Monday, April 4, 2016

MEMBACA AL-QUR'AN BID’AH?

Salik dan Matin memegang mushaf Al-Qur'an hadiah dari Saudi Arabia. Dengan kualitas kertas, design, model tulisan Arab yang menarik dan indah membuat Salik teringat pertanyaan menggelitik dari tetangga sebelah.
Salik (S): Di zaman Nabi belum ada Mushaf Al-Qur'an secantik ini, kan?
Matin (M): Betul...betul...betul.
S : Berarti bid'ah dong?!
M : Hahaha. Mulai lagi, deh.
S : Nabi kan pernah bilang "kullu bid'atin dhalal" Tiap bid'ah itu sesat. Semuanya bid'ah dong?!

MA'RIFATULLAH MENURUT SULTHAN PARA WALI

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Maksud dari ma'rifatullah adalah membangun kesadaran dalam kalbu bahwa Allah sangat dekat dengan dirinya, selalu menjaganya, berkuasa atas dirinya, menyaksikannya dan mengetahui tindakan-tindakannya. Ma'rifatullah adalah meyakini bahwa Allah Maha Mengawasi dan Maha Memelihara, Mahaesa, dan Mahaagung, yang tak ada sekutu dalam kerajaan/kekuasaan-Nya. Jika berjanji Dia menepati. Jika menjamin, Dia memenuhi dan jika diminta, Dia akan mengabulkan. Dia adalah tempat kembali seluruh makhluk dan sumber segala tindakan, Dia berkuasa memberi pahala dan siksa, tidak ada sesuatu pun yang menyerupai dan menyamai-Nya.

APAKAH KITA BISA ISRA DAN MI’RAJ?

Malam ini, Salik dan Matin kembali duduk-duduk di bawah Pohon Trembesi Sor Baujan. Mereka sedang mengenang peristiwa Isra Mi’raj yang pernah dilakukan Rasulullah SAW 14 abad yang silam. 

Salik (S): Apa hikmah isra mi’raj bagi umat Islam?
Matin (M): Salah satunya menjalankan shalat lima waktu.
S: Ah, itu jawaban standard. Sudah biasa saya dengar. Saya mau jawaban lebih dari itu!
M: Maksudmu? Mau dengar cerita tentang peristiwanya?
S: Bukan. Karena, ustaz-ustaz di kampung pun sudah biasa cerita macam itu.
M: Lalu, hikmah seperti apa?

SEBAHAGIAN PANDUAN BERAGAMA

“Laksanakanlah perintah Allah kepadamu, maka kau akan menjadi ahli ibadah. Jauhilah larangan Allah, maka kau akan menjadi orang yang paling zuhud. Terimalah dengan ridha rezeki yang Allah berikan kepadamu, maka kau akan menjadi orang yang paling kaya”. Ibnu Mas’ud (Dikutip dari kitab Nashaihul Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani)

MELIHAT RAHMAT DALAM SENANG DAN SUSAH

“Ketika Allah memberimu, sebenarnya Dia memperlihatkan kepadamu belas kasih-Nya. Ketika Dia menolak memberimu, maka Dia memperlihatkan kepadamu kekuasaan-Nya. Jadi pada hal-hal tersebut, Dia memperkenalkan kepadamu dan memandang ke arahmu dengan kelembutan-Nya”. (Syekh Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam). Sahabatku, rahmat Allah begitu besar berlimpah bagi seluruh makhluk-Nya. Tanpa terkecuali. Cahaya-Nya menembus seluruh isi jagat raya. Namun sayangnya, manusia sering kali salah tanggap, hal ini disebabkan karena keinginan-keinginan dan penilai-penilaian yang mencegah dan menghindarkan kita untuk melihat kehadiran-Nya. Kadang-kadang, Allah menyingkap kedekatan-Nya melalui nikmat, kesenangan dan karunia. Kadang juga melalui kesempitan, kesengsaraan dan derita. Keadaan-keadaan seperti ini adalah ciptaan dan utusan-Nya, ia merupakan sarana untuk merenungkan sifat, kekuatan, dan kedekatan-Nya. Dan, mereka yang mendapat nur (cahaya) Ilahi melihat rahmat, kemurahan, dan karunia-Nya baik dalam keadaan senang atau susah, dengan begitu jelas. Demikian sebagaimana dijelaskan oleh Syeikh Fadhlalla Haeri.

ILMU MAKRIFAT KUPU-KUPU

Matin sedang mengamati indahnya kupu-kupu cantik yang terbang di bawah Pohon Trembesi (Sor-Baujan). Salik merasa heran dengan tingkah Matin yang lain dari biasanya. Matin tidak memedulikan kehadiran Salik di sampingnya. Lalu, tiba-tiba:
Matin (M): Hidup manusia itu singkat seperti kehidupan kupu-kupu.
S (S): Apa maksudnya?

KEDAHSYATAN SHALAWAT NARIYAH

Suatu malam, saya dikejutkan dengan suara telpon dengan berita yang sangat mengagetkan. Seorang sahabat lama mengadukan tentang masalah yang sedang dihadapinya. Ingin rasanya segera menghentikan pembicaraannya, karena saya ikut merasakan deritanya yang begitu dahsyat. Sebagai sahabat yang baik, saya harus menjadi pendengar yang baik pula. Dia bukanlah seorang yang buta dalam masalah agama. Pendidikannya pun cukup tinggi. Bahkan, ekonomi keluarganya dahulu, jauh di atas rata-rata teman SMA kami. Namun, takdir membawanya lain. Allahlah yang telah menentukan urut takdir bagi setiap hamba-Nya. 

SHALAT KHUSYUK

Dalam Tafsir Al-Jailani, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memberi penjelasan tentang makna Al-Fatihah dalam gerak dan batin shalat. Beliau seolah mengajarkan teknik-teknik shalat khusyuk dan tawajuh kepada Allah untuk kita. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Surah al-Fathihah menjadi bagian paling terpilih dari seluruh isi Al-Qur`an dengan bentuk yang paling gamblang dan pemaparan yang paling jelas.

ALASAN AKU BERSELAWAT

1. Aku rindu kepada Rasulullah s.a.w. Tanpanya, aku tak mengenal Allah dan ajaran suci-Nya.

2. Aku ingin agar kelak Rasulullah S.a.w memberiku syafaat di akhirat nanti. Aku ingin beliau menolongku pada saat Pengadilan Tuhan datang.

3. Aku ingin selalu dibimbing oleh Nabi Muhammad S.a.w, sebab aku yakin, dia tetap hidup dan selalu ada di hatiku, duduk bersamaku, saat kuucapkan tahiyita pada shalat dan zikirku.

DALIL TENTANG NUR MUHAMMAD

Istilah Nur Muhammad pada dasarnya sudah muncul dalam tafsir Ibnu Abbas “Tanwir Al-Miqbas”. Tepatnya pada surah An-Nur ayat 36 saat menjelaskan “Nur ‘ala nur”. [1] Sebagaimana kita ketahui Ibnu Abbas adalah sahabat Nabi SAW yang meninggal tahun 68 H dan “Tanwir Al-Miqbas” ini adalah karya monumentalnya karena menjadi satu-satunya karya Tafsir dari kalangan Sahabat. Sebagai sahabat Nabi SAW, tentu saja beliau menjadi rujukan ulama yang hidup setelahnya, termasuk dalam peristilahan Nur Muhammad ini.