Saturday, April 2, 2016

TERAPI JIWA RAJA’ MENURUT IMAM AL-GHAZALI

Untuk membangkitkan motivasi agar diri kita selalu beristikamah dalam menjalani ibadah, tindakan raja' bisa dibuka dengan empat tindakan penting berikut ini: 

1. Selalu mengingat karunia Allah yang telah diberikan, terutama karunia yang tidak ada campur tangan dan bantuan dirinya.

2. Selalu mengingat janji Allah akan pahala yang banyak dan kasih-Nya yang besar atas amal saleh yang telah dikerjakan.

3. Terus-menerus mengingat pemberian Allah yang besar dalam urusan agama dan dunia. Semua yang sudah diperoleh adalah berkat karunia-Nya dan bukan karena dirinya merasa berhak akan hal yang demikian tersebut.

4. Selalu mengingat luasnya rahmat Allah, mendahulukan rahmat dari murka-Nya dengan terus-menerus mengingat bahwa Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Mahakaya, Maha Pemurah, Pengasih kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, "Allah Swt. telah menyediakan 100 nikmat, yang satu diturunkan ke dunia dirasakan oleh seluruh makhluk, jin, manusia, burung-burung, dan binatang besar-kecil, dan dengan nikmat yang satu ini mereka saling kasih-mengasihani, sehingga tenteram hidup mereka; dan yang 99 disimpan untuk diberikan hanya kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin nanti pada Hari Kemudian.”

Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata ketika Allah menurunkan ayat, "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu” (QS al-A'raf 7: 156)... Setan merasa lega, katanya kami juga termasuk dalam yang sesuatu itu. Yahudi dan Nasrani juga demikian merasa lega pula. Allah berfirman, “Aku akan berikan rahmat-Ku pada orang yang takwa dan suka berzakat serta beriman kepada ayat-ayat-Ku, (QS al-A'raf 7: 156)." 

"Dengan turunnya ayat ini maka habislah harapan setan. Yahudi dan Nasrani masih juga mempunyai harapan; katanya: “Kami umat juga umat yang bertakwa dan patuh kepada Tuhan, suka memberi zakat dan beriman kepada ayat-ayat Tuhan.”

Kemudian turun lagi ayat berikutnya, "Mereka adalah orang-orang yang patuh serta menurut kepada Rasul Nabi yang Ummi, yakni Muhammad Saw." (QS al-A'raf 7: 157) 

Setelah turun ayat ini habis pula harapan kaum Yahudi dan Nasrani, karena rahmat yang dijanjikan itu khusus bagi orang-orang yang Mukmin saja.Oleh karena itu kaum Mukmin wajib bersyukur atas belas kasih Allah yang telah memberi nikmat iman”. 

Yahya bin Mu'adz Ar-Razi pernah berdoa dengan kalimat berikut: "Ya Allah, jika ganjaran-Mu hanya disediakan bagi orang-orang yang taat, dan rahmat-Mu hanya disediakan bagi orang-orang yang berdosa, maka saya ini termasuk orang yang berdosa, tetap mengharapkan rahmat dari-Mu, berilah aku rahmat-Mu ya Allah.”

Sedangkan tanda-tanda raja', jika merujuk pada firman Allah (Al-Quran) sedemikian banyak. Di antaranya adalah tekun mengerjakan salat wajib ditambah dengan banyak mengerjakan tahajud pada malam hari; mau membelanjakan harta untuk kepentingan umum yang diridai oleh Allah; banyak berdoa kepada Allah Swt.; merasa lapang hati di kala ingat kepada Allah di tempat yang sunyi dan di kala bertemu dengan ulama; hilang kebingungan di kala duduk berkumpul dengan ahli-ahli kebajikan; dan tidak merasa berat dan payah dalam tolong-menolong berbuat kebaikan dan takwa. (Imam Al-Ghazali dalam Minhajul-‘Abidiin). 

NASIHAT DZUN-NUN AL-MISHRI

Dzun-Nun Al-Mishri mengatakan: "Ciri-ciri orang yang bermakrifat kepada Allah adalah:

1) Menepati panggilan Allah.
2) Hatinya selalu suci.
3) Selalu beramal shaleh."

(Dikutip dari kitab Nasha'ihul 'Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani).

No comments:

Post a Comment