Ibrahim bin Adham pernah ditanya: "Mengapa engkau tinggalkan hartamu padahal engkau kaya raya?” la menjawab: ”Aku melihat alam kubur, betapa ia menggelisahkan, sedangkan aku tak punya pelipur. Aku memandang arah perjalanan, betapa jauh nian, sedang aku tak punya cukup perbekalan. Dan aku dapati Dzat Maha Memaksa, begitu mudahnya putuskan perkara, sedang aku tak punya cara, untuk menangkal putusannya."
Sufyan ats-Tsauri pernah ditanya: "Mengapa engkau tenang di sisi Allah?” la menjawab: "Janganlah engkau merasa aman dengan wajahmu yang tampan, dengan suaramu yang indah serta lisanmu yang fasih."
Ibnu Abbas berkata: "Kata “zuhud” terdiri dari tiga huruf: Za ; Ha’ dan Dal. Za: Zadun lil Ma’ad (bekal menuju hari kembali). Ha: Hudan lid-Din (petunjuk menuju jalan Ilahi). Dal: Dawamun ‘ala Tha’ah (selalu taat dan berbakti)”. Pada kesempatan yang lain Ibnu Abbas mengatakan: "Za: Tarkuz-Zinah (meninggalkan menghias raga). Ha: Tarkul-Hawa (meninggalkan kesenangan jiwa). Dal: Tarkud-Dunya (meninggalkan harta benda).
Hamid al-Laqqaf berkata kepada seseorang yang mendatanginya: "Bungkuslah agamamu seperti halnya engkau bungkus mushafmu dengan menjalani tiga perilaku: Bicaralah seperlunya, milikilah harta secukupnya dan bergaullah sekadarnya. Kemudian ketahuilah sumber sikap zuhud adalah: Menjauhi segala larangan, menjalani semua kewajiban dan meninggalkan faham kebendaan."
No comments:
Post a Comment