Sunday, July 10, 2016

MAQAM TABADIL KALAMULLAH

Sabda Rasulullah kepada Ali r.a “Barangsiapa mengetahui Tajalli Waktu ini maka sempurnalah solat dan makrifatnya dan jikalau tiada mengetahui maka tiada sah solat dan makrifatnya, dan inilah yang bernama Fardhu, maka inilah yang asal Fardhu inilah Tajalli Waktu”. 

TASSAWUF: THORIQOH NAQSYABANDIYAH

Secara kesemuannya dalam ajaran tharekat Naqsyabandiyah terdiri dari 17 tingkat mata pelajaran. Ke-17 tingkat mata pelajaran tersebut yaitu;

1. Zikir Ismu Dzat: membuka hati, sambil memusatkan perhatian kepada Allah semata. Hal ini sebagai pemanasan /taubat, sehingga berikutnya tidak terjadi efek negatif pada tubuh.

MENGKAJI RAHASIA HURUF

Awalnya huruf itu hanya melambangkan sebuah rumus yang tidak memiliki arti apa-apa. Kemudian.. Huruf disusun menjadi sebuah kata, susunan kata menjadi sebuah kalimat dan dalam kalimat mengandung sebuah pengertian tetapi.. “Pengertian itu bukanlah sebuah kalimat..!!” Dahulu, sebelum ada kesepakatan manusia mengenai Rumusan Huruf.. Maka.. Huruf adalah sebuah artikulasi yang keluar dari dorongan udara yg terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan suatu bunyi… Seandainya rumus-rumus itu tidak ada.. Maka Huruf dan Kata dan Kalimat pun tidak ada, Namun.. Walaupun rumus-rumus dan huruf-huruf tidak ada.., Tapi.. Hakekat pengertian dalam diri manusia tetap ada. Kita bisa menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu BAHASA JIWA, yang.. Tidak berhuruf.. Tidak bersuara,.. Tidak bergambar… Maka.. benarlah adanya jika demikian bahwa AL-QUR'AN itu awalnya adalah bahasa WAHYU (Bahasa ALLAH). “LA SHAUTIN WALA HARFUN” “Tidak berupa suara dan bukan berupa huruf” Yang kemudian di-translate kedalam bahasa manusia yaitu Bahasa Arab.

RAHASIA HURUF BASSMALAH

Semua Kitab Suci yang diturunkan ada di dalam AL-QUR’AN. Semua yang ada dalam AL-QUR’AN, ada di dalam Al-FATIHAH. Semua yang ada dalam AL-FATIHAH ada di dalam BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM. Semua yang ada dalam BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM ada di dalam huruf BA’, Dan semua yang terkandung di dalam BA’ ada di dalam TITIK yang berada dibawah BA’. BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM itu kedudukannya sama dengan “KUN” dari ALLAH.

SIAPAKAH IBLIS

Sebelum Iblis termasuk makhluk yang mendapat laknat dari Allah swt; Ia awalnya adalah makhluk yang begitu taat pada Allah swt. Iblis menjadi penjaga surga selama 40,000 tahun, pernah hidup bersama Malaikat selama 80,000 tahun, kemudian oleh Allah swt Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20,000 tahun, menjadi pemimpin Malaikat Karuubiyyin selama 30,000 tahun, menjadi pemimpin Malaikat Ruhaniyyin selama 1000 tahun, Ia mengelilingi Arsy selama 14,000 tahun. Ketaatan iblis pada Allah swt. ini telah tersohor di seluruh alam:

SHALAT

Diforum FANS PAGE ini kita hanya belajar, belajar untuk mengerti kemudian memahami apa yang tidak ada di bangku sekolah..  Mungkin bisa melalui hang out jika anda ingin menanyakan sesuatu (ttp dalam koridor tasawuf) bukan yang lain.. terimakasih. Saya mengambil potongan dari ayat ini yaitu makna: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Surat al-Ankabut ayat 45)

INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI'UUN

Betapapun banyaknya, saudara-saudari kita yang bisa mengucapkan: Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun,  sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 156, dan mengerti artinya... namun percayalah, hanya sedikit yang memahami maksudanya.  Ini terbukti, dari banyaknya mereka yang berlomba-lomba, menumpuk pahala, menekuni ibadah, bahkan berjihad, sampai-sampai berani dan rela mati, demo, bahkan melakukan bom bunuh diri, hanya demi untuk mendapatkan yang namanya Syurga, yang didalamnya, terdapat sungai susu/madu, makanan dan minumnan lezat, yang akan disajikan dan dilayani oleh empat puluh satu bidadari cantik jelita, yang tidak pernah haid, dan akan kembali perawan lagi sesudah disetubuhi. 

ALLAH-LAH TUJUAN MU

Ingatlah dikatakan di dalam Quran, "Hidup dan matimu adalah ujian /perjalanan bagimu" setelah datangnya yang kita sebut KEMATIAN, maka perlulah daya = tenaga ekstra = kekuatan ekstra, untuk menempuh perjalanannya, agar dapatelah kiranya nanti, benar-benar "INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI`UN”. Daya atau kekuatan ekstra ini, Baik saat kita masih hidup, maupun nanti setelah kita sudah mati, merupakan bahan bakar kita untuk meneruskan perjalanan. Ingatlah kisah tauladan Muhammad masalah Israk Mikraj. Dikatakan dalam Quran bahwa Muhammad di perjalankan… diperjalankan oleh Allah s.w.t. Jika Memakai istilah lain, maka Muhammad melakukan Israk dan Mikraj adalah memakai Daya dan Kekuatan Ekstra dari Allah s.w.t, atau mudahnya kita sebut sebagai Daya dan Kekuatan Ketuhanan. Daya atau kekuatan Ketuhanan ini, akan bertingkat-tingkat powernya, sesuai dengan lapis-lapis keghoiban yang ada. 

AL-FATEHAH

Bahwa Nama-nama Suratul FATEHAH itu banyak, Salah satunya adalah Ummul Kitab, Induknya Kitab, ada lagi, MUKHUL Quran, OTaknya Al Quran. Maka, tahukah engkau? Bahwa benar-benar manusia itu adalah Kholifah Alloh, Wakil-nya Alloh, Ketika Fatehah diturunkan pada Muhammad, Maka Cukuplah sudah, seluruhnya, semuanya, segalanya, Cukuplah 7 ayat itu. Alam diri tunduk, Manusia pun tunduk, Alam semesta tunduk, para malaikat tunduk, jarak-pun tunduk, waktu-pun tunduk, rahasia-rahasia di dalam FATEHAH pun tunduk, Martabat tujuh-pun tunduk. Maka, tahulah engkau, ketika Alloh memerintahkan, Malaikat dan Iblis untuk tunduk pada Adam.

ALLAH: “LAYANILAH ORANG YANG MELAYANIKU”

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Kasihanilah dan sayangilah dirimu! Gunakan segala saran dan prasarana yang telah diberikan-Nya kepadamu untuk mentaati Mawla, Junjunganmu, berupa akal, iman, makrifat, dan ilmu sebagai penerangan di tengah gelap-gulita takdir-takdirmu. Pegang teguhlah perintah dan larangan Allah, dan berjalanlah dengan keduanya di jalan Rabbmu. Serahkan segala sesuatu selain keduanya (perintah dan larangan) pada Zat yang menciptakan dan mewujudkanmu dari ketiadaan. Jangan sekali-kali engkau mengingkari Zat yang telah menciptakanmu dari debu dan memeliharamu, lalu dari setetes mani dijadikan-Nya engkau seorang manusia sempurna. Janganlah menghendaki yang bukan perintah-Nya, dan jangan benci selain larangan-Nya. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Al-Fathu ar-Rabbani wa al-Faidh ar-Rahmani).