Tuesday, July 19, 2016

YANG SOLEH BERISTIGHFAR, BAGAIMANA PENDOSA?

Baginda Rasulullah saw bersabda: “Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya setiap hari sebanyak 100 kali” (Riwayat Al Bukhari dalam Adab Al Mufrad dan dihasankan oleh Al Hafidz As Suyuthiy). Al Hafidz Al Ala’iy menjelaskan bahwa maksud taubat di dalam hadis itu adalah 'Taubat Istighfar', yang mana Rasulullah saw banyak melakukannya. Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa bentuk taubat itu bertingkat-tingkat sesuai dengan kondisi keimanan pelakunya. 

Bertaubatnya org kebanyakan adalah bertaubat dari dosa2 yg telah ia lakukan. Sedangkan taubatnya org soleh adalah taubat dari kelalaian hati. Dan taubat bagi org2 yg mencapai derajat kesolehan yg cukup tinggi (Khawwas al Khawwas) adalah istighfar dari perhatiannya terhadap selain Allah Taala, kerana kata “dzanbun” (dosa) secara bahasa bermakna darjat lebih rendah seorg hamba. 

Dgn demikian, setiap darjat keimanan memiliki taubat sendiri, hingga dgn taubat darjat keimanan dan darjat pertaubatan semakin meningkat. Imam Al Munawiy menjelaskan bahwa ada perbedaan penyebutan jumlah taubat dlm hadis ini dan hadis lainnya yg menyebutkan 70 kali, namun itu semua cermin banyaknya istighfar bukan batas jumlah istighfar yg dilakukan oleh Rasulullah saw. Jika Rasulullah saw perbanyak istighfar dlm setiap harinya, begaimana dgn kita “bangsa awam” yg banyak dosanya.


No comments:

Post a Comment