Aisyah r.a. berkata, “Selama empat puluh malam di rumah Rasulullah SAW, lampu ataupun api tidak pernah dinyalakan”. Dikatakan, selama tiga hari sejak tiba di Madinah, Rasulullah SAW belum pernah kenyang dengan roti gandum. Aisyah r.a, kata Abu Dzar, pernah mengeluarkan pakaian yang bertambal-tambal dan sarung kasar, lalu dia berkata: “Rasulullah SAW bertahan dengan dua jenis pakaian ini.”
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membangun (rumah) di atas atau lebih dari keperluannya, maka akan dibebankan kepadanya pada Hari Kiamat”. Beliau juga bersabda: “Setiap bangunan (rumah) adalah beban bagi pemiliknya pada Hari Kiamat, kecuali yang (sekadar) melindunginya dari panas dan sejuk”. Rasulullah SAW juga bersabda: “Malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya!”. Dikatakan kepada beliau, “Kami memang malu.”
Rasulullah SAW menambah: ‘‘Kalian membangun apa yang tidak kalian tempati dan kalian memakan apa yang tidak kalian makan”. Selanjutnya Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang hidup zuhud di dunia, Allah memasukkan hikmah ke dalam kalbunya, menjadikan lisannya berbicara dengan (penuh) hikmah, memberitahunya tentang penyakit dunia dan ubatnya, serta mengeluarkannya dari dunia dengan selamat (sejahtera) menuju ke negeri yang penuh kedamaian (Darus salam).”
Sabda beliau pula: “Seorang hamba itu tidak akan mencapai kesempurnaan hakikat iman, sehingga ia lebih mencintai untuk tidak dikenal daripada dikenal, dan sesuatu yang sedikit itu lebih ia cintai daripada sesuatu yang banyak”. Dan sabda Rasulullah SAW berikutnya: “Jika Allah hendak mengaruniakan kebaikan kepada seseorang, Dia jadikan ia zuhud di dunia, menjadikan senang di akhirat, dan diperlihatkan cacat dirinya.”
Sabda beliau: “Hidup zuhudlah di dunia, niscaya kalian dicintai Allah SWT, dan berzuhudlah terhadap apa yang jadi milik manusia, niscaya manusia mencintai diri kalian!” Sabdanya lagi: “Barangsiapa berkeinginan untuk diberi ilmu oleh Allah tanpa belajar, dan petunjuk tanpa hidayat, maka hendaklah ia hidup zuhud di dunia.”
No comments:
Post a Comment