Saturday, January 30, 2016

NASIHAT SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

• Ikutilah Sunnah rasul dengan penuh keimanan, jangan mengerjakan bid’ah, patuhlah selalu kepada Allah swt dan Rasulnya, janganlah melanggar. Junjung tinggi tauhid, jangan menyekutukan Allah swt, selalu sucikan Allah swt, dan jangan berburuk sangka kepadanya. Pertahankanlah kebenarannya, jangan ragu sedikitpun. Bersabarlah selalu, jangan menunjukkan ketidak sabaran. Beristiqomahlah dengan berharap kepadanya; bekerja samalah dalam ketaatan, jangan berpecah belah. Saling mencintailah, dan jangan saling mendendam.

NASIHAT SYEIKH ABUL HASAN ALI ASY SYADZILI

• Jika Kasyaf bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunah, tinggalkanlah Kasyaf dan berpeganglah pada Al Qur’an dan Sunah. Katakan pada dirimu : Sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan saya dalam kitabnya dan sunah Rasulnya dari kesalahan, bukan dari Kasyaf, Ilham, maupun Musyahadah sebelum mencari kebenarannya dalam Al Qur’an dan Sunah terlebih dahulu.

TABIR CAHAYA DAN KEGELAPAN

Allah berfirman: “Sesiapa yang buta di dunia buta juga di akhirat”. (Surah Bani Israil, ayat 72). Bukan buta mata yang di kepala tetapi buta mata yang di hati yang menghalang seseorang daripada melihat cahaya hari akhirat. Firman Allah: “Bukan matanya yang buta tetapi hatinya yang di dalam dada”. (Surah Hajj, ayat 46).

PENCIPTAAN RUH NABI MUHAMMAD S.A.W

Saat Allah SWT mengeluarkan keputusan Ilahiah untuk mewujudkan makhluq, Allah SWT pun menciptakan Hakikat Muhammadaniyyah (RealitI Muhammad –Nuur Muhammad) dari Cahaya-Nya. Allah SWT kemudian menciptakan dari Hakikat ini keseluruhan alam, baik alam atas maupun bawah. Allah Swt kemudian memberitahu Muhammad akan Kenabiannya, sementara saat itu Adam masih belum berbentuk apa-apa kecuali berupa ruh dan badan. Kemudian darinya (dari Muhammad) keluar tercipta sumber-sumber dari ruh, yang membuat beliau lebih luhur dibandingkan seluruh makhluq ciptaan lainnya, dan menjadikannya pula ayah dari semua makhluq yang wujud.

23 SIRI SYARIAT TAREKAT HAKEKAT MAKRIFAT

SIRI SATU
1. Dinamakan Syariat = Menyembah Allah SWT dengan perbuatan, mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Rasulnya (Al-Quran dan Sunnah)
2. Dinamakan TAREKAT = Menyembah Allah SWt semata dengan ilmu dan amal yang diketahuinya.
3. Dinamakan HAKEKAT = Memandang Allah Swt dengan cahaya yang dipancarkan oleh Allah SWT di Hati Sanubari yang dinamakan Sirullah.
4. Dinamakan MAKRIFAT = Meliputi seluruh tubuh yaitu Hakekat Allah : Kun, Hu, Dzat.

MAKRIFAT MENGENAL ALLAH

Inilah pelajaran untuk Makrifat mengenal Allah dan menghilangkan keduniawian serta mempelajari ilmunya dengan meniadakan atau menghilangkan diri/tubuh pada tingkah laku kita, maka tidak termasuk lagi pada huruf “HA“ dan tidak boleh lagi dikata atau disebut Allah. Bila mana dengan jalan pelajaran mematikan diri/tubuh seperti : Zat, Sifat, Asma dan Af’al yang ada pada kita.

NUKILAN DARI KITAB TAJALLI NUR MUHAMMAD

Penciptaan nur muhammad berawal dari dzat wajibal wujud (Allah) yang masih tersembunyi, tidak dikenal, tidak diketahui, dan belum ada yang menyembah, dzat wajibal wujud (Allah) adalah sosok yang menzahirkan dzat nya sendiri dan ketika itu belum ada sesuatu apapun (waktu, masa, tempat, ruang, agyar) hanya diriNYA sendiri tiada yang lain, ketika itu dzat wajibal wujud (Allah) berfirman: “Aku adalah bagai istana yang tersembunyi tiada yang mengetahui dan tiada yang mengenal,maka aku membuat sesuatu yang lain agar aku bisa dikenal”. 

MAKNA RAHASIA BISMILLAH

1.MENERANGKAN HURUF "ALIF"

Huruf Alif di dalam lafaz Bismillah sebenarnya Alif Ahadiyah dan disebut juga Alif dzatulwahid. Alif sebagai tanda adanya alam Ahadiyah,yaitu tanda adanya dzat sejati. Dan sebagai bukti nyata hanya ada Allah semata tidak ada yang lainnya. Yang mempunyai Cahaya Kehidupan. Yaitu Hidup yang Menghidupi yang disebut Banyu Nur Alif (Air Cahaya Alif) atau disebut juga dengan Banyu sejati (Air Sejati) atau Ratu Ning Banyu (Penguasa Air). Dan juga dinamakan Allah Yg Hidup atau Satu Rupa Yg merupakan tempat Menyatunya antara Hidup dan Mati. Didalam alam ini masih berupa wujud mahdhi/ wujud dzat sejati/ wujud tunggal, hidup tunggal, rasa tunggal ,belum ada yang lainnya dan disebut LATA'YUN ,yaitu Dzat yg wujud dg sendirinya tanpa ada yg mewujudkan,hidup sendiri tanpa ada yg menghidupkan. Dalilnya terdapat didalam kitab suci Al-Qur’anul Karim , "قل هوالله آحد" artinya Katakanlah Wahai Muhammad kepada seluruh umat,kalau sebenarnya Allah SWT adalah dzat tunggal,rasa tunggal/Esa yang menjadikan alam dunia dan seisinya

DIRI SEBENAR ITU BERNAMA ALLAH

Ada kalangan ahli makrifat menegaskan bahwa AKU itu adalah ROH, dengan kata lain yang sebenar-benar Diri itu adalah Roh yang tiada kaitannya dengan Rabbul Izzati, walaupun Roh itu adalah urusanNya dan tajalliNya. Ibarat Roh itu setitik air, dan lautan itu adalah Rabbul Izzati, Setitik air itu berasal dari lautan dan kembali jua kepada lautan, Seorang yang mengenal dirinya berarti mengenal Roh lantas Roh itulah pula yang kembali kepada Allah serta mengenal Allah, bukan badan wadahnya, karna badan wadahnya akan kiamat dan musnah. Pendapat ini memang benarnya adanya, dari sudut yang mereka faham dan lihat, Namun bagi para ahli sufi yang berfahaman Wahdatul Wujud dan Wujudiah, mereka berpandangan lebih dalam lagi dan lebih jauh dari apa yang dikatakan pada awal tadi

PADA HAKEKATNYA SEMUA ITU TIDAK ADA

Kerana semua adalah permainan, pelakun dan sandiwara belaka! “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau”  Kerana yang ada hanya Dia, Dialah yang Maha Ada, Sang Sutradara dan Sang pelakun dalam kehidupan ini. Semuanya selain Dia adalah pelaku-pelaku sandiwaraNYA, kita adalah sebagai pemain atau pelakun sandiwara dalam kehidupan ini.