Friday, February 26, 2016

TAFAKUR DAN TAZAKUR

Dalam dunia tassawuf di samping ada istilah Zikir dan Wirid, ada pula istilah Tafakur dan Tadzakur. Jika Zikir dan Wirid umumnya ,masih berupa pembacaan atau penyebutan lafaz-lafaz tertentu, maka dalam Tafakkur dan Tadzakkur, tidak ada lagi penggunakan kata-kata, bacaan-bacaan, atau hitungan-hitungan.Yang ada hanyalah sebuah kekusyukan  dari seorang hamba. Sang hamba hanya berusaha untuk fokus dan pasrah kepada Allah SWT.

TAFAKUR:

Tafakur biasanya merupakan kelanjutan dari Zikir atau Wirid. Tafakkur disebut juga dengan Zikir Qalby, artinya, bukan lagi anggota badan atau fisik serta logika yang aktif, melainkan jiwa atau kalbu, dan di dalam tafakkur ini biasanya masih ada ruang logika untuk mengontrol pola pendekatan dirinya dengan Allah SWT.

Secara sepintas lalu antara tafakur dan tadzabur kelihatan hampir sama, akan tetapi kalangan ahli tasawuf membedakan antara keduanya.Tadzakkur lebih tinggi dari pada Tafakur. Didalam Tafakur sang hamba masih  aktif dalam mencari channel dengan Tuhannya dan Tuhan sendiri seolah olah pasif menunggu hambanya untuk mendekatkan dan menemukan diri-Nya.

TAZAKUR:

Tadzakur adalah kondisi dimana sang hamba sudah betul-betul pasif, penuh penyerahan diri kepada Allah secara lahir batin dan haqqul yaqin , tidak ada lagi logika yang aktif dan berjalan di dalamnya  semua sudah dipasrahkan kepada Allah apapun hasilnya. Dalam kondisi ini sang hamba merasa bahwa Allah yang proaktif mendekati hamba-Nya dan dia sudah merasa tidak bisa apa apa lagi,  karena menyadari bahwa segala daya dan upaya datangnya adalah  dari Allah. Mungkin kondisi  orang yang sedang mengalami Tadzakkur bisa digambarkan seperti sebuah Hadis berikut ini :

Barangsiapa yang mendekati-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatinya sesiku, barangsiapa mendekati-Ku sesiku maka Aku akan mendekatinya sedepa. Barang siapa yang berusaha datang kepadaku dengan berjalan maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.

Wallahua a’laam

No comments:

Post a Comment