Tuesday, July 26, 2016

AL FATIHAH

Dalam hadis riwayat al-Bukhari daripada Abu Said Rafi al-Mualla berkata: “Rasulullah saw bersabda kepadaku: Mahukah kamu aku beritahu surah paling istimewa dalam al-Quran sebelum kamu keluar dari masjid? Kemudian Baginda memegang tangan saya. Ketika kami hendak keluar saya berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya tuan tadi berjanji akan mengkhabarkan surah paling istimewa dalam al-Quran kepada saya.” Baginda bersabda: “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, iaitu tujuh ayat yang sering dibaca dari al-Quranul ‘Azhim yang sudah diturunkan kepadaku.” Dalam Tafsir Pimpinan ar-Rahman menyebut tujuh dasar yang terkandung dalam surah al-Fatihah yang elok untuk kita fahami iaitu:

KEUNTUNGAN BERZIKIR

IBNU QAYYIM ra. seorang ulama hadist yang terkenal, menulis sebuah risalah bernama 'Al wabilush' yang berisi berbagai penjelasan mengenai keuntungan zikir. Dalam risalah itu beliau berkata zikir mempunyai lebih dari 100 faedah, dan berikut adalah di antara faedah faedah yang dinyatakan: 

KELIHATANNYA BAIK, TERNYATA HAL INI DILARANG KETIKA BERDOA

Ada hal-hal yang oleh sebagian orang dipandang baik, tetapi nyatanya ia tidak baik dalam pandangan Allah. Termasuk dalam doa. Sebagian org memandang bahwa ucapan “Ya Allah... jika Engkau berkenan” adalah ungkapan yang baik, agar kesannya lembut dan tidak memaksa Allah dalam berdoa. Namun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang ucapan tersebut. Beliau menjelaskan, tidak ada yang dapat memaksa Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah hanya melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Allah hanya mengabulkan apa yang dikehendaki-Nya. Selain itu, ungkapan “jika Engkau berkenan” juga menunjukkan kurang serius dalam berdo’a. Rasulullah s.a.w bersabda:

KELEBIHAN DAN SUNNAH-SUNNAH HARI JUMAAT

Sungguh beruntungnya menjadi umat Islam. Betapa besar kasih sayang Allah setiap kali hadirnya Jumaat. Selain rahmat, Allah turut menawarkan tawaran-tawaran hebat:

1. Jumaat penghulu segala hari: “Sebaik-baik hari yang terbit matahari ialah hari Jumaat. Pada hari itu Adam diciptakan dan pada hari itu juga dia dikeluarkan dari Syurga. Pada Jumaat juga kiamat akan berlaku. Pada hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu daripada Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya.” (HR Muslim).

SETIAP AMALAN BERGANTUNG PADA NIAT

Niat punya peranan penting dalam setiap ibadah termasuk dalam sedekah. Ada kisah dalam hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab yang sudah sangat masyhur di tengah2 kita yaitu kitab Riyadhus Sholihin. Kisah ini berkaitan dengan sabda Nabi saw, setiap amalan itu tergantung pada niat. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Dari Abu Yazid Ma’an bin Yazid bin Al Akhnas r.a (dia, ayah dan kakeknya termasuk sahabat Nabi saw) di mana Ma’an berkata bahwa ayahnya yaitu Yazid pernah mengeluarkan beberapa dinar utk niat sedekah. Ayahnya meletakkan uang tersebut di sisi seseorang yg ada di masjid (maksudnya: ayahnya mewakilkan sedekah tadi para org yg ada di masjid). Lantas Ma’an pun mengambil wang tadi, lalu ia menemui ayahnya dgn membawa wang dinar tersebut. Kemudian ayah Ma’an (Yazid) berkata, “Sedekah itu sebenarnya bukan kutujukan padamu.” Ma’an pun mengadukan masalah tersebut kpd Rasulullah saw. Lalu baginda saw bersabda,

MENGINGATI ALLAH

“Wahai org2 yg beriman! Ingatlah kepada Allah, dgn mengingat (nama-Nya) sebanyak2nya” [QS. Al-Ahzab: Ayat 41]. Sampai saat ini kita sering mendengar ayat ini dibacakan berulang-ulang oleh para mubaligh, baik di majlis taklim maupun di atas mimbar pada saat menjelang salat Jumaat. Namun, kebanyakan para mubaligh tidak menjelaskan secara rinci dan jelas apa itu mengingat. Akhirnya pengetahuan umat pun terbatas pada yg selama ini mereka pahami. Bahwa mengingat disamakan dgn membaca atau menyebut nama-nama Allah berulang-ulang, baik dgn bersuara maupun di dlm hati. Dan, ini tidak salah. Namun, bila kita gali lebih dlm lagi, maka kita akan mengetahui bahwa arti mengingat lebih dari sekedar menyebutkan atau membaca nama2 Allah. 

LAWAN HAWA NAFSU ADALAH PERMULAAN IBADAH

Selagi hawa nafsu tidak ditundukkan, selagi itulah hawa nafsu itu akan menundukkan kita dan menyuruh kita melakukan maksiat dan kejahatan serta lalai dari mengingati Allah swt. “Dan tiadalah aku berani membersihkan diriku; sesungguhnya nafsu manusia itu sgt menyuruh melakukan kejahatan, kecuali orang2 yg telah diberi rahmat oleh Tuhanku (maka terselamatlah dia dari hasutan nafsu itu). Sesungguh nya Tuhanku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani” (Surah Yusuf:53). Diriwayatkan dari Jabir r.a bahawa Rasulullah SAW telah mengatakan: “Hal yang paling ku takutkan pada umatku adalah menurut hawa nafsu dan panjang harapan (terhadap dunia). Menurut kehendak hawa nafsu memalingkan manusia dari Tuhan, dan harapan yang berpanjangan (terhadap dunia) membuat orang lupa kepada akhirat.” Kerana itu, ketahuilah bahawa melawan hawa nafsu adalah awal ibadah” (Kitab Risalah Al-Qusyairiyah, Bab 13 - Imam Al-Qusyairi).

SOLAT MIKRAJ MUKMIN

Jika Rasulullah saw dibawa menembus ke alam tinggi dalam peristiwa Isra Mikraj, yang menghantarkan baginda menyaksikan rahsia2 suci, serta menyaksikan Khaliq, maka seorang mukmin sejati juga boleh merasakan mikraj ini. Mediumnya tak lain adalah solat. Solat adalah mikraj rohani mukmin, sebagai kendaraan untuk seseorang sampai dan menggapai ketinggian dan kemuliaan. Solat adalah mikrajnya kaum beriman yakni bermi`raj secara rohani. Solat yg khusyu' membolehkan seorang mukmin berjumpa, bermuwajahah, bermunajat dan berkomunikasi secara intim dengan Allah swt. Bagaimana caranya?

SABDA NABI ADAM ‘ALAIHISSALAM

Bahwa sesungguhnya Allah s.w.t memberikan kepada umat Muhammad sa.w empat kemuliaan yang tidak diberikannya kepadaku: 

1) Taubatku diterima mesti di Mekkah, sedangkan umat Muhammad bertaubat dimana saja dan taubatnya diterima.

2) Aku berpakaian, tetapi tatkala aku berbuat maksiat aku jadi telanjang, sedangkan umat Muhammad melakukan maksiat dalam keadaan telanjang tetapi masih diizinkan berpakaian oleh Allah.

3) Aku, tatkala melakukan maksiat dipisahkan dari isteriku, sedangkan umat Muhammad melakukan maksiat tetapi tidak dipisahkan dari isterinya.

4) Aku, melakukan maksiat didalam surga maka aku dikeluarkan, sedangkan umat Muhammad melakukan maksiat diluar surga tetapi dimasukkan kedalam surga.

ALI BIN ABU THALIB R.A BERBICARA TENTANG PENCIPTAAN LANGIT, BUMI DAN MALAIKAT

Rasulullah saw menyatakan bahwa Sayyidina Ali bin Abu Thalib kw. adalah sebagai “Pintu Ilmu Beliau”, maka tidaklah hairan kalau uraian kalimat Sayyidina Ali kw. menjadi penjelas yang memudahkan kita memahami ajaran Rasulullah saw. Dicipta-Nya semua makhluk dengan kuasa-Nya. Ditebarkan-Nya angin dengan Rahmat-Nya. Ditenangkan-Nya getar bumi dengan gunung2nya. Adapun pokok pangkal Agama adalah Makrifat tentang Dia (Allah). Namun takkan sempurna Makrifat tentang-Nya kecuali dengan tashdiq (pembenaran) terhadap-Nya. Takkan sempurna tashdiq terhadap-Nya, kecuali dengan Tauhid dan keikhlasan kepada-Nya. Takkan sempurna keikhlasan kepada-Nya kecuali dengan penafian segala Sifat dari-Nya. Kerana setiap “Sifat” adalah berlainan dengan “yang disifati”, dan setiap “yang disifati” bukanlah persamaan dari “sifat yang menyertainya”. Maka barang siapa melekatkan suatu sifat kepada-Nya, sama saja dengan seseorang yang menyertakan sesuatu dengan-Nya.