Saturday, January 2, 2016

TURUN NAIK NAFAS (ZIKIR KHAFI)

Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut zikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka itu akan sebanding dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan (zikir) lisan, itulah zikir hati atau zikir sirr. Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh, dan semua terhubung ke jantung, Jika Nama Allah diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) maka semua yang mengalir mengucapkan juga.

SEPULUH LATIFAH INSAN

Ketahuilah bahwa di sisi Imam Rabbani Mujaddid Alf Tsani Syeikh Ahmad Faruqi Sirhindi Rah dan sekalian para pengikutnya telah tsabit bahwa pada setiap insan terhimpun Sepuluh Latifah. Begitulah juga seperti yang telah dikatakan oleh Guruku kepadaku bahwa lima Latifah adalah dari Alam Amar dan lima Latifah lagi adalah dari Alam Khalaq. Alam Amar dan Alam Khalaq adalah alam yang berada dalam lingkungan Daerah Imkan. Lima Latifah Alam Amar itu adalah:

MAQAMAT (7) LATHIFATUL KULLU JASAD


Maqam ini adalah maqam ketujuh dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi dan lebih di kenal pada wilayah kami dengan nama Zikir Sebelas Ribu, jika seseorang mendalami pelajaran zikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah berzikir pada maqam sebelumnya, maka  pada tempat inilah zikir kepada Allah yang ketujuh, ini sangat berguna untuk pengubatan pembersihan penyakit rohani secara bertahap dan menyeluruh di berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin.


MAQAMAT (6) LATHIFATUL NAFSIN NATIQAH


Maqam ini adalah maqam keenam dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi, jika seseorang mendalami pelajaran zikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah berzikir pada maqam sebelumnya, maka pada tempat inilah zikir kepada Allah yang keenam, maksudnya adalah untuk pengubatan pembersihan penyakit rohani secara bertahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin. 


MAQAMAT (5) LATHIFATUL AKHFA


Maqam ini adalah maqam kelima dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi jika seseorang mendalami pelajaran zikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah berzikir pada maqam sebelumnya, maka pada tempat inilah zikir kepada Allah yang kelima di laksanakan, dengan makna dan maksudnya adalah untuk pengubatan pembersihan penyakit rohani secara bertahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin. 

MAQAMAT (4) LATHIFATUL KHAFI


Maqam ini adalah maqam keempat dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi untuk melaksanakan pembersihan penyakit batin, maka jika seseorang telah berzikir pada  maqam sebelumnya, maka pada tempat inilah pula zikir kepada Allah yang keempat di lakukan, maksudnya adalah untuk pengubatan penyakit rohani secara bertahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin atau rohani.

MAQAMAT (3) LATHIFATUL SIRRI


Maqam ini adalah maqam ketiga dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi jika seseorang mendalami pelajaran zikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah berzikir pada maqam  sebelumnya, maka pada tempat inilah zikir kepada Allah yang ketiga di sandarkan, dengan makna dan maksudnya adalah untuk pengubatan pembersihan rohani secara bertahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin. 

MAQAMAT (2) LATHIFATHUL RUH


Maqam ini adalah maqam kedua dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi jika seseorang mendalami pelajaran zikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah berzikir pada maqam sebelumnya, maka pada tempat inilah zikir kepada Allah yang kedua di sandarkan dengan makna adalah pembersihan rohani secara bertahap-tahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin.

MAQAMAT (1) LATHIFATUL QALBIY


Maqam ini adalah maqam dasar dalam kajian Tarekat An-Naqsyabandi jika seseorang di bai’at dalam mendalami pelajaran zikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah di bai’at maka pada tempat inilah zikir kepada Allah di sandarkan terlebih dahulu dengan makna adalah pembersihan rohani secara bertahap- tahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit batin.

BEBERAPA MUKASYAFAH YANG DIALAMI WALI ALLAH

1). Ada wali yang mampu menyingkap alam gaib, hingga dinding dan kegelapan tidak menghalanginya untuk melihat apa yang dilakukan orang-orang di dalam rumah mereka.

2). Ada wali yang ketika berjumpa dengan seorang pezina, pemabuk, pencuri, pencela, atau orang yang suka berbuat zalim, ia melihat.

3). Goresan tanda hitam pada anggota tubuh mereka yang melakukan maksiat 'Ali Abi Ya'zi, guru Ibnu 'Arabi, termasuk wali yang menempati maqam ini. Mukasyafah ini khusus bagi orang yang bersifat wara' (orang yang benar-benar menjauhi maksiat dan syubhat).