Sunday, February 21, 2016

MEMBUKA HIJAB YANG MEMBATASI DIRI DENGAN TUHAN

Bagaimana cara kita membuka dan menelusuri Hijab kita dan Allah?

A). MEMBINA PERIBADI

1. Perbaikan Akhlak Firman Allah swt. dalam Al-Quran (S. Al-Kahfi: 110), “Maka barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh (memperbaiki akhlak) dan janganlah ia mempersekutukan apapun dalam beribadat kepada Tuhan (bersih dari segala kotoran hawa nafsu)”. Al-Ghazali di dalam kitabnya Kimyaus-Saadah menyatakan: “tujuan perbaikan akhlak ialah membersihkan qalbu dari kotoran hawa nafsu dan amarah hingga hati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan”

KARAMAH SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

BERLINDUNG DI BALIK MATAHARI

Pengasuh Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menceritakan, bahwa sewaktu beliau masih kecil seringkali ketika dia menggendong sang Syeikh, mendadak beliau sudah tidak ada lagi di tangannya. Dia mengatakan, bahwa kemudian dia melihat Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani terbang ke langit dan bersembunyi di balik cahaya matahari.

BELAJAR KEPADA NABI KHIDIR

Abu as-Sa’ud al-Huraimi mengisahkan, aku suatu kali mendengar tuan kami Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata: “Aku tinggal di kawasan padang gersang Irak selama 25th, sebagai pengembara terasing. Aku tidak tau apa dan siapa saja makhluk yang mengikutiku, dan mereka juga tidak ingin tau aku. Yang selalu mengunjungiku adalah manusia-manusia dari alam ghaib (rijal al-Ghaib), sebangsa jin. Aku biasa mengajari mereka tentang jalan menuju Allah Swt. (tarekat).”

SEORANG PENCURI PUN MENJADI WALI ALLAH

Oleh Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani. 

Syahdan, suatu hari si Rijal (bukan nama aslinya) memasuki rumah Sulthanul Awliya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Datangnya si Rijal bukan pada jam2 umumnya tamu berkunjung, namun dia datang di tengah malam dan dalam hati si Rijal juga mengandung niatan tidak baik, bukannya menimba ilmu dirumah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, malah dia datang untuk mencuri. Mulailah si Rijal mencari barang-barang berharga di rumah itu, nampaknya Rijal kurang beruntung kerana tidak menemui benda yang diharapkan, maklum, Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani merupakan Waliyullah yang zuhud, yang tidak terkait hatinya dengan nafsu dunia. Si Rijal mulai sadar bahwa dia akan pulang dengan tangan hampa, maka diapun segera bergegas pulang agar tak diketahui si empunya rumah.

UJIAN SANG PANGERAN DARI SANG GURU

Tiga Materi Ujian dari Sunan Kalijogo. Di kisahkan saat Sang Pangeran menimba ilmu Pada Sunan Kalijogo. Beliau menguji Sang Pangeran dengan tiga hal. Ringkas cerita pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, Sang Pangeran bersiap menjalani pendadaran atau ujian. Ada tiga macam ujian yang diberikan Sunan Kalijaga kepada Sang Pangeran yang kesemuanya mengandung makna filosofis yang sangat mendalam.

SUNAN CIPANCAR (PRABU WIJAYA KUSUMAH)

Membicarakan sejarah Kab. Garut tidak akan lepas dari Kab. Limbangan yang merupakan cikal bakal pembentukannya. Peran serta kaum ulama yang menyebarkan Islam hingga mewarnai corak kehidupan masyarakat Garut pun tak kalah pentingnya. Tak heran, sebahagian kalangan menilai Garut laik dijuluki sebagai Kota Ulama, kerana banyaknya sumbangsih para ulama dalam membina masyarakat Garut.

MENDENGAR SUARA YANG INDAH

Syeikh Abu Nashr As-Sarraj rahimahullah berkata: Allah swt. berfirman: “Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.” (Q.S. Fathir: 1). Mereka menafsirkannya dengan akhlak yang mulia dan suara yang indah. Diriwayatkan dalam Hadis Nabi Saw. bahwa beliau pernah bersabda: “Allah tidak pernah mengutus seorang nabi kecuali ia memiliki suara yang indah.” (H.R. Tirmidzi). Rasulullah Saw. juga bersabda: “Allah Swt. tidak pernah mendengarkan dengan serius terhadap sesuatu sebagaimana Dia mendengarkan seorang nabi yang memiliki suara yang indah.” (H.R. Bukhari-Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i dari Abu Hurairah).

AMAL YANG MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH

Amal yang dimaksud disini adalah amal ibadah, seperti shalat dan zikir. Ada dua kelompok orang yang mengandalkan amal mereka atau menggantungkan keselamatan diri mereka pada amal ibadah (bukan pada Allah secara murni). Mereka itu adalah para 'Abid (orang yang tekun ibadah) dan para murid (orang yang menghendaki kedekatan dengan Allah). 

KUMPULAN PUISI PASAR DIRI

YA SYEIKH, sudah kau pecahkan gelasku, sarbatku tumpah
membasahi khirqah, yang pernah kau kurniakan 
di hari pertama aku menjadi muridmu, telapak tanganku 
yang penuh debu ini, segera menakung titis-titis sarbat
bagaikan hujan tiba-tiba turun , menerokai wadi Sahara
sedang aku ingin terus meminumnya , tanpa akhir
ah, ke manakah lagi akan kauhela si murid pemabuk ini
bila di atas langit sana, bukan lagi cakerawala yang berputar
tatkala kau meniup seruling itu dan mengeluarkan irama yang merdu
tapi yang asyik dilihatnya, ungkapan yang keluar menari-nari
kini menjadi sajak-sajak cinta, kepada dunia yang fana
“cukuplah Dia bagiku! cukuplah Dia bagiku!”

CAHAYA JIWA

Allahu Rabbi, Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. 
Allah bersama diriku, Allah melihat diriku, Allah memelihara diriku.
Aku (nama bt ibu kdg) tiada daya upaya 
kerana Engkau Yang Maha Hidup lagi Kekal Mentadbir segala urusan di semesta alam.
Engkau haturkan shalawat untuk Muhammad Rasulullah 
bersama keluarga Baginda sehingga tidak tersisa sedikit pun shalawat.
Engkau kasihilah Muhammad Rasulullah 
bersama keluarga Baginda sehingga tidak tersisa sedikit pun kasih sayang.