Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad dlm bukunya Risalatul Muawanah mengatakan, ‘Imam al-Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin al-Imam Ja’far Shadiq, ketika menyaksikan munculnya bid’ah, pengobralan hawa nafsu dan perbedaan pendapat yg makin menghangat, maka beliau hijrah dari negerinya (Iraq) dari tmpt yg satu ke tmpt yg lain hingga sampai di Hadramaut, beliau bermukim di sana hingga wafat.
Mengapa Imam al-Muhajir memilih Hadramaut yg terletak di Negara Yaman sbg tempat hijrah? Imam al-Muhajir memilih Hadramaut sebagai tempat hijrahnya, kerana beberapa faktor, pertama peristiwa hijrahnya al-Husein dari Madinah ke Kufah, di mana Ibnu Abbas memberikan nasihat kpd Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib ketika hendak berangkat ke Kufah. Ibnu Abbas menasihati agar beliau pergi ke Yaman krn di negeri itu para penduduknya menyatakan siap utk mendukung Imam Husein. Sejarah membuktikan bahwa keturunan Imam Husein sampai saat ini mendapat dukungan di sana.
Kedua, keistimewaan penduduk Yaman yang banyak disebut dalam alquran dan hadits. Allah swt berfirman : Hai org2 yg beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap org yg mu’min, yang bersikap keras terhadap org2 kafir, yg berjihad di jalan Allah, dan yg tidak takut kpd celaan org yg suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah maha luas (pemeberian-Nya) lagi maha mengetahui. Dari Jabir, Rasulullah saw ditanya mengenai ayat tersebut, maka Rasul menjawab, ‘Mereka adalah ahlu Yaman dari suku Kindah, Sukun dan Tajib’.
Ibnu Jarir meriwayatkan, ketika dibacakan ttg ayat tersebut di depan Rasulullah saw, beliau berkata, ‘Kaummu wahai Abu Musa, org2 Yaman’. Dalam kitab Fath al-Qadir, Ibnu Jarir meriwayat dari Suraikh bin Ubaid, ketika turun ayat 54 surat al-Maidah, Umar berkata, ‘Saya dan kaum saya wahai Rasulullah’. Rasul menjawab, ‘Bukan, tetapi ini untuk dia dan kaumnya, yakni Abu Musa al-Asy’ari’. Ketika Allah berfirman dlm surat al-Hajj ayat 27 yg berbunyi : Dan serukanlah kpd umat manusia utk menunaikan ibadah haji, niscaya mereka akan dtg ke (rumah Tuhan) mu dgn berjalan kaki dan dgn menunggang berbagai jenis unta yg kurus, yg datangnya dari berbagai jln yg jauh.
Ayat ini turun kpd nNbi Ibrahim as, setelah menerima wahyu tersebut beliau pergi menuju Jabal Qubays dan menyeru untuk menunaikan haji. Dan orang pertama yang menjawab dan datang atas seruan Nabi Ibrahim as adalah org2’. Allah swt berfirman dlm surah al-Nashr ayat 2 : ‘Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan beramai2’. Berkata Shadiq Hasan Khan dalam tafsirnya dari Ikrimah dan Muqatil, ‘Sesungguhnya yg dimaksud dgn manusia pada ayat itu adalah org2 Yaman, mereka berdatangan kepada Rasulullah untuk menjadi kaum mu’minin dgn jumlah 700 org’. Dari Ibnu Abbas berkata: Nabi kita ketika berada di Madinah berkata, ‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, telah dtg bantuan Allah swt dan kemenangannya dan telah datang ahlu Yaman.
Para sahabat bertanya kpd Rasulullah saw: Siapakah ahlu Yaman itu ? Rasulullah saw menjawab: Suatu kaum yg suci hatinya dan lembut perangainya. Iman pada ahlu Yaman, kepahaman pada ahlu Yaman dan hikmah pada ahli Yaman’. Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani telah meriwayatkan suatu hadits dlm kitabnya berjudul Fath al-Bari, dari Jabir bin Math’am dari Rasulullah saw berkata, ‘Wahai ahlu Yaman kamu mempunyai derajat yg tinggi. Mrk spi awan dan merekalah sebaik2nya manusia di muka bumi’. Dlm Jami’ al-Kabir, Imam al-Suyuthi meriwayatkan hadits dari Salmah bin Nufail, ‘Sesungguhnya aku menemukan nafas al-Rahman dari sini’. Dgn isyarat yg menunjuk ke negeri Yaman. Masih dlm Jami’ al-Kabir, Imam al-Sayuthi meriwayatkan hadits marfu’ dari Amru ibnu Usbah , berkata Rasulullah saw, ‘Sebaik2nya lelaki, lelaki ahlu Yaman.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan Imam al-Muhajir hijrah ke Yaman dikarenakan masyarakat Yaman mempunyai hati yg suci dan tabiat yg lembut serta bumi yg penuh dgn keberkahan, sehingga Rasulullah saw memerintahkan hijrah ke negeri Yaman jika telah terjadi fitnah. Diriwayatkan dari Ibnu Abi al-Shoif dlm kitab Fadhoil al-Yaman, dari Abu Dzar al-Ghifari, Nabi saw bersabda, ‘Kalau terjadi fitnah pergilah kamu ke negeri Yaman karena disana banyak terdapat keberkahan’. Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah al-Anshari, Nabi saw bersabda, ‘Dua pertiga keberkahan dunia akan tertumpah ke negeri Yaman. Barang siapa yg akan lari dari fitnah, pergilah ke negeri Yaman, Sesungguhnya di sana tempat beribadah’.
Abu Said al-Khudri ra meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw, ‘Pergilah kalian ke Yaman jika terjadi fitnah, krn kaumnya mempunyai sifat kasih sayang dan buminya mempunyai keberkahan dan beribadat di dlmnya mendatangkan pahala yg banyak’. Abu Musa al-Asy’ari meriwayatkan dari Rasulullah saw, ‘Allah akan mendatangkan suatu kaum yg dicintai-Nya dan mereka mencintai Allah. Bersabda Nabi saw : mereka adalah kaummu Ya Abu Musa, org2 Yaman’. Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa yg mencintai org2 Yaman berarti telah mencitaiku, sesiapa yg membenci mereka bererti telah membenciku’.
No comments:
Post a Comment