(Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah); Kisah Rintihan Penghuni Neraka yang Menggetarkan Jiwa.
Dalam sebuah hadist Qudsy Allah berfirman: “Keluarkanlah dari neraka semua orang yang didalam hatinya ada iman walau sekedar biji zarrah ” (Sahih, Bukhari dan Muslim). Maka malaikat Malik si penjaga neraka segera menindak lanjuti perintah Allah itu dengan mengelilingi seluruh penjuru neraka. Sayup-sayup nun jauh disana ada suara rintihan dan rantapan dengan menggunakan nama Allah Yang Agung: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM” (Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah, wahai Allah Yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan).
Demikian berulang- ulang dengan suara pilu, penuh nestapa dan sangat menggetarkan jiwa. Maka malaikat Malik pun mencari sumber suara dari seluruh penjuru neraka yang teramat sangat luas itu dengan amat teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… sepuluh tahun.. seratus tahun… bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak dapat ditemukan kerana luasnya neraka dan kerana terlalu ramainya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM”.
Maka malaikat Malik melapor kepada Allah: “Ya Rab, sudah saya cari selama seribu tahun, namun tak kunjung ketemu juga, namun suara gema tauhid itu masih menggema di neraka”. Allah berfirman: “Kalau begitu, kau harus cari lagi sampai ketemu kerana tidak boleh ada seorang yang beriman padaku tinggal selamanya dalam neraka!” Maka malaikat Malik pun segera kembali menyisir neraka dengan teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun…sepuluh.. seratus tahun… bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak dapat ditemukan kerana luasnya neraka dan kerana terlalu ramainya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM”.
Malaikat Malik pun melapor kembali kepada Allah: “Ya Rab, sudah saya cari selama seribu tahun lagi, berarti sudah dua ribu tahun lamanya aku mencari, namun tak kunjung ketemu juga, namun suara zikir itu masih menggema di neraka”. Allah Berfirman “Kalau begitu, kau harus terus cari lagi sampai ketemu kerana tidak boleh ada seorang yang beriman padaku tinggal selamanya dalam neraka! “Maka malaikat Malik pun segera kembali menyisir neraka dengan lebih teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… seratus tahun…bahkan seribu tahun lamanya, padahal satu tahun akhirat itu setara dengan 50 ribu tahun didunia!!! Tapi sumber suara itu tidak dapat ditemukan kerana luasnya neraka dan kerana terlalu ramainya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM”.
Maka untuk ketiga kalinya malaikat Malik melapor setelah dua ribu tahun dia mencari. Allahp un berfirman: “Kau harus terus berusaha cari sampai ketemu, kerana orang yang memiliki iman walau sebiji sawi tak boleh ia tinggal selamanya dalam neraka!!!”. Malaikat Malik pun patuh melaksanakan perintah Rab nya tanpa banyak alasan, kerana para malaikat tidak akan pernah mendurhakai Rabb nya dan selalu akan mematuhi segala perintah Nya. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… seratus tahun… bahkan seribu tahun lamanya, berarti sudah 3000 tahun x 50,000 tahun = 150 juta tahun dunia - orang itu tersiksa di neraka, duhai…. betapa sengsaranya dia…. Tapi sumber suara itu tidak dapat ditemukan kerana luasnya neraka dan kerana terlalu ramainya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM”.
Maka malaikat Malik pun akhirnya memutuskan untuk melapor kembali kepada Rab nya, Maka Allah berfirman: “Baiklah, kalau begitu akan AKU jelaskan kepadamu kerana Aku Maha Tahu. Carilah manusia beriman itu disini dan disini… di gunung ini dan dilembah ini… dibukit ini dan dijurang ini… di gedung tahanan nomor sekian dan kamar tahanan nomor sekian….”
Maka malaikat Malik segera mengerjakan perintah sesuai petunjuk Rab nya, dan ia temukan selonggok arang hitam legam tak berbentuk yang terbelenggu disebuah tiang dengan dikelilingi ular, kelabang, kalajengking, dan sarana penyiksaan yang lain. Yang membuat takjub malaikat Malik, mulut orang tersebut utuh tak terbakar api neraka dan lidahnya selalu bergetar: “YA HANNAN YA MANNAN YA ZAL JALALI WAL IKRAM . Tatkala malaikat Malik mendekat, berteriaklah mulut yang berzikir itu dengan amat sangat ketakutan: “Siksaan apalagi yang akan kau bawa untukku wahai malaikat Malik!!! Aku sudah tidak tahan lagi, tidak sanggup lagi aku menerima azab yang demikian pedih kerana dosa-dosaku tatkala aku hidup dahulu didunia”.
“Malaikat Malik menjawab: Aku datang bukan untuk menambahkan siksa, namun untuk memenuhi perintah Tuhanku membebaskanmu dari siksaan ini kerana lisanmu terus bergetar berzikir menandakan masih adanya iman dalam dadamu”. Malaikat Malik pun membawa orang tersebut ke Nahrul Haya (atau Nahrul Hayat). Orang itu pun dimandikan dalam “Sungai Kehidupan” itu. Seketika segala penderitaannya hilang dan seluruh badan jasmaninya kembali utuh bahkan lebih bagus dan cantik disbanding aslinya.
Orang itu pun kemudian datang merangkak menghadap Allah. Allah pun berfirman: “Wahai hambaku, carilah tempatmu di syurga, kerana syurga disediakan bagi siapapun yang memiliki iman!” Maka orang itupun masuk kesyurga dan mencari tempatnya disana, tapi ia tak mampu menemukannnya. Yang ia lihat syurga sudah penuh terisi dengan penghuninya. Maka iapun kembali menghadap Allah dan berkata: “Ya Rab, syurga telah penuh”. Allah menjawab: ”Ada bahagian kamu disana, carilah olehmu!”
Demikian bolak balik sampai tiga kali dan tetap orang tersebut melihat bahwa syurga telah penuh, maka iapun untuk ketiga kalinya menghadap Allah seraya mengatakan bahwa syurga telah penuh. Maka Allah kemudian berfirman: ” Baiklah kalau begitu, sekarang pikirkan olehmu, seandainya kamu memperoleh syurga, apa yang kamu pikirkan dan apa yang ada dalam angan-anganmu! Maka orang itu segera mematuhi perintah Rab nya dan segera berangan-angan, kepingin ini dan ingin itu, membayangkan ini dan membayangkan itu, ingin memiliki ini dan ingin memiliki itu…
Kemudian Allah berfirman: ”Sudahkah engkau berangan-angan?”. “Sudah, ya Rab”. Allah pun berfirman: “Untuk kamu dua kali lipat yang kau angan-angankan”. Itulah makna: “A’dadtu li ibaadii maa laa ainun ro’at walaa udzunun sami’at wala khothoro ‘ala qolbin basyar (Aku telah sediakan untuk hamba-hambaku besok disyurga, apa yang mata belum pernah lihat, yang telinga belum pernah mendengar dan belum terpikir oleh angan- angan seorang manusia)”.
Tatkala membacakan hadist ini dalam pengajian, Imam Hasan Al-Bashry menutup kajiannya dengan memanjatkan do’a: “Semoga orang yang dimaksud dalam hadist tersebut adalah saya. Amiin…….” Semua hadirin terkejut atas pernyatan beliau. Tatkala hal ini ditanyakan oleh jama’ah pengajiannya, beliau menjawab: “Ya, kerana orang itu SUDAH PASTI masuk syurga walau disiksa terlebih dulu, sedang saya… belum tentu….”, maka menangislah seluruh jama’ah pengajian mendengar hal itu. (masyaAllah) wallahua’lam bissawab.
No comments:
Post a Comment