“Orang yang hatinya sakit tidak akan bisa mengenakan baju ketakwaan. Jika hatimu terbebas dari segala penyakitnafsu dan syahwat, engkau dapat memikul beban takwa. Orang yang tidak merasakan manisnya taat, berarti hatinya sedang sakit akibat syahwat. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebut syahwat sebagai penyakit. Dia berfirman, “Orang yang di dalam hatinya ada penyakit pastilah menginginkannya.” (QS Al-Ahzab [33]: 32). (Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Taj Al-‘Arus).
Monday, March 14, 2016
SUCIKAN KALBU DARI NODA DOSA
“Keadaan kalbu bagaikan atap rumah. Jika engkau menyalakan api di dalam rumah, asapnya akan membumbung ke atap dan membuatnya hitam. Seperti itu pulalah api syahwat. Ketika api syahwat berkobar dalam tubuh, asap-asap dosa akan naik ke kalbu dan menghitamkannya”. (Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Taj Al-‘Arus).
MINTALAH PERTOLONGAN KEPADA ALLAH
“Jika engkau mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepadamu, jangan kau lalai terhadap Zat yang menggenggam nasibmu.” (Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam). Syekh Abdullah Asy-Syarqawi menjelaskan bahwa jika kita mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepada kita, juga tidak pernah bosan menyesatkan, menggoda dan memerangi diri kita, maka kita jangan pernah lupa terhadap Zat yang menggenggam ubun-ubun kita. Ingatlah bahwa setan tak akan berhenti menjerumuskan kita ke lembah kesesatan.
LANGKAH PERTAMA MENGENAL DIRI
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa mengenal diri adalah kunci mengenal Allah, hal ini sesuai dengan ungkapan "Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu' (Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Rabbnya). Dan, Allah berfirman, "Akan Kami tunjukkan ayat-ayat Kami di dunia ini dan dalam diri mereka agar kebenaran tampak bagi mereka."(QS 41: 53)
ENAM RASA TAKUT BAGI SEORANG MUSLIM
Utsman bin ‘Affan r.a. berkata:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ فِي سِتَّةِ أَنْوَاعٍ مِنَ الْخَوْفِ أَحَدِهَا مِنْ قِبَلِ اللهِ أَنْ يَأْخُذَ مِنْهُ الْإِيْمَانَ وَالثَّانِي مِنْ قِبَلِ الْحَفَظَةِ أَنْ يَكْتُبُوْا عَلَيْهِ مَا يَفْتَضِحُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالثَّالِثِ مِنْ قِبَلِ الشَّيْطَانِ أَنْ يُبْطِلَ عَمَلَهُ وَالرَّابِعِ مِنْ قِبَلِ مَلَكِ الْمَوْتِ أَنْ يَأْخُذَهُ فِي غَفْلَةٍ بَغْتَةً وَالْخَامِسِ مِنْ قِبَلِ الدُّنْيَا أَنْ يَغْتَرَّ بِهَا وَتُشْغِلُهُ عَنِ الْآخِرَةِ وَالسَّادِسِ مِنْ قِبَلِ الأَهْلِ الْعِيَالِ أَنْ يَشْتَغِلَ بِهِمْ فَيَشْغِلُوْنَهُ عَنْ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَى
Seorang mukmin seharusnya takut kepada enam hal, yaitu:
TIGA CATATAN DALAM TAURAT
Wahab bin Muhabbih Al-Yamani r.a. berkata: “Dalam Kitab Taurat tertulis:
1) Orang yang rakus adalah fakir, meskipun ia memiliki seluruh kekayaan dunia.
2) Orang yang taat kepada Allah akan ditaati manusia, meskipun seorang budak.
3) Orang yang qana’ah adalah kaya, sekalipun ia sering kelaparan.”
PAHAMILAH TAUHID PARA GURU SUFI
Imam Al-Qusyairi mengatakan: “Ketahuilah, wahai hamba-hamba yang dikasihi Allah, sesungguhnya para guru kaum sufi telah membangun kaidah-kaidah ajaran sufi di atas prinsip ketauhidan yang benar. Mereka menjaganya dari bid’ah; mendekatkannya dengan tauhid yang mereka peroleh dari para salaf dan ahli sunnah. Ajarannya tidak mengandung unsur tasybih maupun ta’thil.
WASIAT SYEKH ABDUL QADIR JAILANI
“Wahai anak muda! Mengamalkan Al-Quran itu menaikkan derajatmu di sisi-Nya.Sedangkan mengamalkan Sunnah akan mendekatkanmu dengan Rasulullah SAW, yang selalu memperhatikan hati para wali yang saleh itu. Beliaulah yang membuat mereka wangi, yang mengasapi gaharu, yang menjernihkan dan menghiasi batin mereka. Beliau yang membukakan pintu kedekatan kepada hati mereka. Dia yang menyerukan dan menjadi duta di antara hati dan batin-batin mereka terhadap Tuhan mereka.
UJIAN MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI
“Bagi seorang Mukmin, telah ditetapkan bahwa Allah tidak mengujinya dengan sesuatu pun melainkan demi kemaslahatan, baik kemaslahatan dunia maupun kemaslahatan akhirat, hingga dia ridha dengan cobaan, sabar dalam menyikapinya dan tidak bersikap ragu kepada Tuhannya, Allah menyibukannya dengan pelbagai cobaan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan pernah memberi azab kekasih-Nya, tetapi Dia pasti akan mengujinya.”
TASAWWUF ADALAH ZIKIR
Oleh Maulana Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani
Istilah Tasawuf sering kali disalahpahami sebahagian orang. Mereka memahami tasawuf hanya sebatas duduk sepanjang hari beribadah di masjid. “Dulu, para ahli sufi adalah pedagang di siang hari dan zuhud di kala malam,” ungkap tokoh sufi terkemuka asal Lebanon, Maulana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani. Menurut tokoh penyebar tasawuf di Benua Amerika itu, tasawuf tidak berangkat dari titik hampa. Dasar tasawuf, kata alumnus universitas Al-Azhar, Damaskus, Suriah, itu, disebutkan dua kali dlm Alquran, yakni surah al-Kahf ayat 28 dan surah al-Jin ayat 16: “Isi amar (perintah) itu menyebutkan agar belajar dari para ahli ibadah yg menghabiskan waktu mereka di malam hari utk ta’abbuddan mengaryakan hidup mereka di kala siang guna bekerja mencari nafkah,’’ ujar Syekh Kabbani kpd wartawan Republika, Nashih Nasrullah.
Subscribe to:
Posts (Atom)