Tuesday, March 22, 2016

NASEHAT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

"Wahai anakku! Janganlah terpedaya oleh ketaatan dan merasa takjub terhadap ibadah yang kau lakukan. Memohonlah kepada Allah agar menerima ketaatanmu. Dan, kau harus merasa takut dan khawatir jika Allah mengalihkanmu kepada sesuatu selain Diri-Nya. Siapa yang mengenal Allah, pasti dia tak akan mau tinggal bersama sesuatu selain Allah. Dia pasti tak mau terpedaya oleh sesuatu pun: dia tak akan merasa aman hingga keluar dari dunia ini membawa agama yang selamat dan keterpeliharaan hubungan antara dirinya dengan Allah SWT. Maka, hendaknya engkau memerhatikan amalan hati dan penuhilah dengan keikhlasan. Dan, keikhlasan yang sempurna adalah dengan memurnikan diri dari segala sesuatu selain Allah SWT”. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fathu Ar-Rabbani)

TOMBO ATI SUNAN BONANG

Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani

ISTIGHFAR YANG MENARIK IMAM AHMAD SAMPAI BASHRAH

Menjelang akhir hidup Imam Ahmad bin Hambal atau dikenal juga Imam Hambali, beliau bercerita tentang perjalanan yang luar biasa dan mencerahkan jiwanya. Murid utama Imam Syafi'i ini bertutur: "Satu ketika, (saat usiaku telah tua) aku tidak tahu mengapa aku ingin pergi ke Bashrah." Beliau sendiri merasa heran, mengapa ada dorongan kuat sekali untuk pergi ke Bashrah. Beliau saat itu beliau sedang menetap di Baghdad.Padahal, tidak ada janji sama sekali dengan siapa pun. Dan, tidak ada hajat apa pun di kota itu. Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah.

APABILA HAJAT DOA INGIN DIKABULKAN, AWALI DENGAN BISMILLAH, SHOLAT DAN SEDEKAH

Suatu hari, Abu Nashr, seorang nelayan yang hidup serba kekurangan bertemu dengan Syeikh Ahmad bin Miskin, seorang Ulama Besar, generasi Tabiin. Saat ditanya oleh Syeikh, ia menjawab : saya tengah sedih memikirkan keadaan keluargaku. Syeikh pun mengajaknya ke laut dan SHOLAT DUA ROKA'AT. Usai Shalat merekapun siap mencari ikan. Ucapkanlah Bismillah, pinta Syeikh Ahmad Setelah mengucapkan, ia pun segera melempar jalanya ke laut. Alhamdulillah, seekor ikan besar berhasil ia dapatkan. Lalu Syeihk berkata." Jualah ikan itu dan belilah makanan untuk istri dan anakmu. 

LAWAN NAFSU DENGAN MUJAHADAH

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai anak muda! Jika engkau ingin bahagia, janganlah engkau mengikuti hawa nafsumu, agar engkau dapat menaati Tuhanmu. Tahanlah nafsumu jangan sampai durhaka kepada-Nya. Nafsumu adalah penghalang bagimu untuk mengenal Tuhanmu. Sedangkan makhluk merupakan penghalang dalam mengenal Penciptamu 'Azza wa Jalla. Maka, selama engkau bersama nafsumu, engkau tidak akan mengenal makhluk, dan selama engkau tidak mengenal makhluk, maka engkau tak akan mengenal Khalik. Selama engkau bersama dunia, engkau tidak akan mengenal akhirat, dam selama engkau bersama akhirat, maka engkau tidak akan melihat Allah SWT.

KALAU ADA RASA, BUKTIKAN CINTAMU

Yahya Ibn Muadz Ar-Razi mengatakan, “Siapa saja yang mencintai Allah, maka ia pasti membenci dirinya.” Menurut Yahya pula, siapa saja yang tidak memiliki 3 hal berikut ini, maka itu berarti ia tidak cinta.

LIMA NASEHAT SAYIDINA ALI

Syekh Abu Nu’aim al-Ashfahani dalam kitab Hilyatul Auliya menuturkan bahwa Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: “Hafalkanlah lima hal dariku; yang seandainya kalian mengendarai onta untuk mencarinya, pasti onta itu sudah binasa sebelum kalian mendapatkannya; yaitu: 

HIDUPKAN KALBU, MESKI DALAM KEADAAN TIDUR

Dalam kitab Sirrul Asrar, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan bahwa jalan untuk wushul (sampai) kepada Allah adalah dengan menjaga amalan badan tetap berada di jalan yang benar dengan melakukan semua hukum syariat, baik di siang hari atau malam. Menurut beliau, kita harus mendisiplinkan diri dengan berzikir, baik secara jahr atau khafi (secara terang atau secara samar). Hukum berzikir menurut Syekh adalah wajib dan harus dilakukan oleh semua manusia yang ingin dekat kepada Allah. Allah SWT berfirman: “Ingatlah Allah dalam keadaan berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (QS Ali Imran 3:191)”.

MAN JADDA WAJADA

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Ajukanlah permintaan kalian kepada-Nya, dan bukan kepada siapa pun yang lain. Tegaskanlah ke-esaan-Nya, sebab dengan itu kalian akan disatukan. Orang yang mengukuhkan keesaan Tuhan akan mengalami penyatuan (man wa hhada tawa hhada). Orang yang mencari dan berjuang, akan mendapatkan (man thalaba wa jadda wajada).

KETAATAN ADALAH TANDA MAKRIFAT

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Perbaikilah hubunganmu dengan Allah. Engkau harus takut terhadap hukum-hukum-Nya. Kemudian, tunaikanlah hak-hak-Nya. Jika engkau beramal atas dasar hukum-hukum Allah, berarti engkau telah beramal dengan jerih payah yang benar. Bahkan engkau termasuk ikut mendorong orang lain untuk berbuat amal yang baik.