Thursday, February 18, 2016

JAWABAN CINTA SANG MAHA CINTA

Diriwayatkan bahwa setelah Nabi Dawud a.s. menyaksikan sendiri betapa hebat dan dahsyat balasan cinta Allah SWT kepada para wali-wali-Nya (para pecinta Allah merindukan perjumpaan dengan-Nya) beliau pun bertanya, “Wahai Tuhanku, dengan apa mereka memperoleh anugerah ini dari-Mu?” Allah SWT menjawab, “Dengan berbaik sangka, mencegah diri dari dunia dan penghuninya, mengasingkan diri bersama-Ku dan munajat mereka kepada-Ku. Ini adalah peringkat yang tidak mudah dicapai oleh siapa pun kecuali orang yang bersungguh-sungguh menutup mata terhadap dunia dan penghuninya, juga sedikit pun tidak disibukkan olehnya, bahkan tidak terlintas dalam ingatannya.

KETIKA SAHABAT NABI GALAU

Seorang sahabat bernama Al-Ahnaf ibnu Qais, pemimpin Bani Tamim pernah mengeluh pada pamannya, Sha’sh’ah ibn Mu’awiyah. Dia sendiri menuturkan, “Suatu hari aku mengeluhkan rasa sakit di perutku pada pamanku, Sha’sha’ah. Tapi, seketika itu pula dia memakiku.

MENGENALI JATI DIRI

Hakekat Neng Ning Nung Nang. Siapa sejatinya diri kita sebagai manusia? Pertanyaan ini sederhana, dapat dikemukakan jawaban paling sederhana, maupun jawaban yang lebih rumit dan rinci. Jawaban masing-masing orang tidak bisa diukur secara benar-salah. Cara menjawab siapa diri manusia hanya akan mencerminkan tingkat pemahaman seseorang terhadap kesejatian Tuhan. Hal ini sangat dipermaklumkan kerana berkenaan dengan eksistensi Tuhan sendiri yang begitu penuh dengan misteri besar. Upaya manusia mengenali Sang Pencipta, ibarat jarum yang menyusup ke dalam samudra dunia. Yang hanya mengerti atas apa yang bersentuhan dengannya. Itupun belum tentu benar dan tepat dalam mendefinisikan. Tuan memang lebih dari Maha Besar. Sedangkan manusia hanya selembut molekul garam. Begitulah jika diperbandingkan antara Tuhan dengan makhlukNya. Namun begitu kiranya lebih baik mengerti dan memahamiNya sekalipun hanya sedikit dan kurang berarti, ketimbang tidak samasekali.

SEJARAH KERIS SANGYANG NAGA DAN SUNAN GUNUNG JATI

Alkisah pada suatu hari Sinuhun Gunung Jati berkeinginan untuk bertafakur ditempat yang sepi. Sinuhun pergi membawa serta Keris Sangyang Naga miliknya. Saat itu Sinuhun Gunung Jati sudah mengetahui bahwa sanya ajalnya sudah dekat. Dia pun pergi kegunung jati untuk bertafakur disana , didaerah gunung jati sebelah timur Sinuhun duduk bertafakur. Disana Sinuhun menulis sebuah surat dari sepucuk daun sebagai kertas, surat yang ditujukan untuk anaknya di Banten yang berbunyi: "He Sunan Sebakingkin, itu cucumu yang bernama Kapil (nama panggilan untuk Maulana Muhammad) suruhlah dia pergi menunaikan ibadah haji, sebab dialah yang kelak akan menjadi raja. Sepulangnya menunaikan ibadah haji, segeralah dinobatkan, kerana setelah itu engkau dan demikian juga anakmu tidak akan lama memerintah. Oleh kerana itu Muhammad Kapil besok yang akan menjadi raja dan yang akan mendapatkan wasiatnya Nabi".

KUNCI UNTUK MEMBUKA KEKUATAN JIWA KITA

Assalamu’alaikum WRH wbkt A’uzubillah. Bismillah. Maulana mengatakan bahwa kita hidup di dunia yang penuh dengan kemungkinan, dunia di mana semuanya terjadi untuk sebuah alasan dan kerana sebuah alasan, hukum sebab dan akibat. Itu adalah salah satu karakteristik dari kehidupan di dunia yang benar-benar berbeda dengan karakteristik alam surgawi. Di dalam kehidupan ini, Allah menempatkan pilihan di hadapan kita. Kita harus membuat pilihan yang tepat untuk memperoleh manfaat dari kehidupan ini. Maulana mengatakan ibarat sebuah meja besar yang dipenuhi dengan segala macam hidangan, dan kita bebas untuk memilih dan mengambil apa yang ingin kita makan.

KESABARAN ADALAH MEMERANGI APA YANG NAFSU INGINKAN

Ada 3 macam kesabaran:

1. Kesabaran akan ketidak nyamanan fisik. Tetap sabar dan tabah dalam ibadah kendati dalam kesulitan-kesulitan ini akan sangat berharga di dalam pandangan Allah. Contoh : badan kedinginan saat bangun pagi untuk shalat fajr, mandi dengan air dingin, berbaris menunggu antrian, tubuh tidak nyaman saat menderita penyakit, menyelesaikan tugas-tugas sulit, dsb.

SULTAN ADALAH BAYANGAN ALLAH DI MUKA BUMI

(Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs. 28 November 2012 - Lefke Cyprus)

Bismillahir Rahmaanir Rahim. Dikatakan dalam (hadist) bahwa "Sultanu Dzhilullah fil Ardh". "Sultan Adalah Bayangan Allah dimuka bumi". Ada sebuah tulisan yang dibubuhkan di Akbaba Sultan, sebuah Makam di Istanbul yang bertuliskan,"Sultanu Dzhillullah fil Ardh". "Sultan Adalah Bayangan Allah dimuka bumiNya". Kalian dapat melihatnya disana. SubhanAllah. Jika tidak ada seorang Sultan maka akan sulit mengatasi seluruh masalah ini. Kita membutuhkan Sultan, sisanya bagaikan sampah. Kita membutuhkan Sultan untuk mengatur manusia. Bukan dipilih melalui pemilihan umum, tidak, kalian tidak dapat menunjuk siapa saja untuk menjadi pemimpin. Pemimpin untuk mengatur manusia bukanlah dipilih dari pasar atau bazar. Tidak bisa seperti ini.

TIDAK BERKUMPUL MAKHLUK DAN KHALIQ DALAM SATU HATI

“Makhluk dan Khaliq tidak berkumpul. Dunia dan akhirat juga tidaklah berkumpul dalam satu hati. Ada kalanya makhluk dan ada kalanya Khaliq di hatimu. Ada kalanya dunia dan ada kalanya akhirat. Ada kalanya terbayang bahawa makhluk ada di lahirmu sedang Khaliq di hatimu. Dunia di tanganmu sedang akhirat di hatimu. Adapun di dalam hati, kedua-duanya tidak berkumpul. Lihatlah kepada jiwamu dan pilihkan untuknya, jika ia menghendaki dunia maka keluarlah akhirat dari hatimu. Jika ia menghendaki akhirat maka keluarkanlah dunia dari hatimu. Jika ia menghendaki Tuhan maka keluarkanlah dunia, akhirat dan apa yg selainNya dari hati.

YA HANNAN YA MANNAN

(Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah); Kisah Rintihan Penghuni Neraka yang Menggetarkan Jiwa.

Dalam sebuah hadist Qudsy Allah berfirman: “Keluarkanlah dari neraka semua orang yang didalam hatinya ada iman walau sekedar biji zarrah ” (Sahih, Bukhari dan Muslim). Maka malaikat Malik si penjaga neraka segera menindak lanjuti perintah Allah itu dengan mengelilingi seluruh penjuru neraka. Sayup-sayup nun jauh disana ada suara rintihan dan rantapan dengan menggunakan nama Allah Yang Agung: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM” (Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah, wahai Allah Yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan).

ZIKIR NABI ISA A.S

Zikirnya nabi isa as yang sampai terdengar oleh Rasulullah saw, sampai alam semesta bergoncang keras mendengar zikirnya Isa as bin Maryam.

Ya Qodim
Ya Daim
Ya Ahad
Ya Walid
Ya Shomad