Sunday, July 31, 2016

SOLAT TASAWUF


WANG SEBAGAI BERHALA

Allah swt berfirman: “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, dan memperhati kan bagaimana akibat (yang diderita) oleh org2 sebelum mereka? Org2 itu lebih kuat dari mereka, dan telah mengolah bumi serta memakmurkannya lebih dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kpd mereka Rasul2 mereka dengan membawa bukti yg nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka. Akan tetapi, merekalah yg berlaku zalim kpd diri mereka sendiri” (Al-Rum:9) 

KETENANGAN DUNIA

Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketenteraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut Nama-Nama-Nya yang Maha Indah, dan sibuk dalam ketaatan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman: “Org2 yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du:28)

MACAM-MACAM SYIRIK BESAR

● Syirik dalam berdoa: Iaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah s.w.t berfirman dlm kitab-Nya (yang terjemahannya): “Dan org2 yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kpd mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu”. (Al Faathir: 13-14)

MENGEKANG NAFSU

● Perangilah hawa nafsu kalian, sebagaimana kalian memerangi musuh2 kalian.

● Sesuai dengan perjuangan jiwa seseorang dan penolakannya terhadap syahwatnya serta penolakannya untuk mengikuti kesenangannya (yang diharamkan), dan penolakan atas apa yang menjadikan mata berkeinginan memandangnya, maka di situlah terletak pahala dan siksaan.

KEUTAMAAN KALIMAT TAUHID

Aku wasiatkan dirimu untuk membaca Kalimat Lâ ilâ ha ilallâh setiap waktu, khususnya pada saat sedih, sibuk dan mengalami kesempitan hidup. Sebab, sesungguhnya Kalimat tersebut akan memperluas rezeki. Menurut tabiatnya, Kalimat ini bersifat sejuk, bahkan ia dapat membuat seseorang tertidur. Beliau rah. berkata kepada seorang pria yang suka was-was: “Aku akan mengajarkan kepadamu Tahlîl Zubaidah binti Ja'far bin Khalifah Al-Manshûr. 

EMPAT PERKARA PENCEGAH KERUGIAN MANUSIA

Waktu merupakan sesuatu yang penting yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita, dengan waktu kita dapat meraih kesuksesan dan dengan waktu pula kita dapat kegagalan, nilai waktu ditentukan oleh bagaimana kita mengisinya. Dikatakan dalam Mahfudzat: “Waktu itu bagaikan pedang apabila kamu tidak memakai/menggunakanya, niscaya waktu itu akan membunuhmu ”, artinya kalau waktu di isi dengan berbagai kebaikan maka waktu itu akan menjadi kebaikan, namun jika waktu itu di isi dengan hal-hal yang tidak bermakna/kurang bermanfaat apalagi sia-sia, maka waktu akan mendatangkan kerugian. Saat keberuntungan kita dapatkan hendaknya kita bersyukur kpd Allah swt dgn mengucapkan “Alhamdulillah” dan kalau pun mendapat kegagalan janganlah kita mengutuk/menyalahkan waktu, yang mesti kita lakukan adalah melakukan introspeksi diri, sehingga dapat memperbaiki kesalahan.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Zat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Zat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diriNya. Lantas tajallilah Nur Allah dan kemudian tajalli pula Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku), (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Zat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba. Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku. Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Araf :172.

MANFAATKAN KEGELAPAN MALAM

Kata Saidina Ali ra: “Sesungguhnya aku telah menyaksikan kesan dari Para Sahabat Rasulullah saw, aku tidak pernah melihat seorang pun seperti mereka. Demi Allah, pada waktu pagi rambut mereka kusut, berdebu, dan wajah2 mereka pucat, di antara mata mereka terdapat tanda seperti seorang Musafir. Keadaan itu oleh kerana mereka berjaga pada waktu malam membaca Kitab Allah, mereka rukuk dan sujud kepada Allah. 

SAMPAIKANLAH DARIPADAKU WALAUPUN SEPOTONG AYAT

Rasulullah s.a.w bersabda: “Sampaikan dariku walaupun sepotong ayat”. Hadis di atas merupakan ingatan daripada Baginda s.a.w. kepada umatnya supaya menyampaikan apa sahaja daripada Baginda s.a.w. yang diketahui kepada masyarakat. Mereka yang diberi kelebihan oleh Penciptanya dengan sedikit ilmu pengetahuan yang bermanfaat, diminta berkongsi kemanisan itu dengan saudaranya yang lain.