Friday, January 15, 2016

BEKAL ROHANI PARA PEMBURU MAKRIFAT

Sheikh Abdul Qadir Al-Jilani mengatakan: “Wahai kaumku! Kalian harus berusaha mencapai titik komitmen yang kukuh dalam beribadah kepada Allah. Sebab, Dia mendatangi mereka yang berdiri dengan taat di hadapan-Nya”. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ketika seorang hamba berdiri berlama-lama di hadhirat Tuhannya, dan dengan penuh kepatuhan melaksanakan solatnya, maka dosa-dosanya jatuh berguguran, seperti daun-daun kering yang jatuh dari pepohonan pada hari ketika angin bertiup dengan kencang. Dan, ketika seorang hamba bersikap tulus dan taat kepada Tuhannya, maka dosa-dosanya berguguran dan dibersihkan dari dirinya, baik dari luar (zahir) maupun dari dalam (batin). Kalbunya akan dipenuhi dengan cahaya, dan wujud terdalam (sirr) menjadi suci dan tenang.”

Kalian harus selalu di jalan kebenaran dalam kehidupan peribadi kalian. Kalian harus fasih dalam kehidupan sosialmu! Jika kalian menempuh jalan kebenaran di dunia, maka kalian akan berada di jalur yang benar di Akhirat.

Kalian harus berterus-terang kepada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Agung. Kalian harus memohon kepada-Nya atas nama sesama kalian, sebab Dia akan menerima perantaraan kalian untuk memberi berkat kepada makhluk-makhluk-Nya yang hendak diberkati-Nya. Setelah memberikan izin-Nya dan mengeluarkan perintah-Nya maka Dia akan mengabulkan permohonan kalian, sebagai hadiah kemuliaan/keajaiban (karamah) kepada kalian, untuk memberikan bukti tentang kedudukan yang kalian tempati (maqam) dalam pandangan-Nya. Kalian harus benar-benar menjaga hubungan dengan-Nya. Harus fasih dalam memberi penjelasan/pelajaran kepada makhluk-makhluk-Nya. Kalian harus menjadi Guru (mu’alim) dan Pendidik (mu’abbid) yang baik.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berperilaku baik di sisi-Mu dalam situasi dan kondisi apa pun, dan berperilaku baik pula bersama orang-orang yang soleh di antara hamba-hamba-Mu. Berikanlah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan pula di Akhirat nanti, serta jagalah kami dari siksa api neraka”. (Sheikh Abdul Qadir Al-Jiilani).

No comments:

Post a Comment