Nabi Sulaiman dikenal dengan kemampuannya memahami bahasa binatang. Suatu hari dia mendengar percakapan antara burung pipit laki dan perempuan. Kata burung pipit laki kepada pipit perempuan: “Kenapa kamu tak mau sama aku? Kalau mau, aku akan lakukan apa saja untuk membuktikan cintaku padamu. Aku bisa memindahkan kubah istana Sulaiman ke laut dengan cucukku ini (paruh)!”
Begitu mendengar itu, Nabi Sulaiman memanggil Si Pipit dan diajak minggir sebentar seraya berkata: “Bener kamu bisa melakukan itu, Wahai Pipit? Jawab Si Pipit laki: “Ya pasti ngga bisa, Wahai Utusan Allah. Tapi, kan biasa, laki-laki nyombongin diri di depan kekasihnya untuk menarik perhatian. Kita tak boleh mencela apa yang dilakukan sepasang kekasih kan?” Lalu Nabi Sulaiman mendekat ke pipit perempuan, dan ganti bertanya kepada dia: “Lalu kenapa kamu ndak mau sama dia, Pipit? Jawab pipit perempuan: ” Dia ini hanya ngaku-ngaku saja cinta sama aku, Tuan. Dia sudah punya pacar lain. Ngga mau aku.” Seketika itu Nabi Sulayman menangis. Dia berpikir, jika burung saja tak mau diduakan, apalagi Allah. Aku, kata Nabi Sulaiman, akan berbakti lebih keras lagi kepada Tuhan dan tak akan menduakan cintaku pada Nya dgn mencintai orang lain.
No comments:
Post a Comment