“Ketika Allah memberimu, sebenarnya Dia memperlihatkan kepadamu belas kasih-Nya. Ketika Dia menolak memberimu, maka Dia memperlihatkan kepadamu kekuasaan-Nya. Jadi pada hal-hal tersebut, Dia memperkenalkan kepadamu dan memandang ke arahmu dengan kelembutan-Nya”. (Syekh Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam). Sahabatku, rahmat Allah begitu besar berlimpah bagi seluruh makhluk-Nya. Tanpa terkecuali. Cahaya-Nya menembus seluruh isi jagat raya. Namun sayangnya, manusia sering kali salah tanggap, hal ini disebabkan karena keinginan-keinginan dan penilai-penilaian yang mencegah dan menghindarkan kita untuk melihat kehadiran-Nya. Kadang-kadang, Allah menyingkap kedekatan-Nya melalui nikmat, kesenangan dan karunia. Kadang juga melalui kesempitan, kesengsaraan dan derita. Keadaan-keadaan seperti ini adalah ciptaan dan utusan-Nya, ia merupakan sarana untuk merenungkan sifat, kekuatan, dan kedekatan-Nya. Dan, mereka yang mendapat nur (cahaya) Ilahi melihat rahmat, kemurahan, dan karunia-Nya baik dalam keadaan senang atau susah, dengan begitu jelas. Demikian sebagaimana dijelaskan oleh Syeikh Fadhlalla Haeri.
No comments:
Post a Comment