Alhabib 'Abdullah Alhaddad dalam kitab risalatul mu'awanah menjelaskan bahwa: “Dan barangsiapa telah berdiri mantap dalam maqam ketakwaan, maka ia telah layak menerima ilmu yang diwariskan (‘ilm-l-wiratsah). Itulah ‘ilmu ladunni’ (al-‘ilm al-ladunniy) yang di karuniakan Allah Swt secara langsung ke dalam hati para wali-Nya. Ilmu yang tidak tercantum dalam buku-buku, tidak tercakup dalam pengajaran yang bagaimanapun. Ilmu seperti itu, diharamkan Allah atas orang-orang yang menghamba kepada hawa nafsunya, yang telah diliputi kegelapan hati, yang hanya mementingkan selera nafsu mereka, berkaitan dengan apa yang dimakan, dipakai dan dinikahi.
Ilmu ladunni seperti itulah yang diajarkan Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya yang khusus seperti diisyaratkan dalam firman-Nya: “Bertakwalah kamu kepada Allah, nescaya Allah akan mengajari kamu”. Demikian pula dalam sabda Rasullah Saw .: “ barangsiapa mengamalkan ilmu yang diketahuinya, niscaya Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.” Dan itulah buah dari amalan ilmu yang diperoleh dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Saw., yang tersaring bersih dari segala noda hawa nafsu. Dan begitu pula buah dari upaya mengikuti jalan lurus yang disertai dengan penuh takwa, disamping menjauh dari sifat keangkuhan dan kebanggaan pada diri sendiri.
Dan tentunya takkan mungkin bagi seorang hamba, menyiapkan dirinya guna dapat meraih limpahan anugerah illahi yang demikian besarnya itu, tanpa sebelummnya melakukan riyadhah (pelatihan mental dan pengendalian diri) yang intensif, dengan cara memutuskan segala ajakan syahwat hawa nafsu, disertai dengan mengkonsentrasikan diri kepada Allah secara terus menerus, dalam beribadat kepada-Nya secara ikhlas dan murni semata-mata hanya untuk-Nya saja.
No comments:
Post a Comment