Tuesday, March 1, 2016

ADAB MAKAN DAN MINUM SESUAI TUNTUNAN DAN SUNNAH RASULULLAH SAW

Ajaran yang telah diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW melalui sunnah nya tidak lain adalah untuk ke maslahatan umatnya, bukan tanpa alasan, akan tetapi apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW memiliki maksud dan tujuan demi kebaikan manusia serta memiliki penjelasan yang ilmiah dalam kehidupan sehari hari. Salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah kepada para Sahabat dan Umat nya adalah mengenai tata cara atau adab untuk makan dan minum yang sesuai syariat islam.

Mari kita bahas adab dari makan dan minum sesuai tuntunan Rasulullah SAW

1. Berdoa Sebelum Makan Dan Minum

"Apabila salah satu dari kalian ingin makan, hendaknya membaca "Bismillah". Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca "bismillah fii awwalihi wa aakhirihi." (HR. al Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513) 

Dengan berdoa dapat menghindari efek efek negatif dalam mencerna makanan seperti makanan yang kurang bersih atau steril yang tidak dapat kita lihat dengan mata bulat, ini dapat memberikan pikiran positif bagi otak dan tubuh kita untuk mencerna makanan tanpa rasa khawatir akan mengalami sesuatu hal yang merugikan bagi diri kita.

2. Makan Dan Minum Dengan Cara Duduk

Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Janganlah sekali-sekali salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, barangsiapa lupa hendaklah dia memuntahkannya"(HR. Muslim)

Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)

Apabila anda makan dan minum dengan posisi berdiri, ini akan berpengaruh buruk bagi tubuh dan kesehatan anda.

air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.

Sebaliknya, jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu masuk tanpa disaring lagi. Air itu bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter maka hal ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95 persen terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)

3. Makan Dengan Menggunakan Tangan Kanan

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jika salah seorang diantaramu makan, maka hendaklah ia menjilati jari-jemarinya, sebab ia tidak mengetahui dari jemari mana munculnya keberkahan.” (HR. Muslim)

makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.

Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga (dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya) proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan.

Sebaliknya, jika manusia makan menggunakan (misalnya) sendok, tidak ada yang bisa menahan laju aktivitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu sendiri.

4. Awali Makan Dengan Buah

”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”. (Al Waqi’ah 20-21)

Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan tentang makanan penduduk surga.Yang menarik di sini, bahwa Allah menyebutkan buah-buahan dahulu, baru kemudian daging. Apa rahasianya ?

Mengkonsumsi makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan pembuangan. Itulah sebabnya banyak dari kita merasa mengantuk dan lelah setelah makan. Akan lebih baik bila kita menikmati buah terlebih dahulu sebelum makan, agar usus menjadi bersih.

dr. Muhammad Suwardi, dalam bukunya yang berjudul Al-Qur’an The Amazing Secret, menjelaskan bahwa buah yang dikonsumsi sebagai hidangan pencuci mulut justru akan menjadi sampah dalam tubuh karena buah tidak dicerna secara alami di lambung, tetapi ikut berkumpul bersama makanan selama berjam-jam dalam kubangan asam lambung yang pekat.

Menurut penelitian Dr Stephen Carr Leon, beliau pernah melakukan pengamatan selama 8 tahun di Israel. Hasil yang ia dapatkan menunjukkan bahwa orang Yahudi (Israel) terkenal cerdas karena salah satunya mereka sangat menjaga pola makan, yaitu dengan membiasakan makan buah sebelum makan nasi. Selain itu, mereka sangat menjaga prinsip untuk tidak makan daging dan ikan secara bersamaan. Stephen juga menyebutkan bahwa anak-anak di negara ini dibiasakan untuk makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. 

Maka jangan heran jika dalam jamuan makan di rumah mereka, dihidangkan buah-buahan terlebih dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian diikuti dengan menyantap buah-buahan akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi tubuh menjadi sangat lemah dan sulit untuk memahami pelajaran di sekolah.

Selain itu, penelitian membuktikan bahwa makan buah terlebih dahulu dapat memancing getah lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan membantu dalam proses pencernaan makanan yang lain

Enzim dari buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak. Tubuh pun lebih ringan mencerna karena tidak perlu repot memproduksi enzim pencernaan

5. Tidak Mencela Makanan

Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya. Rasulullah s.a.w tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)

Jika seseorang merasakan ketidak lezatan makanan yang sedang ia santap, hendaklah ia berdiam tanpa celaan terhadap makanan tersebut. Jika ia suka hendaklah ia menyantap dan memakannya sampai habis, namun jika ia tidak menyukainya maka hendaklah ia meninggalkannya yakni tidak memakannya. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, “Nabi s.a.w tidak pernah mencela makanan sedikitpun. Jika beliau mau, beliau makan, dan jika tidak suka, beliau meninggalkannya.” [HR al-Bukhoriy: 5409, Muslim: 2064 dan Abu Dawud: 3763. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]

Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah, “Semua makanan yang mubah (dibolehkan untuk dimakan), Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah mencelanya. Adapun yang haram, maka Beliau mencela dan menghinanya serta dilarang dari (memakan)nya. Terdapat keagungan akhlak Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Beliau senantiasa menjaga perasaan para pembuat makanan dan juru masaknya. Beliau tidak mencela karya mereka, tidak mengoyak perasaan mereka dan mematahkah hati mereka. Terdapat penjelasan akan adab yang baik, karena seseorang itu terkadang tidak berhasrat kepada suatu makanan tetapi berminat kepada makanan yang lainnya”

Maksudnya adalah jika seseorang memakan suatu makanan, lalu ia merasakan makanan tersebut tidak enak, maka janganlah ia berkata yang tidak-tidak akan makanan tersebut. Jangan pula ia mencela, mengejek dan mengolok-oloknya, apalagi sampai mengucapkan, ‘makanan apa ini? rasanya tidak enak sekali!’. Atau mengatakan, ‘Aduh makanannya asin banget, atau hambar sekali, dan sejenisnya. Atau jika dihidangkan kurma kepada seseorang, namun kondisi kurma itu kurang baik maka janganlah ia mengatakan, ‘Ini kurma yang jelek’. Maka jika ia berselera, silahkanlah ia memakannya. Tetapi jika tidak, tinggalkanlah kurma tersebut tanpa mencela dan mengejeknya.

Dan dalam hadits yang lain, apabila makanan tersebut terasa lezat dan nikmat, maka dianjurkan baginya untuk memuji makanan tersebut ketika sedang menikmatinya. Demikian, Semoga Bermanfaat.

No comments:

Post a Comment