Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Satu tarikan dari tarikan-tarikan Allah Al-Haq sebanding dengan ibadah seluruh jin dan manusia”. Dalam hadis yang lain disebutkan: “Orang yang tidak punya rasa kasih sayang berarti hatinya tidak hidup.” Al-Junaid RA berkata, “Bila Allah menanamkan rasa kasih sayang di dalam batin manusia, maka akan muncul perasaan bahagia dan sedih.”
Allah SWT juga berfirman, “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima Agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang membatu hatinya. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah.” (QS. Az-Zumar [39]: 22)
Getaran hati itu ada dua macam yaitu getaran hati jasmani dan getaran hati ruhani. Getaran hati jasmani adalah getaran hati yang didorong oleh hawa nafsu yang muncul dari kekuatan jasad, bukan dari tarikan kuat Ruhani. Contohnya, seperti riya’ (ingin diketahui orang) dan sum’ah (ingin dibesar-besarkan orang atau ingin terkenal). Ini semua hal yang batil karena keberadaannya masih berkisar pada diri. Getaran hati seperti ini tidak boleh diikuti. Adapun getaran hati ruhani terjadi ketika kekuatan ruh bertambah karena tarikan (jadzbah) dari Allah SWT. Ini seperti bacaan Al-Quran dengan suara yang bagus atau puisi yang memiliki rima bagus atau berzikir yang tembus sehingga jasad tidak mampu lagi bertahan dan tumbang.
Gambaran seperti ini merupakan limpahan rahmat Allah SWT dan baik untuk diikuti. Getaran hati ruhani ini juga bisa muncul ketika mendengarkan suara-suara orang yang menumpahkan kerinduannya pada Ilahi. Juga saat mendengar suara burung-burung dan irama lagu-lagu. Semua itu merupakan kekuatan ruh. Bila didorong oleh kekuatan getaran hati ruhani, maka tidak akan dimasuki oleh nafsu dan setan karena setan hanya dapat mengganggu pada kegelapan nafsu”. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Sirrul Asrar).
No comments:
Post a Comment