Wednesday, June 1, 2016

MAN 'ARAFA NAFSAHU FAQAD 'ARAFA RABBAHU

Mari kita mengerti ma'na dari. Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa Rabbahu. Yang terbagi menjadi 3 bagian, di mana:

- ‘Arafa Nafsahu menunjukkan proses sang Nafs ketika berusaha memahami pengetahuan yang dikandung dalam dirinya. 

DIRI TAJALLI

Hanya orang-orang khusus saja yang faham dengan istilah DIRI TAJALLI ini, namun tak terkecuali untuk orang awam memahaminya.. asalkan mereka rajin mengaji diri dengan berpedoman al-furqon & al-hadist, ijma’ dan qiyas serta bimbingan GURU yang haq. DIRI TAJALLI ini bermula dari kenyataan (ta’yun awal) diri yang menjadi haqiqat inti kehidupan (haqiqat NUR muhammad) yang menjadi awal adanya kehidupan ini (RATU nya ruh yang menjadi KEHENDAK & KUASANYA DZATUL WAHID ) yang biasa kita sebut ALLOH , AL-ILAH, ROBBUN, GUSTI ALLAH, atau SEBUTAN” YANG LAIN, bagaimana hubungan manusia dalam soal beribadah PENYEMBAHAN mahluq pada al-haq dalam hal ini ibadah yang kita akui dengan sebutan penyembahan kepada al-haq sebenarnya teramatelah tidak mungkin karena penyembahan itu bersifat BASYARIYAH (kamanungsan/insan) padahal kalo kita cermati dengan seksama bahwa apa yang ada pada diri mahluk itu berasal dari sifat ma’ani dari Alloh sendiri.

MENIADAKAN DIRI

Inilah pelajaran yang sebenarnya untuk Ma’rifat mengenal Allah dan menghilangkan keduniawian serta mempelajari ilmuNYA dengan meniadakan atau menghilangkan diri/tubuh pada tingkah laku kita, Maka tidak boleh lagi disebut Allah dan tidak termasuk lagi pada huruf “HA“ dalam pelajaran mematikan diri/tubuh seperti : Zat, Sifat, Asma dan Af’al yang ada pada kita. Jika kita sudah tidak ada (memfa'nakan diri/tubuh) inilah yang dimaksud dg menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala, maka bertemulah kita Ghaib di dalam Ghaib, Ujud di dalam Ujud, Zat di dalam Zat, Sifat di dalam Sifat, Asma di dalam Asma, Af’al di dalam Af’al, Sir di dalam Sir, Rahasia di dalam Rahasia dan Rasa di dalam Rasa yang menerima Zauk atau Widdan. 

PENGKAJIAN DIRI

Dalam rahim Bapak 40 hari. Mada, Madi, Mani, Manikam Pusat, Jantung, Watsulbi, Muntarait, Otak Dalam Otak ada Lemak, Dalam Lemak ada Minyak, Dalam Minyak ada Nur, Dalam Nur ada Nur Akal, Dalam Nur Akal ada Hizabbannur, Dalam Hizabbannur Hidayamul Amanah Allah SWT.

HAKIKAT TUHAN

TUHAN ITU TIADA BER-ZAT, BER-SIFAT, BER-ASMA, DAN PULA BER-AF’AL. Hadis Qudsi: SEMBAHLAH AKU, JANGAN KAU SEMBAH ZATKU, JANGAN KAU SEMBAH SIFATKU, JANGAN KAU SEMBAH ASMAKU, JANGANLAH KAU SEMBAH AF’ALKU. Tuhan Yang Maha Pencipta semesta alam...segala sesuatu...sekalian makhluk. Bahwa semua makhluk yang ada dinyatakan keber-ada-annya oleh Allah SWT dengan Af`al-Nya, Asma-Nya, Sifat-Nya, dan Zat-Nya. Segala sesuatu hanya ada dalam KeberadaanNya. Tuhan Maha Esa dengan af'alNya, AsmaNya, SifatNya, dan ZatNya,...tapi Tuhan bukan / beda dengan Zat, Sifat, Asma, dan Af'alNya. Tuhan bukan Zat, tapi Robbil 'Izzati yakni Maha Pencipta segala Zat. Tuhan bersifat qadim azali, Maha Laysa kamitslihi syaiun  (tidak ada tafsiranNya) dan Baqa (kekal abadi), tetap tidak berubah sejak azali, sekarang, esok, sampai kapapun selama-lamanya (tiada berkesudahan).  

PENYERAHAN DIRI PADA ALLAH SWT

LAA -MAUJUUD, LAA-HAIYUN, LAA -A’LIMUN, LAA -QODIRUN,LAA –MURIDU, LA-ASAMIIUN
LAA-BASHIIRUN, LAA-MUTAKALIMUN FII HAQIIQOTIN ILLALLAH

Apabila telah mendapat natijah(buah) lepaslah orang tersebut dari sifat syirik seandainya masih menganggap dirinya masih ada pada hakiki maka orang itu telah menjadi syirik khafi karena sesungguhnya pada hakikatnya hanya ada satu zat yang suci yaitu zat Allah, sifat Allah, Afalullah dan Asma Allah meliputi seluruh alam.Kita tidak akan merasakan lagi adanya diri kita.Kita sudah lenyap dan yang ada hanyalah wujud zat Allah semata-mata.

MENGGAPAI SINGGASANA ALLAH

Ada dimanakah Allah, apakah ada di dalam Ka’bah...? jutaan orang telah pergi Haji kesana tapi mereka tidak menemukan keberadaan Tuhan, karena kebanyakan mereka menjadi Turis.  Sebagian orang mencari Tuhan di dalam Masjid, tetapi mereka tidak ketemu Allah, karena mereka sholat hanya jengkang-jengking(olah raga) belum mengerti siapa yang disembah. Ada juga yang mencari Allah di kuburan keramat, bukannya Tuhan yang ditemukan, melainkan mereka ketemu Hantu. Karena ditempat yang dikeramatkan, banyak Jin yang bersileweran siap untuk menyesatkan manusia. Ada lagi pendapat yang aneh, mereka adalah glongan Salafi/Wahhabi menyatakan bahwa Allah bersemayam di Arsy-Nya yaitu di langit ketujuh. Jika memang demikian maka orang-orang yang mencapai makrifat adalah Rusia dan amerika, karena mereka berulang kali sudah mencapi bulan

BAYANGAN HIDUP

Bayangannya hidup (badan dzahir/nyata/fisik) + Hidup yang gha’ib HIDUP (satu hidup dalam kehidupan). Tugas manusia adalah menyelaraskan sifat-sifat kediriannya ke dalam gelombang Dzat sifat Tuhan. Siapa yang sunguh-sungguh mengetahui Tuhannya, sesungguhnya dapat mengetahui di dalam badannya sendiri.  Siapa yang sungguh-sungguh mengetahui badannya sendiri, sesungguhnya mengetahui Tuhannya. Artinya: Siapa yang mengetahui Tuhannya, ia lah yang mengetahui makrifat (semua ilmu kajaten). Siapa yang sunguh-sungguh mengetahui sejatinya badannya sendiri, ia lah yang dapat mengetahui akan Hidup jiwa raganya sendiri.

PETUAH SANG GURU

Saudara/i ku. Ada suatu pasal yang di rahasiakan oleh hampir semua Guru/Pembimbing pada murid/anak didiknya, karena suatu alasannya yang masuk akal.

- Pertama. Karena pintu guru sejati itu, tersembunyi, jadi tidak bisa dan tidak boleh mengajarkannya asal sembrono .

IQRA (BACALAH)

IQRA.. IQRA.. IQRA.. Bacalah...
Aliif = “Allah”.
Qaaf = “Quran”.
Raa = “Rahmat”
Aliif = “Alamin” (alam semesta)
Qaaf = “Qalam” (gejala alam)
Raa = “Ra’a” (membaca dengan mata)
Aliif = “Aqlu” (pikiran).
Qaaf = “Qalbu” (perasaan).
Raa = “Ruuh” (jiwa).