(SWITZERLAND, 1985, Mawlana Syaikh Nazhim Adil al-Haqqani). Farisi adalah para pemimpin yang membuat banyak aturan bagi rakyatnya untuk mengejar kehidupan materialistik dan mengabaikan tujuan surgawi. Mereka tidak melihat bagaimana Yesus Kristus datang dengan cara yang ajaib karena pikirannya dipenuhi hal-hal duniawi. Mereka mengatakan Yesus adalah sebuah firman Tuhan. Yang berarti ketika Tuhan mengatakan, “Jadilah!” dan terjadilah dia dalam eksistensinya.
Yesus tidak mempunyai ayah. Begitu juga dengan Adam, beliau tidak berayah dan tidak beribu, bahkan itu lebih ajaib dari Yesus. Namun tidak ada yang mengatakan kalau Adam itu putra Tuhan. Mengenai hal ini, mungkin Yesus pernah mengatakan, “Ayah!” sebagai tingkatan tertinggi dari rasa hormatnya pada Tuhan, bukan karena hubungan beliau dengan Tuhan. Sebuah ciptaan adalah suatu hal dan Penciptanya adalah sesuatu yang lain lagi. Mustahil bagi Sang Pencipta menjadi seperti ciptaan-Nya. Seorang manusia bisa mempunyai seorang anak dan ketika ayahnya meninggal, anaknya menggantikan posisinya, namun Tuhan tidak akan hilang dari eksistensi supaya sang anak menggantikan posisi-Nya.
Anak-anak biasanya mewarisi sesuatu dari ayahnya. Jika Anda memandang anak Anda, mereka ada kemiripan dengan Anda. Mungkin hidung atau bibirnya mirip. Dan jika Yesus adalah sang anak, maka seharusnya beliau ada kemiripan dengan Ayah-nya. Tuhan Yang Maha Kuasa mempunyai sifat yang terkenal, yaitu Dia tidak pernah mati, Dia adalah abadi. Mustahil bila seorang manusia sebagai Anak Tuhan bisa meninggal.
Sesuatu yang tidak bisa kalian terima, kecuali dalam khayalan kalian. Bisa saja kalian mempercayainya, namun kalian tidak akan mengambil manfaat darinya. Mungkin saya bicara terlalu banyak, kadang saya bertanya pada orang-orang beragama, “Sampai kapan kalian akan menyalib manusia itu dan menggantungnya? Belum cukupkah sampai hari ini? Kapan kalian turunkan dia untuk istirahat? Dia harus istirahat! Cukup sudah! semua orang sudah melihatnya.” Keadaannya (disalib. Penerj) menunjukkan posisi sebagai seorang manusia lemah. Posisi terlemah! dan seharusnya dia punya kuasa! jika aku mempercayai mereka, dia seharusnya maha kuasa. Dan yang mereka tunjukkan malah seseorang yang paling lemah untuk bisa di imani. Saya harus bertanya pada semua orang, “Bagaimana saya bisa beriman pada seseorang yang tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri? lalu bagaimana dengan yang lain?”
Banyak sekali injil tentang Yesus Kristus. Ketika saya pergi ke Iznik, sebuah kota dekat Istambul. Ada sebutan aneh untuk sebuah pertemuan yang diadakan disana, yaitu Nicea. Saya berada disana, kota paling tua dan paling terkenal dalam sejarah Kekristenan. Dikelilingi oleh dinding-dinding tua. Ketika saya melihat-lihat dibawah kubah-kubah besar, mereka membawaku ke sebuah tempat yang luasnya 25 meter persegi di kedalaman 5 meter. Pemandu mengatakan bahwa ruangan itu penuh dengan tengkorak-tengkorak dan tulang-tulang ratusan manusia.
Arkeolog dari Eropa pernah datang dan membukanya, mereka memeriksanya lalu mengatakan bahwa orang-orang ini telah di kubur semasa Dewan Nicea, yang dilaksanakan di tempat itu di abad ke-4. Pada masa pemerintahan Konstantinopel, mereka menyadari bahwa semua injil ternyata berbeda di seluruh dunia, mereka lalu mengatakan, “Oh, ada yang seperti ini, ada yang seperti itu…begitu banyak perbedaan.” Lalu mereka putuskan bahwa hanya ada 4 kitab dari ratusan yang ada. Bisa saja mereka menolak kitab-kitab yang benar, karena tak seorangpun mampu memutuskan manakah yang asli dari keempat injil itu, karena masing-masing juga berbeda. Kalau memang benar asli, tentunya cukup satu saja, tapi empat!
Mereka memusnahkan seluruh kitab itu kecuali empat injil. Mereka bunuh semua orang yang membawa injil-injil yang berbeda, supaya tidak lagi kembali dan menuliskannya lagi. Mereka musnahkan kitab-kitab mereka, membunuh pemiliknya dan meletakkannya di tempat itu. Makanya, banyak sekali tipuan-tipuan lewat agama Kristen sampai saat ini. Begitu banyaknya ide-ide yang berbeda, dan kalian tidak bisa mengatakan mana yang benar di antara kitab-kitab mereka. Keempatnya membicarakan tentang penyaliban meskipun kebanyakan injil-injil lain tidak menerima konsep itu.
Seperti kita tahu, mereka berkumpul untuk menangkap Yesus Kristus, beliau mengadakan sebuah pertemuan dengan murid-murid beliau. Orang-orang Romawi datang untuk menangkap dan menyalib beliau. Lalu Yudas keluar. Mereka menunggu Yesus (as) keluar supaya dapat menangkap beliau. Ketika mereka menunggu, Yudas mengatakan, “Aku harus kedalam dan membawa Yesus pada kalian.” Namun ketika Yudas ke dalam, Tuhan mengirim malaikat Jibrailntuk membawa Yesus naik ke Hadirat Tuhan agar tak seorangpun bisa menyentuhnya. Disaat yang sama, Tuhan membuat kepala Yudas mirip dengan Yesus. Bukan tubuhnya, hanya kepalanya. Orang-orang Romawi menunggu dan menunggu. Karena tak seorangpun keluar, mereka menyerbu masuk, bertemu dengan Yudas, mereka mengatakan, “Ini Yesus Kristus!” Mereka menangkapnya, membawanya dan menyalibnya.
Lalu, ketika mereka menyadari bahwa kepala dan tubuhnya berbeda, mereka mengatakan, “Dimana Yudas? Jika orang ini Yudas, dimana Yesus? Jika dia Yesus, lalu dimana Yudas?” Mereka mulai meragukannya dan Tuhan telah mengirim Yesus ke surga. Sebagai hukuman bagi Yudas, dialah yang disalib, bukan Yesus. Sampai hari ini, Yahudi dan juga orang Kristen ragu akan apa yang terjadi. Mereka juga bertanya, “Dimana Yudas? Dia menghilang begitu saja? Apakah Yesus juga menghilang? Salah satu dari mereka pasti berada di salib itu”. Mereka terus ragu dan mengatakan hal yang berbeda. Mereka tahu salah satu dari mereka pasti menghilang. Mereka mengatakan bahwa Yesus di salib lalu di angkat ke surga. Lalu bagaimana dengan Yudas? kemana dia pergi? Tanya:
1. Mereka mengatakan bahwa Yudas pergi dan gantung diri di pohon.
2. Bagaimana dengan cerita bahwa Yesus bangkit dari kematian dan kembali serta mengajari murid-muridnya, setelah mereka membuka kuburan beliau 3 hari kemudian? Beliau datang dengan pakaian putih, memberi nasihat, dan makan bersama murid-muridnya. Salah satu murid bernama Thomas, dia berjumpa dengan beliau di jalan lalu mengatakan, “Aku kira Anda sudah meninggal” Lalu Yesus mengatakan, “Tidak, aku tidak mati, lihat luka itu masih disini.” Dan beliau tunjukkan sebuah sayatan dan paku-paku menembus tangannya, apakah semua ini dongengan saja?
Jawaban Syaikh Nazim: Hal itu sama sekali berlawanan. Karena jika mereka mengatakan sesuatu, segalanya harus di atur sedemikian rupa. Mereka siap dengan segala macam pertanyaan. Ini dilakukan tanpa menyentuh keimanan mereka. Karena Tuhan pernah berfirman, “Tak seorangpun mampu menyentuh Yesus. Dia diambil dengan cara yang sama ketika dia datang, tanpa ada kesulitan baginya”
Tanya: Tapi para murid yang mencintai Yesus yang menulis hal ini, bagaimana bisa mereka menulis kebohongan?
Dijawab oleh salah satu hadirin: Tidak. Orang-orang yang menulis injil-injil itu hidup di masa 80-120 tahun kemudian.
No comments:
Post a Comment