Wednesday, February 3, 2016

HAKIKAT SYAHADAT DAN HAKIKAT SOLAT

Sesungguhnya sahadat adalah merupakan rukun islam yang pertama dimana seseorang itu ingin menjadikan islam sebagai cara hidupnya haruslah terlebih dahulu mengucap dua kalimah sahadat i itu:-

HADIST QUDSI IMAM GHAZALI

Allah berfirman: “Wahai manusia ! Wahai budak-budak uang ! Aku menjadikan uang agar engkau dapat menikmati rejeki-Ku, mengenakan pakaian-Ku dan agar kalian semua membaca tasbih serta mensucikan diri-Ku. Tetapi ternyata kalian semua mengambil kitab suci-Ku, lalu engkau taruh di belakangmu dan engkau mengambil uang lalu engkau tempatkan di atas kepalamu. Kau agung-agungkan rumahmu dan kau remehkan rumah-Ku. Sungguh engkau bukanlah manusia-manusia pilihan, bukan orang yang merdeka. Tapi engkau adalah budak dunia.

WASIAT IMAM SYAFIE

SEBELUM Imam Syafie pulang ke rahmatullah, beliau sempat berwasiat kepada para muridnya dan umat Islam seluruhnya. Berikut ialah kandungan wasiat tersebut:

"Barangsiapa yang ingin meninggalkan dunia dalam keadaan selamat maka hendaklah ia mengamalkan sepuluh perkara."

PERTAMA: HAK KEPADA DIRI. Iaitu: Mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan percakapan dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.

ILMU TAUHID

Istilah Ilmu Tauhid berasal dari Iman, yang menjadi salah satu sumber (asal) ajaran agama Islam (Iman, Islam dan Ihsan). Iman bermakna kepercayaan, Islam berarti berserah diri dalam aturan Allah, dan dengan Ihsan mempercantik jiwa dalam beribadah (selalu merasa melihat Allah atau Allah melihat kita). Pada masa Rasul belum terbentuk formula ketiga ilmu tersebut,[1] ajaran Islam hanya dalam bentuk praktis. Hingga pada masa tabi’it tabi’in barulah umat memmerlukan formula keilmuannya.[2] Pada masa abad ke-3 lahir ilmu tauhid sebagai pengembangan dari ajaran Iman. Kemudian selain itu para Ulama-ulama banyak membahas secara intensif ajaran Iman, Islam, dan Ihsan. Ada pula yang membahas secara langsung melalui sumbernya seperti Ilmu Tafsir dan Ulumul Hadits serta mushthalahnya. Dari perkembangan kondisi umat saat itu lahir pula Ilmu Tauhid yang juga dinamakan Ushuluddin (pokok-pokok agama), atau Ilmu Kalam. Imam Abu Hanifah menyebutnya dengan Fiqhul Akbar.

BAB SOLAT

Dalam agam Islam tidak dikenal istilah sembahyang. Yang ada ialah Solat. Kata solat ini kita temukan dalam kitab Suci AL QUR’AN dengan kata solat/solati. Sedangkan kata solat menurut ilmu nahu terjamahan kedalam bahas Melayu/Indonesia ialah Sholeh. Solat Agama Islam ialah berkiblat ke Baitullah, Berkiblat disini yang tersirat disini ialah Menghadap ke Baitullah bukannya yang ada bengunannya dinegara Arab, melainkan Baitullah yang ada pada diri manusia . Yang letaknya diatas perut, diujung jantung (QOLBU). Bila masjid terdapat bedug yang dahulunya dibuat dari kulit sapi betina, itu mengikuti bedug yang ada di Baitullah (qolbu) kita. Berasal dari kata QOLB (qolbu). 

TASHAHUD

Dalam solatku yang sudah sekian kalinya, aku tetap merenung telunjukku dalam setiap tashahud (tahiyyat) awal dan akhir, mengharapkan kesempurnaan solatku. Berpuluh tahun berbuat demikian, perasaan ingin tahu tetap menerjah hatiku. Mengapa Rasulullah s.a.w. berbuat demikian? Mengapa kita mengangkat sambil melihat ke jari telunjuk sewaktu tashahud? Pasti ada sesuatu sehinggakan kita diajar berbuat demikian. Mengikut kata yang arif, telunjuk itu satu, diangkat ketika mengucapkan kalimah "Aku bersaksi bahawa Tiada Tuhan Yang disembah melainkan Allah" bagi menandakan keEsaan Allah yang Satu, Yang Maha Esa dan Tiada yang sebanding denganNya.

SIFAT 20 DALAM BISMILLAH

Kenyataan Sifat Dua Puluh Allah Di Dalam Bismillahirahmanirahiim.

1.Bismillah dalam erti ILMU SYARIAT bermaksud "Dengan Nama Allah".
2.Bismillah dalam erti ILMU HAKIKAT bermaksud "Akulah Allah"
3.Bismillah dalam erti ILMU MAKRIFAT bermaksud "Akulah Allah ZAT yang MUTLAK yang menjadikan LANGIT, BUMI dan ISINYA dan Akulah yang Maha MENGETAHUI atas apa yang AKU jadikan."

70 RIBU JENIS HIJAB - MAKRIFAT YANG SESUNGGUHNYA

Kenapa Tuhan Yang Maha Kuasa memberi keterbatasan pada manusia sehingga manusia tidak mampu langsung “melihat” Nya? Itu disebabkan kerana kebanyakan mata manusia tidak mampu melihat betapa luar biasa “CAHAYA” yang terpancar pada Dzat-Nya. Hanya manusia yang berusaha keras ingin melihat, dan sudah memiliki PERSIAPAN KHUSUS yang mampu untuk melihat CAHAYA MAHA CAHAYA. Kecuali bila Anda diijinkan Tuhan melalui jalan pintas. Dia akhirnya tersungkur, pingsan, tidak sadarkan diri, ekstase saat ingin melihat Dzat-nya yang sangat terang. Matanya hampir buta bila dia tidak pingsan. Bahkan boleh langsung lenyap tanpa bekas. Menjadi arang bahkan debu pun rasa masih luar biasa.

NAFSU BUKAN UNTUK DIPATUHI

Berkata Zun Nun Al-Masri:

1) Setiap yang takut itu lari
2) Setiap yang gemar itu menuntut
3) Setiap yang jinak dengan Allah itu tidak patuh pada nafsu.

KISAH ABU BAKAR R.A DENGAN JUBAH LUSUH

Pada suatu hari, Abu Bakar r.a duduk di sisi Rasulullah saw dengan menggunakan jubah yang lusuh, tua, dan robek-robek, bahkan hingga pinggir-pinggirnya disambung dengan pelepah kurma dan ranting pepohonan. Kemudian Jibril as turun kepada mereka dan berkata, “ Wahai Muhammad, mengapa Abu Bakar mengenakan jubah dengan kayu-kayu?” Maka Rasulullah saw menjawab pertanyaan itu, “Wahai Jibril, ia telah menginfaqkan semua hartanya untukku sebelum kejadian fathu Mekkah”. Kemudian Jibril as kembali berkata, “Allah memberikan salam kepadamu dan memerintahkan aku bertanya kepadamu, apakah kamu ridha denganKu dengan kondisi kemiskinanmu ini ataukah kamu merasa marah?”