Diriwayatkan bahwa dalam peristiwa Mi’raj, terjadi dialog antara Nabi Muhammad saw dengan para Malaikat tentang penciptaan keluarga Rasulullah saw dan kecintaan para Malaikat kepada Rasulullah saw, sebagai berikut: Nabi saw: Wahai para malaikat Tuhanku, apakah engkau benar-benar mengenal kami (ahlu bait)? Malaikat: Wahai Nabi Allah, bagaimana kami tidak mengenal kalian (ahlu bait) sedangkan engkau adalah makhluq pertama yang diciptakan Allah saw. Kalian telah dijadikan berupa cahaya yang berasal dari cahaya-Nya, cahaya kemuliaan-Nya, cahaya kebesaran-Nya. Dan dijadikan pula bagimu kedudukan di antara alam malakut dan Arsy-Nya sebelum terciptanya langit dan bumi.
Kemudian dijadikan langit dan bumi dalam enam hari, sesudah itu diangkatnya Arsy sampai langit ke tujuh, maka bersemayam di atas Arsy-Nya dan kalian berada di depan Arsy-Nya dalam keadaan disucikan dan diagungkan, kemudian dijadikan malaikat pertama dari nur yang telah terbagi-bagi. Dan kami adalah bagian dari kalian (ahlu bait) yang selalu bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, maka kami pun selalu bertasbih, bertahmid, bertahlil dan bertakbir dengan tasbih, yahmid, tahlil dan takbir kalian. Maka apa saja yang diturunkan dan ditambahkan oleh Allah kepada kalian, maka kami pasti mengenalnya.
Kemudian Nabi saw mi’raj ke langit ke tujuh dan ketika para malaikat melihat Nabi saw, terdengar suara para malaikat berkata: ‘Maha suci Allah yang benar janjinya’. Kemudian para malaikat menemui nabi dan memberi salam. Nabi saw: Wahai para malaikat Tuhanku, saya mendengar kalian berkata: ‘Maha suci Allah yang benar janjinya’, mengapa demikian? Malaikat: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya Allah swt ketika menciptakan cahaya dari cahaya kemuliaan-Nya dan kebesaran dari kebesaran-Nya, dan dijadikan bagimu kedudukan di alam malakut yang merupakan kekuasaan kalian atas kami, cahaya yang meneguhkan hati kami. Oleh sebab itu kami mengadu kepada Allah swt akan cinta kami kepadamu, maka Allah swt menepati janjinya dengan memperlihatkan engkau kepada kami di langit ini. Itulah sebabnya kami berkata demikian.
No comments:
Post a Comment