Monday, March 7, 2016

MENGETAHUI RAHASIA SESUATU ADALAH UJIAN

“Barang siapa mengetahui rahasia para hamba, namun tidak meniru sifat kasih sayang Tuhan, maka pengetahuannya menjadi ujian baginya dan sebab datangnya bencana.” (Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam).

NASIHAT SYEKH ABU HASAN ASY-SYADZILI

Imam Asy-Syadzili mengatakan: “Benteng mata batin (bashirah) itu ada empat perkara, yakni:

1) Ikatan kalbu bersama Allah.
2) Meninggalkan segala sesuatu selain Allah.
3) Matamu tidak digunakan untuk melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
4) Kakimu tidak dilangkahkah kepada hal-hal yang tidak diharapkan pahalanya dari Allah.”

ANTARA TAAT, YAKIN DAN MAKRIFATULLAH

Menurut Imam Al-Ghazali, ketaatan adalah menunaikan kewajiban-kewajiban Allah SWT, menjauhi larangan-larangan-Nya dan berdiri di batas-batas yang telah ditetapkan-Nya. Menurut beliau, sumber dari ketaatan adalah makrifatullah, takut kepada-Nya, berharap kepada-Nya, dan selalu bermuhasabah karena-Nya. Oleh sebab itu, jika seorang hamba tidak memiliki sama sekali sikap-sikap ini, maka dia tidak akan mungkin menemukan esensi keimanan. Sebab, ketaatan tidak dianggap sah kecuali setelah mengenal makrifatullah, beriman kepada kewujudan Allah, sebagai Sang Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, Maha Berkuasa, dimana tidak ada satu ilmu pun yang mampu mencakup atau menggambarkan-Nya, dan Dia tidak seperti apa pun. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

ALLAH SELALU MENYAKSIKAN PERBUATAN KITA

Alkisah, seorang istri yang lama ditinggal pergi suaminya; bersya’ir di tengah malam yang kelam. Kebetulan syair ini didengar oleh Umar bin Khatab ra. Wanita ini mengungkapkan kegalauan dan kegundahan hatinya yang sangat ‘kesepian,’ karena tak ada suami yang mendampinginya. Dia bersyair:

SELALU ADA HARAPAN & PENGAMPUNAN

Abu Sa'I'd Al-Khudri r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda "Di antara umat sebelum kalian, ada seorang lelaki yang pernah membunuh 99 orang, lalu ia bertanya tentang siapakah orang yang paling alim di dunia ini? Maka dia pun ditunjukkan kepada seorang rahib.Akhirnya,dia pun pergi untuk menemuinya. Dia (pendosa) pun mengadu bahwa dirinya telah membunuh 99 orang; "Apakah masih ada peluang bagi dirinya untuk bertobat?" tanyanya.

BELAJAR TENTANG KESADARAN ILAHI

Allah SWT berfirman, “Dan Kami lebih dekat padanya dari pada urat lehernya sendiri.” Allah begitu dekat dan mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh hamba-Nya.Allah mengawasi segalanya. Karena itu, muraqabah merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Karena, dengan muraqabah inilah seorang hamba dapat menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dimanapun ia berada, hingga mampu mengantarkannya pada derajat seorang Mukmin sejati.

AWALI DOA DENGAN SELAWAT NABI

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap doa itu akan terhalang, kecuali sampai orang yang berdoa itu mengiringinya dengan shalawat kepada Rasulullah SAW,” (HR At-Tabrani). Jadi, membaca shalawat adalah salah satu syarat agar doa kita diterima. Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “Seluruh doa itu akan terhenti antara langit dan bumi, tidak ada satu pun yang akan naik ke atas, kecuali membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.,” (HR At-Tirmidzi).

ILMU SABAR DARI SYEKH ABDUL QADIR JAILANI

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan bahwa ketika seseorang telah mampu bersikap tulus, maka dia akan bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diterimanya, dan akan bersabar atas kemalangan-kemalangan yang dideritanya. Dia akan melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

MENGENAL IMAM AL-GHAZALI DI BAWAH POHON TREMBESI

Salik merasa risau, sebab Imam Al-Ghazali yang sangat dihormatinya dihujat, dihina dan dianggap sesat oleh sebagian tokoh Islam. Karena tak kuat melakukan pembelaan, akhirnya datang kepada Matin di Sor-Baujan, di bawah Pohon Trembesi.

INDAHNYA KASIH SAYANG

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Musa a.s. berkata, “Wahai Tuhanku, atas alasan apa Engkau menjadikan aku sebagai manusia yang terpilih?" Lalu, Allah SWT berfirman, "Karena kasih sayangmu terhadap makhluk-Ku”. Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa dia mengikuti anak-anak lalu membeli burung-burung pipit dari mereka,lalu melepaskannya. Dia berkata, "Pergi dan hiduplah!" Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan bagi kaum Mukminin tentang rasa sayang, cinta dan keeratan hubungan mereka, laksana sebuah jasad,ketika satu bagian merasa sakit, dia akan mengajak semua bagian tubuh untuk merasa demam dan terjaga”. (Imam Al-Ghazali dalam Muakaasyafatul Qulub).