Sunday, July 10, 2016

SHALAT

Diforum FANS PAGE ini kita hanya belajar, belajar untuk mengerti kemudian memahami apa yang tidak ada di bangku sekolah..  Mungkin bisa melalui hang out jika anda ingin menanyakan sesuatu (ttp dalam koridor tasawuf) bukan yang lain.. terimakasih. Saya mengambil potongan dari ayat ini yaitu makna: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Surat al-Ankabut ayat 45)

Hakikat Shalat adalah: berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tidak ada yang nyata pada diri kita.. yang ada Hanya diri batin (MUHAMMAD MUSTAFFA = ROH) dan diri dzahir kita (MUHAMMAD) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Hal ini terkandung dalam surat AL-FATIHAH yaitu : ALHAMDU (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal). Coba perhatikan, tiap melaksanakan Sholat... Kita selalu membaca surat AL-FATIHAH . 

Ayat 1 menjelaskan tentang DzatNya. 
Ayat 2 menjelaskan tentang SifatNya. 
Ayat 3 dan 4 menjelaskan tentang AsmaNya. 
Ayat ke 5,6,7 menjelaskan tentang Af’alNya.

Dzat, Sifat, Asma, dan Af’al merupakan sesuatu yang Esa, yang tunggal. Jadi inti AL FATIHAH ini merupakan Tauhid... Jalan menujuNya. Jalan yang dilalui itu sekarang dan saat ini, bukan nanti..!! hakikatnya didalam SHALAT itu atas 4 (empat) perkara:

1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya SHALAT:

1. BERDIRI (IHRAM): itu karena huruf ALIF asalnya dari API bukan api pelita dan bukan pula api bara. Artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara: KUAT dan LEMAH. Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH. karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah. Yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AF’AL (perbuatan) hamba yang baru.

2. RUKU (MUNAJAH): itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur. Artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara: TUA dan MUDA. Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. sebab hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA. Yang dihilangkan tatkala RUKU’ itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baru.

3. SUJUD (MI’RAJ): itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai. Artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara: HIDUP dan MATI. Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. sebab hamba itu tidak mempunyai HIDUP dan MATI. Yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah segala NYAWA (sifat) hamba yang baru.

4. DUDUK (TABDIL): itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.  Artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara: ADA dan TIADA. Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. sebab hamba itu tidak ADA dan TIADA. Yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baru, karena hamba itu wujudanya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud  hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan. Jadi SHALAT itu bukan berarti : Menyembah tetapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tidak ada diri kita ini melainkan diri Allah semata.

No comments:

Post a Comment