Sunday, July 31, 2016

KETENANGAN DUNIA

Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketenteraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut Nama-Nama-Nya yang Maha Indah, dan sibuk dalam ketaatan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman: “Org2 yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du:28)

Maksudnya, dengan mengingat Allah (berzikir), segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan keceriaan. Bahkan tidak ada sesuatu pun yang lebih mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir untuk mengingat Allah. Salah seorang Ulama Salaf berkata: “Sungguh kasihan org2 yg cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”.  Kemudian ada yang bertanya: “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab: “Cinta kepada Allah Ta’ala, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada -Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, dan merasa bahagia ketika berzikir serta melakukan amal ketaatan kepada-Nya.”

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah: “Sesungguhnya di dunia ini ada Jannah (Syurga), barangsiapa yang belum memasuki Syurga di dunia ini, maka dia tidak akan masuk ke dalam Syurga di Akhirat nanti”. Makna “Syurga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yg utuh) dan Makrifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah (dengan memahami Nama2 dan Sifat2Nya dgn cara baik dan benar) serta selalu berzikir kepada-Nya, yang diikuti dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dgn menjadikan (kecintaan dan keredhaan) Allah Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai fikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya, yg sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi org2 yg mencintai dan mengenal Allah Ta’ala.

No comments:

Post a Comment