Secara kesemuannya dalam ajaran tharekat Naqsyabandiyah terdiri dari 17 tingkat mata pelajaran. Ke-17 tingkat mata pelajaran tersebut yaitu;
1. Zikir Ismu Dzat: membuka hati, sambil memusatkan perhatian kepada Allah semata. Hal ini sebagai pemanasan /taubat, sehingga berikutnya tidak terjadi efek negatif pada tubuh.
2. Zikir Latha'if: zikir ini membuka lathoif atau cakra-cakra dalam tubuh manusia.
3. Zikir Nafi Itsbat: zikir ini juga dapat mengaktifkn kundalini, ditarik dari tulang ekor menuju ubun2 di kepala, dengan isyaroh nafas. Tiga tahapan di atas adalah sangat dasar sekali dalam pengolahan sistem enerji dalam tubuh, jika dalam tiga tahapan di atas lemah, maka akan mempengaruhi hasil tahaapan berikutnya.
4. Zikir Wuquf: Membuat otomatis sistem enerji dalam tubuh, Tehnik ini tidak membaca dzikir, yaitu semua saluran jalur enerji dipusatkan dihati dengan isyaroh nafas. Sehingga ketika duduk diam sambil fokus di hati, maka semua jalur enerji lathoif/cakra dan kundalini otomatis langsung aktif.
5. Zikir Muraqabah Ithla’: Tehnik ini tidak membaca zikir hanya diam dihati, dengan begitu sistem enerji tubuh akan bekerja dengan secara otomatis. Disamping itu Sambil meyakini bahwa zahir batin kita dilihat Allah.
6. Zikir Muraqabah Ahadiyatul Af’al: Tehnik untuk mematangkan tehnik sebelumnya yaitu Berkekalannya seorang hamba menghadap serta memandang Allah SWT yang memiliki sifat sempurna serta bersih dari segala kekurangan, serta Maha Berkehendak.
No 4 sampai no 6 ini adalah memakai tehnik meditasi, tidak memakai zikir dalam bentuk apapun, jadi hanya kepasrahan total kita kepada Allah, sehingga bisa masuk ke hening atau tahapan khusyuk. Dalam keheningan tersebut seluruh sistem enerji bekerja dengan lancar.
7. Zikir Muraqabah Ma’iyah: Menarik kundalini dari tulang ekor dengan enerji tahlil menuju ke mahkota [kepala] lalu dimasukkan ke hati. Sambil mensugesti dan meyakini Berkekalannya seorang hamba yang bertawajjuh serta memandang kepada Allah SWT yang mengintai di mana saja hamba itu berada.
8. Zikir Muraqabah Aqrabiyah: Yaitu tehnik menyatukan empat lathoif yang ada di atas kedua susu dan dibawah kedua susu dibentuk menjadi satu kotak sebesar dada dengan enerji zikir tahlil, dimulai dari atas susu bagian kiri menuju atas susu kanan. Sehingga hati nurani melebar ke seluruh dada. Sambil meyakini betapa dekatnya Allah dengan hamba-Nya.
9. Zikir Muraqabah Ahadiyatuzzati: Tehnik ini sama dengan di atas, hanya dalam hal ini bersifat pematangan sehingga kualitasnya semakin bagus,hanya saja tehnik zikir tahlilnya jalurnya berlawanan dengan tehnik sebelumnya. Disamping itu si salik harus mempunyai keyakinan bahwa dengan Mengingat sifat Allah yang esa dan menjadi tempat bergantungnya segala sesuatu.
10. Zikir Muraqabah Zatissyarfi wal Bahti: Tehnik ini menyatukan antara lathoif yang ada di bawah susu kiri dengan dibawah susu kanan dengan zikir tahlil, sehingga hati nurani semakin kuat pancaran anerjinya. Sisalik harus meyakini bahwa Allah selalu beserta hambanya.
11. Maqam Musyahadah: Tehnik ini bersifat menggempur hati dengan enerji dzikir tahlil, karena sistemnya seperti ayunan sebuah palu, sehingga enerji tahlil dapat masuk ke dalam hati dengan kuat. Si salik harus meyakini dan sugesti yang kuat bahwa di mana seseorang berzikir seolah-olah dalam tahap berpandang-pandangan dengan Allah.
12. Maqam Mukasyafah: Tehnik ini mengalirkan enerji tahlil La ilahaillallah dari bawa susu kiri dialirkan melingkar ke seluruh tubuh, sehingga seluruh tubuh dipenuhi oleh lingkaran enerji tahlil.
Bila berzikir pada maqam ini dilaksanakan dengan baik, sempurna, dan ikhlas, maka seorang hamba akan memperoleh hakikat kasyaf dan rahasia-Nya.
13. Maqam Muqabalah: Tehnik ini adalah menyebarkan enerji tahlil keseluruh tubuh sampai merata, sehingga seluruh atom yang ada di tubuh kita akan ikut berzikir tahlil. Jika dilakukan dengan benar maka si salik Dalam tahap ini berhadap-hadapan dengan “wajah Allah” yang wajibul wujud.
Tehnik dzikir no 7- 13 adalah menggunakan dzikir tahlil untuk dimasukkan ke jalur2 tertentu sebagai pelapis sistem enerji yang ada ditubuh kita untuk mi’roj menuju Allah
14. Maqam Mukafahah: Tahap ruhaniah seseorang yang berdzikir berkasih sayang dengan Allah. Dalam maqam ini, kecintaan pada selain Allah telah hilang sama sekali.
15. Maqam Fana' Fillah: Kondisi di mana rasa keinsanan seseorang melebur ke dalam rasa ketuhanan, serta secara fana melebur dalam keabadian Allah.
16. Maqam Baqa' Billah: Pencapaian tahap zikir, di mana kehadiran hati seorang hamba hanya bersama Allah semata. No. 14 -16 adalah kondisi kejiwaan/hati pelaku spritual, zikirnya baca Tahlil fokusnya di hati. maka otomatis seluruh sistem enerji akan bekerja otomatis, dan tinggal menuju tahap pematangan secara bertahap.
17. Tahlil Lisan: Zikir Tahlil Lisan ini dilaksanakan selama 7x70rb, dikerjakan secara bertahap jadi total zikirnya 490.000 tahlil, dengan syarat2 tertentu.
Ini ialah tahap pematangan, jika dilakukan dengan benar secara sistem enerji dalam tubuh dan penghayatan dalam jiwa, maka hasilnya adalah menjadi Insan Kamil.
No comments:
Post a Comment