullah SAW padahal dia yang telah dijamin surga oleh Allah. Apakah Rasulullah SAW belum yakin atas keselamatannya dan keluarganya? Apakah kita harus bershalawat dulu, baru dia mendoakan kita? Apakah itu namanya minta pamrih?”

SELAWAT NABI, RUKUN DAN SYARAT DOA TERKABUL

Imam Al-Qasthalani dalam kitab Masalik Al-Hanfa mengatakan, “Sebagian ulama berkata: ‘Jika harapan-harapanmu sukar terpenuhi, maka perbanyaklah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW”. Al-‘Arif billah Sayyid Muhammad bin Umar Al-Qashri mengatakan, “Membaca selawat atas Nabi Muhammad SAW adalah sebuah keharusan bagi para salik di awal perjalanan spiritualnya, dan terus-menerus membaca selawat baik siang maupun malam. Selawat dapat menjadi penolongnya selama menempuh perjalanan spiritual dan meraih kedekatan kepada Allah SWT dibandingkan dengan macam zikir yang lain.Selawat juga merupakan kunci untuk membuka pintu hidayah menuju Allah SWT. Sebab Nabi Muhammad SAW adalah perantara (washilah) antara kita dengan Allah; penunjuk jalan bagi kita menuju kepada-Nya; orang yang memperkenalkan kita kepada-Nya. 

RAHASIA KEKUATAN ZIKIR

Menurut Syekh Ibnu Atha'ilah, boleh jadi ketika seorang hamba diam tak berzikir, kalbu yang bertempat di dadanya akan segera bergerak meminta zikir seperti gerakan anak di perut ibunya. Kalbu manusia ibarat Isa ibn Maryam as., sementara zikir adalah susunya. Ketika besar dan kuat, ia akan menangis dan berteriak karena rindu pada zikir dan objeknya (Allah).