Tuesday, April 5, 2016

ILMU MAKRIFAT DARI SYAMSUDDIN AS-SUMTRANI

“Tidak diragukan lagi, wahai saudaraku! Sesungguhnya wujudmu dan wujud semua yang maujud, tidaklah (memancar) dari Zat Allah SWT, tapi dari terangnya cahaya Al-Haqq Ta’ala.  Tidak diragukan pula bahwa munculnya cahaya itu, (mengarah) terbatas sesuai tempatnya. Sehingga, sudah pasti antara Al-Haqq dan tempat (cahaya memancar), terdapat koneksi yang sumbernya adalah salah satu dari sifat Zat. Sedangkan sifat itu sendiri bagi Zat adalah salah satu nama dari nama-nama Allah Ta’ala. Maka, nama-nama Allah SWT telah tampak memancar pada dirimu dan pada segala sesuatu. Dan, itu merupakan rahasia-rahasia ketuhanan.

BEKAL RUHANI DARI SULTAN PARA WALI

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai kaumku! Kalian harus berusaha mencapai titik komitmen yang kokoh dalam beribadah kepada Rabb kalian, sebab Dia mendatangi mereka dengan taat di hadapan-Nya. Nabi Saw. diriwayatkan telah mengatakan: “Manakala si hamba berdiri berlama-lama di hadirat Tuhannya dan dengan penuh kepatuhan melaksanakan shalatnya, maka dosa-dosanya jatuh berguguran, persis seperti daun-daun kering yang rontok dari pepohonan pada hari ketika angin kuat bertiup. Dan manakala si hamba bersikap tulus dan taat kepada Tuhannya, maka dosa-dosanya berguguran dan dibersihkan dari dirinya, baik dari luar (zhahir) maupun dari dalam (bathin). Hatinya dipenuhi dengan cahaya, dan wujud terdalamnya (sirr) menjadi suci dan tenang.”

10 PENYEBAB DOA TAK TERKABUL

• Engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya;
• Engkau membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya;
• Engkau mengaku memusuhi iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya;
• Engkau mengaku mencintai Rasulullah SAW, tetapi meninggalkan sunahnya;

SEMOGA KITA DAPAT HIDUP AMAN & DAMAI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم. أما بعد:

Sesungguhnya seagung-agungnya wasiat adalah wasiatnya Robb semua makhluk yaitu bertaqwa kepada Allah dengan ketaqwaan diperoleh keamanan disemua tempat (dunia dan akhirat) dan terjaga dari kehancuran serta diperoleh pula kebahagiaan hidup dan bertempat tinggal, kebaikan yang banyak dan mendatangkan barakah, Allah Ta'ala berkata:

MENGHADAP ALLAH DAN SHALAT BERSAMA RASUL

Salik mendapat pengalaman baru ketika shalat di Sor-Baujan (di bawah Pohon Trembesi). Dia merasakan getar hati yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Shalat yang terasa damai, namun menggetarkan kalbu dengan perasaan yang sukar dilukiskan. Saat Matin datang menemuinya, segera menyerang dengan pertanyaan.
Salik (S): Apakah mungkin kita bertemu dengan Rasul saat shalat?

KETIKA BURUNG DAN JIN BERTASBIH

Az-Zamakhsyari mengatakan, "Tidak menutup kemungkinan bahwa Allah memberikan insting kepada burung untuk berdoa dan bertasbih kepada-Nya. Seperti halnya Allah telah memberikan insting kepadanya terhadap berbagai ilmu rumit yang hampir saja akal tidak dapat sampai kepadanya”. Allah Swt. berfirman, "Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan bertasbihnya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan," (QS An-Nur [24]: 41).

DAN DIRIKU BUKANLAH AKU DAN AKU ADALAH CIPTAAN TUHAN

Manusia selalu mengakui diri atas setiap apa yang di milikinya itu adalah miliknya dengan penuh ke akuan diri, begitu sombongnya jiwa-jiwa manusia terhadap Tuhannya. Allah yang telah menciptakan alam semesta dan seluruh isi penghuni makhluk-makhluknya yang hidup di langit dan bumi Dunia ini. Allah yang menghidupkan dan mematikan setiap makhluk-makhluknya yang dia ciptakan," tetapi mengapa ? manusia mengakui diri setiap kelebihan yang dimiliki dikehidupan ini selalu merasa hebat itu semua adalah kepunyaan hak miliknya dan selalu saja menyombongkannya. 

DUNIA MENURUT IMAM AL-GHAZALI

Dalam kitab KimiyaAs-Sa'adah, Imam Al-Ghazali menjelaskan: “Dunia ini adalah sebuah panggung atau pasar yang disinggahi para musafir dalam perjalanan mereka ke tempat lain. Di sinilah mereka membekali diri dengan berbagai perbekalan. Dengan bantuan perangkat indriawinya, manusia harus memperoleh pengetahuan tentang ciptaan Allah dan, melalui perenungan terhadap semua ciptaan-Nya itu, ia akan mengenal Allah. Pandangan manusia mengenai Tuhannya akan menentukan nasibnya di masa depan. Untuk memperoleh pengetahuan inilah ruh manusia diturunkan ke dunia tanah dan air. Selama indranya masih berfungsi, ia akan menetap di alam ini. Jika semuanya telah sirna dan yang tertinggal hanya sifat-sifat esensinya, berarti ia telah pergi ke “alam lain”.

IKRAR KEMATIAN SEBELUM TIDUR

Allah SWT berfirman: “Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir."(QS Az-Zumar: 42). Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul-Hidayah memberi nasehat bahwa jika hendak tidur, kita dianjurkan untuk menghadap kiblat. Lalu tidur di atas sisi kananmu seperti tidurnya mayit di liang kuburnya.

PESAN KASIH SAYANG UNTUK KITA

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia mencintai sifat lemah lembut. Allah akan memberikan pada sifat lemah lembut sesuatu yang tak Dia berikan pada sifat yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tak diberikan pada sifat lainnya”. (HR. Muslim). Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia dijauhkan dari kebaikan”. (HR. Muslim). Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Sifat lemah lembut adalah sebaik-baik pengasuhan.”