Ibnu Atha'illah di dalam Al Hikam berkata: "Apabila Tuhan membukakan bagimu suatu jalan untuk makrifat (mengenal pada-Nya), maka jangan menghiraukan soal amalmu yang masih sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia akan memperkenalkan diri kepadamu. Tidakkah engkau tahu bahwa makrifat itu semata-mata pemberian kurnia Allah kepadamu, sedang amal perbuatanmu hanyalah hadiahmu kepada-Nya dengan pemberian kurnia Allah kepadamu.”
Makrifat (mengenal) kepada Allah, itu adalah puncak keberuntungan seorang hamba, maka apabila Tuhan telah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal kepada-Nya, maka tidak perlu pedulikan berapa banyak amal perbuatanmu, walaupun masih sedikit amal kebaikanmu. Sebab makrifat itu suatu kurnia dan pemberian langsung dari Allah, maka sekali-kali tidak tergantung kepada banyak atau sedikitnya amal kebaikan.
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah azza wajalla berfirman: "Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman, kemudian ia tidak mengeluh kepada orang lain, maka Aku lepaskan ia dari ikatan-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari semula, dan ia boleh memperbaharui amal, sebab yang lalu telah diampuni semua.”
Diriwayatkan: Bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi diantara beberapa Nabi-Nya. "Aku telah menurunkan ujian kepada salah seorang hamba-Ku, maka ia berdoa dan tetap Aku tunda permintaannya, akhirnya ia mengeluh, maka Aku berkata kepadanya: Hamba-Ku bagaimana Aku akan melepaskan daripadamu rahmat yang justru ujian itu mengandung rahmat-Ku.”
Kerana dengan segala kelakuan kebaikanmu engkau tidak dapat sampai ke tingkat yang akan Aku berikan kepadamu, maka dengan ujian itulah engkau dapat mencapai tingkat dan kedudukan di sisi Allah.
No comments:
Post a Comment