Ada dua kalimat yang sangat mudah untuk diucapkan, tetapi sangat berat di Timbangan (Mizan), dan dicintai oleh ar-Rahman (Sang Pengasih), “SubhaanAllah wa bihamdihi subhaanAllahi ‘l-’Azhiim.” (Bukhari dan Muslim).
Ucapkan, “SubhaanAllah wa bihamdihi subhaanAllahi ‘l-’Azhiim”, dan betapa bahagianya para leluhur kita atas kita karena kalimat tersebut mencapai mereka. Salawat apa pun atas Nabi (SAW), doa apa pun, segera mencapai kakek-nenek moyang kita dan kemudian pergi melewati para Malaikat menuju Surga, juga dua kalimat tersebut, ‘SubhaanAllah wa bihamdihi subhaanAllahi ‘l-’Azhiim’, segala pujian untuk Allah atas Kemahapemurahan-Nya, atas apa yang telah Ia karuniakan bagi kita, segala puji bagi Allah, Yang Maha Besar! Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Kalimat ‘Allahu Akbar’ tersebut bermakna bahwa Ia-lah Sang Pencipta dan segala sesuatunya yang lain adalah Ciptaan, karena Allahu Akbar berarti bahwa Ia-lah Yang Maha Agung, yang tak dapat kita bandingkan dengan apa pun, setiap orang berada di bawah-Nya, kullun mawjuudaat, segala sesuatu yang wujud ada di bawah-Nya, Ia-lah Yang Maha Agung. Jadi “Allahu Akbar” berarti bahwa setiap orang membutuhkan Diri-Nya, karena Dia-lah Sang Pencipta dan kita adalah hamba-hamba-Nya. Kita mengakui bahwa Allah (SWT) adalah Sang Pencipta ketika kita mengucapkan “Allahu Akbar”. (Syaikh Hisham Kabbani).
No comments:
Post a Comment