Saudara/i ku. Ada suatu pasal yang di rahasiakan oleh hampir semua Guru/Pembimbing pada murid/anak didiknya, karena suatu alasannya yang masuk akal.
- Pertama. Karena pintu guru sejati itu, tersembunyi, jadi tidak bisa dan tidak boleh mengajarkannya asal sembrono .
- Kedua. Perlu/ Butuh dasar ilmu pengertian yang lebih dari cukup, sebelum mempelajarinya, karena jika tidak, tidak akan pernah bisa paham dan mengerti. Bahkan bisa gila/stres atau Sang Guru/Pembimbing, bisa di cap Sesat oleh murid/anak didiknya.
Oleh sebab itu, tidak diajarkan kepada orang-orang yang belum pernah, belajar tentang Ilmu Tauhid/ Sifat 20 (dua puluh). Kenapa bisa begitu? Sebab, hal ini berisi ilmu-ilmu khusus pelajaran mengenal diri atau tata cara mengenal Allah (Hyang Maha Suci Hidup), sang pencipta Alam dan segala isinya.
Tujuannya, supaya sempurna segala amal ibadahnya. Maksudanya, tidak melangkahi kodrat dan irodatnya sebagai manusia wajar. Untuk itu kita akan mewedarnya dengan terbuka, tanpa tedeng aling-aling apapun. Terserah Anda, mau menyebut saya sesat atau kafir. Karena, inilah kenyata’annya, inilah kebenarannya, dan Silahkan di buktikan sendiri, jika tidak percaya. Ketahuilah tanpa yang HIDUP, jasad tidak ada artinya. Tetapi benda mati inilah (jasad), yang dijaga dan diutamakan oleh kebanyakan orang di dunia ini. Sedangkan kita semua tahu, bila mati kelak, jasad akan busuk dan di tanam atau di bakar (kremasi). Ini menunjukkan, bhw mati ialah bila hidup yang menghidupkan jasad tadi, meninggalkan jasadanya.
Kebanyakkan manusia pada umumnya, menganggap bahwa "Hidup" didunia ini, itu hanyalah cukup makan, bergerak, mencari kemewahan, menyelesaikan kepentingan, mencukupi kebutuhan dan keperluan, bekerja dll. Mereka menganggap bahwa jasad kasar mereka itu, hidup dengan sendirinya, yang membolehkan mereka melakukan kerja, kerja dan kerja, tapi pernah kah mereka berfikir bahwa jasad mereka itu sebenarnya, ialah benda mati yang tidak dapat hidup dan bergerak dengan sendirinya, tanpa ada sesuatu yang menghidupkannya? Dimanakah letaknya yang di panggil HIDUP itu? Dengan adanya yang HIDUP itulah jasad kita ini hidup. Sebenarnya HIDUP itu diam di dalam jasad kita sendiri, dan dia lah yang di panggil "DIRI" sebenar "DIRI" . Tapi pernah kah kita terfikir tentang "DIRI" atau mencoba mencari dan mengenalnya?
Persoalan yang akan timbul ialah:
- dari mana "DIRI" itu,
- dimana letaknya "DIRI" itu,
- terdiri dari apakah "DIRI" itu,
- kemanakah perginya "DIRI" itu, apabila jasad mati atau dengan kata lain "DIRI" meninggalkan jasad ???
- yang paling penting sekali, bolehkah kita mengenal "DIRI" sebenar-benarnya "DIRI" kita itu.?
BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI" NISCAYA KENALLAH IA AKAN TUHANNYA:
Benarkah bila kita mengenal "DIRI" maka kita akan mengenal Tuhan? Kita semua tahu, bahwa ujudanya Roh itu Tidak ada seorangpun, yang dapat menafikan kenyataan ini, Karena semasa Allah (Hyang Maha Suci) bertanya kepada sekalian Roh " siapa kah Tuhan kamu " dengan spontan sekalian Roh menjawab " bahkan " yang membawa makna merekapun telah mengenal Tuhan yang esa.:
Mari kita menyimak kembali Kisah Roh memasukki jasad Adam: Setelah jasad Adam terbaring, maka Allah (Hyang Maha Suci Hidup) telah memerintahkan Roh memasukki ke jasad Adam, tetapi sebelum itu, Roh telah bertanya " dimanakah harus aku masuki, ya ALLAH” dan ALLAH pun menjawab " masuklah kemana saja yang kamu senangi "
Maka, masuk lah Roh melalui hidung dan dengan itu maka bernafaslah kita melalui hidung. Ini menunjukkan bahwa sesudah Roh memasuki badan, maka barulah bermulanya kehidupan pada jasad, dan terbukti di sini bahwa Roh-lah yang dikatakan penghidup pada jasad dan mati pada jasad ialah apabila Roh keluar, sampai ajalnya tiba. Jasad kasar kita ini terdiri dari 2 yaitu:
1. Dihidupkan: Apakah maksud dihidupkan dan bagian mana yang dihidupkan? Yang dihidupkan ialah Jasad kasar kita ini, jasad kasarnya di hidupkan oleh "Roh" yang berada di dalam Jasad. "Roh" memasukki jasad saat kita 100 hari dalam rahim ibu kita. "Aku tiupkan sebagian dari Roh ku" begitulah firman Allah. Sejak itu lah kita hidup di dalam rahim ibu kita dan kemudian di lahirkan kedunia dan terus menjalankan kehidupan dari bayi hingga akhir hayat.
2. Menghidupkan: Yang menghidupkan ialah Roh, yang datangnya (diciptakan) dari Allah (Hyang Maha Suci Hidup), yang memasuki jasad dan terus Hidup. Tugas Roh ialah, menghidupkan jasad. Tetapi sayang-nya, jasad tidak langsung berfikir bahwa Roh-lah yang Hidup sebenar-benarnya Hidup dan menghidupkan jasad yang bila mana Roh meninggalkan-nya, maka matilah dia dan di sebut mayat lalu di tanam atau di bakar (kremasi).
MATI IALAH APABILA ROH MENINGGALKAN JASAD: Jadi, siapakan yang berkepentingan disini? Tentunya jasad, karena tanpa Roh, maka jasad tidak bermakna. Jasad kita perlukan Roh, untuk Hidup, tapi kenapa Roh tidak dipedulikan sama sekali semasa hidup nya? Perlukah Roh di kenali? Tentu sangat perlu, Kan peran pentingnya, sudah saya uraikan diatas. Tapi....
Sebelum mengenal Roh haruslah kita mengenal “DIRI”. BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI" MAKA KENALLAH DIA AKAN TUHAN NYA. APAKAH "DIRI" itu? Untuk semua ilmu pengetahuan, bahwa "DIRI" = JIWA itu datang kemudian, setelah Roh memasukki Jasad. Mengapa bisa begitu? Apabila Roh berada di dalam Jasad, maka perkembangan cahaya Roh itu yang memenuhi dalaman Jasad keseluruhan-nya, ini menyebabkan ujudanya "Diri" yang serupa seperti jasad-nya. Maka ujudlah "Diri" sebenar-benarnya "Diri" dan "DIRI" inilah yang harus dikenal. (kenal lah Diri, maka kenal Tuhan)
BAGAIMANA MENGENAL "DIRI" SEBENAR-BENARNYA “DIRI”? Ada berbagai cara dan kaidah yang digunakan untuk mengenal "DIRI" ini. Semua perguruan dan padepokan atau golongan dan aliran apapun itu betul, dan ilmu apapun yang digunakannya juga benar.
Untuk mengenal "DIRI" ini, ada 3 jalan atau cara:
- Terbuka dengan sendiri nya.
- Berusaha sendiri untuk membukanya.
- Dibukakan oleh guru. (guru guru yang berpengalaman)
Intisari patinya, adalah dibuka/buka. Apa maksud dari dibukakan/ “buka”? Di buka maksudanya, ialah: membukakan jalan-jalan pancaran cahaya "DIRI" itu, hingga keluar dari jasad dan terpancarlah cahaya "DIRI" keluar dari jasad, melalui jalan-jalannya dan dengan Rasa yang bergetar-getar pada jalan keluarnya. Rasa ini dapat dirasakan dengan nyata, oleh murid-murid/pelaku, yang mempelajari hal ini. Ini adalah rahasia Hidup kita dan “DIRI”. Ini adalah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini, harus dikenal dan dirasai sepenuhnya oleh kita, karena ia mengandung banyak rahasia dan serba guna (multi fungsi) di dunia dan akhirat.
Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Sudah tentu, karena dia datang dari sana, dari Allah (Hyang Maha Suci Hidup), Sang pencipta dan yang Maha Kuasa diatas segala yang Maha. Banyak lagi, persoalan yang akan timbul, apabila kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar- benarnya "DIRI" ini kita harus belajar dari "DIRI" ini sendiri, bukan yang lain, selain “DIRI” ini sendiri. Dia mengetahui, karena dia datang dari yang MAHA mengetahui. Dia bijak, karena dia datang dari yang MAHA bijaksana. Dia kuasa, karena dia datang dari yang MAHA kuasa. Dia lah sebaik-baiknya Guru, karena dia datang dari sang MAHA guru. Kehidupan sebenarnya, ada di dalam, karena kehidupan datang setelah kita Hidup.
Kesimpulan-nya: Kenali lah "DIRI" kita ini, karena, dia-lah sebenar-benarnya “DIRI" dan utamakan lah dia dalam segala urusan kita di dunia ini, sambil menunggu surat undangan dari Allah (Hyang Maha Kekal Abadi), jangan lupakan itu, karena dia kekal karena di kekalkan.
Ilmu Pengetahuan Mengenal "DIRI" adalah satu-satunya ilmu pengetahuan yang wajib dan harus di ketahui oleh semua manusia hidup, tanpa terkecuali, tidak peduli agama dan latar belakang apapun, karena tiap-tiap manusia hidup, membawanya di dalam jasad kasar mereka harus kah penghidup jasad kita ini, kita biarkan begitu saja, tanpa mengenali dan merasakan nya, hanya saat maut hampir datang menjemput, baru kita sadar, bahwa dia akan meninggalkan kita? Saudara/iku sudahkah Anda mengenal “DIRI” Anda dengan sebenar-benarnya Diri Anda? Sudah kah Anda Mengetahui “HIDUP” Anda dengan sebenar-benarnya Hidup Anda?
No comments:
Post a Comment