Sunday, February 7, 2016

JIHAD MELAWAN DIRI

Jihad melawan diri ada 4 tingkatan:

1) Menjihadi diri agar mempelajari petunjuk dan agama yang haq, yang tidak ada kebahagiaan dan kesenangan dalam hidup di dunia dan akhirat kecuali dengan sebabnya. Apabila hal ini luput darinya, dia akan celaka di dunia dan di akhirat.

DI MANA SEMBUNYINYA KEKASIH ALLAH

Allah menyembunyikan kekasihNya diantara manusia. Ujar Umar ibn Al Khathtab, “Sebagaimana Dia menyembunyikan Lailatul Qadr diantara malam-malam bulan Ramadhan.” Mereka Atqiya’ul Akhfiya’, orang-orang yang bertakwa lagi tersembunyi. Mereka terkenal di langit meski diabaikan di bumi. Mereka dirindukan Syurga meski dikucilkan dunia.

MEMAHAMI JADZB (TARIKAN ILAHI) PARA SUFI

Dalam Kitab 'Ayyuhal Walad', Imam Ghazali menceritakan seseorang yang bertanya kepadanya tentang Hakikat 'Jadzb', beliau menjawab: "Pertanyaanmu hai anakku, seperti manakala seorang remaja bertanya kepadaku tentang kenikmatan bersetubuh. Persoalan yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kaya dan tak dapat difahami kecuali oleh mereka yang telah merasakannya.”

AHMAD IBN UJAIBAH (SYARAH AL-HIKAM)

Ahmad Ibn Ujaibah berkata, “Tidak akan terbuka pintu Maqam redha bagi seorang hamba melainkan setelah dia mengerjakan tiga perkara pada fasa awal perjalanannya, iaitu:

1) Dia tenggelam dalam nama Tunggal/Ismu Zat (lafaz Allah). Zikir dengan nama Tunggal/Ismu Zat ini hanya khusus bagi orang-orang yang telah mendapat izin dari seseorang Mursyid Kamil.

JANGAN MENUNDA AMAL

"Menunda amal perbuatan (kebaikan) kerana menanti kesempatan lebih baik, suatu tanda kebodohan yang mempengaruhi jiwa."

Seorang murid apabila terlalu disibukkan dengan urusan dunianya, yang dapat menghalangi amal yang menyebabkan dekat dengan Allah, sehingga dia menangguhkan amal menunggu kesempatan yang tidak sibuk itu dinamakan kebodohan.

SUFI

Allah s.w.t telah menjadikan golongan ini sebagai barisan kekasih-kekasih-Nya. Dan Dia telah mengutamakan mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya, setelah para Rasul dan Nabi-Nya. Semoga shalawat dan salam sentiasa tercurah kepada mereka. Allah s.w.t menjadikan qalbu mereka sebagai sumber rahsia-Nya, dan memberikan keistimewaan di antara para umat melalui kecemerlangan cahaya-Nya.

UZLAH, JALAN PENYUCIAN HATI

Tidak ada yang bisa memberikan manfaat kepada hati seperti uzlah, yang di dalamnya seseorang memasuki dunia tafakkur.

Bagaimana mungkin hati akan bersinar sementara gambaran dunia melekati cerminnya?!
Bagaimana mungkin berjalan menuju Allah, sementara diri terbelenggu syahwat?!
Bagaimana mungkin dapat memasuki hadhirat Ilahi, sementara diri belum bersih dari najis kelalaian?!
Bagaimana mungkin berharap dapat memahami berbagai rahsia, sementara diri belum bertaubat dari kekeliruan?! - Syeikh Ibnu Athaillah as-Sakandari

BICARA CINTA

Antara pesanan yang disampaikan oleh Sheikna Youssef Bakhour Al Hasani, 11 Mei 2016, Markas Dar Hasani El Wahah, Misr.

Jika kau mencintai seseorang kerana sesuatu atau kerana kau mahukan sesuatu daripadanya, kau lah yang bodoh dan memurahkan cintamu. Cinta adalah cinta. Sama ada orang yang kau cintai itu faham atau tidak, terpulang kepada mereka dan bawalah cinta itu sehingga kau bertemu Allah s.w.t. Jangan sibukkan diri dengan apa yang orang lain fikirkan, atau apa yang mereka lakukan dan apa yang kau inginkan daripada mereka. Sebab fikiran ini hanya meletihkan kau tanpa sebab yang munasabah.

DIRI MANUSIA

Nabi Muhammad SAW bersabda: “ZAHIRU RABBI WAL BATINU ABDUHU” Ertinya “Zahir Tuhan itu ada pada Batin HambaNya, yakni kepada Ilmu Hakikat”. Kepada Ilmu Hakikat inilah yang sebenarnya untuk meng-Esakan Allah. Dengan adanya keterangan tersebut di atas, maka kenalilah Diri agar sempurna untuk mengenal Allah SWT. Allah berfirman: “KHALAKAL INSANA MINTIY” Ertinya “Aku jadikan insan Adam dari tanah, dan tanah dari pada Air, Airpun dijadikan dari Nur Muhammad, maka Roh dan Tubuh tersebut bernama Nur Muhammad”. Kepada Roh dan Tubuh inilah segala kaedah, yg Insya Allah kita akan melihat kesempurnaan Zat Wajibal Wujud, kerana tubuh kita yang kasar ini tidak dapat mengenal Allah, sebab fana.

QALBU MANUSIA

Spiritualitas manusia itu berpusat pada qalbu, di dalam qalbu inilah Inti ruh yang menjadi pusat Hakekat diri manusia berada.

Qalbu yang dimaksud mempunyai dua pengertian yaitu :
1) qalbu jasad berupa gumpalan daging yaitu jantung kita, dan 
2) qalbu ruhani berupa jiwa kita yaitu nurani.