Tuesday, April 5, 2016

PESAN KASIH SAYANG UNTUK KITA

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia mencintai sifat lemah lembut. Allah akan memberikan pada sifat lemah lembut sesuatu yang tak Dia berikan pada sifat yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tak diberikan pada sifat lainnya”. (HR. Muslim). Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia dijauhkan dari kebaikan”. (HR. Muslim). Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Sifat lemah lembut adalah sebaik-baik pengasuhan.”

2). BELAJAR MENIMBA ILMU

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

"Barang siapa menginginkan dunia, maka baginya harus dengan ilmu ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, maka baginya harus dengan ilmu; dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka ia harus dengan ilmu". (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda:

مُجَالَسَةُ الْعُلَمَاءِ عِبَادَةٌ . (الديلمى )

“Duduk bersama para Ulama adalah ibadah.” (HR. Al-Dailami)

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْا ، قَالُوْا : يَارَسُوْلَ اللَّهِ ، وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ : مَجَالِسُ الْعِلْمِ . (الطبرانى)

“Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW menjawab,”majelis-majelis ilmu.” (HR. Al-Thabrani).

3). RENUNGAN SUFI, BISIKAN HATI

‘Abdul ‘Aziz al-Makki berkata, “Siapa yang menghiasi diri dengan hiasan yang fana, maka hiasan itu akan menjadi bencana baginya, kecuali orang yang menghiasi diri dengan ketaatan, keserasian, dan mujahadah. Sesungguhnya jiwa itu bersifat fana, harta-harta adalah aib, dan anak-anak adalah fitnah. Karena itu, siapa yang gemar mengumpulkannya, menjaganya, dan menggantungkan hatinya dengan semua itu, ia telah memutuskan semua kebaikan-kebaikan. Hamba Allah yang selalu taat tidaklah lebih utama daripada orang yang memerangi hawa nafsu, kekurangan harta benda, dan memutuskan bisikan-bisikan hati. Karena perlombaan dalam kebaikan adalah berupaya untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan kejahatan pertama yang harus disingkirkan adalah cinta dunia.”

Yahya ibn Mu‘adz al-Razi berpesan, “Hikmah dari langit akan turun ke dalam hati, yang di dalamnya tidak bersarang empat hal: bertekuk lutut kepada dunia, berangan-angan kosong, iri terhadap sesama, dan mencintai orang kaya.” Fudhail ibn ‘Iyadh mengatakan, “Semua kejahatan ditempatkan dalam satu rumah dan kunci pembuka kejahatan adalah cinta dunia. Serta kebaikan ditempatkan dalam satu rumah dan kunci pembuka kebaikan adalah zuhud terhadap dunia”. Dalam syair disebutkan: “Kebaikan akan kekal sepanjang zaman Dan kejahatan akan tetap tercela sepanjang waktu”. (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin).

4). TAK ADA BATAS UJUNG MAKRIFAT

Allah SWT berfirman kepada Dawud a.s: “Aku bersumpah pada diri-Ku sendiri bahwa Aku tidak akan memberi pahala kecuali kepada hamba yang sudah Aku ketahui semangat pencarian dan kehendaknya untuk memeluk-Ku dan terus menerus membutuhkan Aku. Jika engkau melakukan itu, maka Aku akan mencabut kehinaan dan kebringasan dari dirimu. Aku pun menjadikan hatimu kaya raya. Aku bersumpah pada diri-Ku sendiri bahwa hamba-Ku tidak akan pernah merasa tentram melihat semua perbuatannya sendiri sampai Aku menunjuknya sebagai wakil-Ku yang mengerjakan semua perbuatan itu.

Sandarkanlah semua urusan kepada-Ku. Janganlah engkau berbuat sesuatu yang berlawanan agar engkau tidak merasa lelah. Siapa pun teman yang bersamamu tidak akan memberimu manfaat apa-apa. Engkau tak akan pernah menemukan batas akhir makrifat, sebab memang tidak ada batas ujungnya. Jika engkau terus menerus meminta tambahan makrifat, maka pasti Aku berikan juga. Sayangnya, kau tak akan pernah mencapai batas akhir tambahan-Ku itu”. (Dikutip dari Kitab Mahabbah, Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazal). 

5). FIRMAN ALLAH UNTUK NABI ‘UZAIR

"Wahai ‘Uzair, Jika engkau melakukan dosa kecil, maka janganlah melihat kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada Zat yang engkau durhakai. Jika engkau memperoleh kebaikan sedikit, maka janganlah engkau melihat kacilnya kebaikan, tetapi lihatlah Zat yang telah memberikan rizki itu kepadamu. Jika engkau tertimpa musibah, maka janganlah engkau mengadukan Aku kepada makhluk-Ku, sebab Aki juga tidak pernah mengadukanmu kepada para malaikat-Ku ketika engkau berbuat maksiat kepada-Ku”. 

Imam Ibnu ‘Uyainah berkata: “Orang yang mengeluh kepada orang lain, namun hatinya mampu bersabar dan ridha menerima semua ketetapan Allah, maka orang lain itu tidak dikatakan berkeluh kesah, sebab pernah ketika Malaikat Jibril bertanya: ‘Apa yang engkau rasakan?’ Nabi Muhammad saw yang saat itu tengah sakit menjelang wafatnya menjawab: ‘Wahai Jibril, aku sedang tertimpa kecemasan dan kesusahan”. (Imam Nawawi dalam kitab Nashaihul Ibad).

6). TIGA RESEPI CINTA USMAN BIN AFFAN

Sayyidina Usman bin Affan r.a. mengatakan: “Siapa yang menjauhi dunia, niscaya Allah akan mencintainya; siapa yang meninggalkan dosa-dosa, maka malaikat akan mencintainya; siapa yang menanggalkan ketamakan terhadap milik orang lain, niscaya akan dicintai oleh orang lain”. Imam Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa menjauhi dunia maksudnya tidak bermegah-megahan, mengurangi makan-minum, dan tidak suka kepada pujian manusia. Hal ini membuat seseorang akan dicintai Allah, karena orang tersebut jauh dari sifat riya’ dan sifat sombong. Orang yang meninggalkan dosa akan dicintai malaikat, karena ia tidak membuat kesibukan bagi malaikat pencatat keburukan. Orang yang menanggalkan sifat tamak terhadap milik orang lain akan dicintai semua orang, karena ia tidak akan menjadi beban pikiran orang lain. (Imam Nawawi Al-Bantani, kitab Nasha'ihul ‘Ibad). 

No comments:

Post a Comment