1). AWALUDIN Makrifatullah (Artinya: Awal agama mengenal Allah).
2). LAYASUL Solat ILLA BIN Makrifat (Artinya: Tidak syah solat tanpa mengenal Allah).
3). MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU (Artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya).
4). ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALA SYAHIDENA (Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 172).
5). AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU (Artinya: Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya).
6). WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN (Artinya: Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat).
7). WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ (Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu).
8). LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH (Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah bila aku tidak melihatnya lebih dahulu).
9). WAKALBUL MU’MIN ITU RUMAHNYA Allah (Artinya: Jiwa orang Mu’min itu rumahnya Allah).
10). Nabi Muhammad SAW Bersabda: Hati hati pirasat orang Mukmin kerana ianya Melihat Cahaya Allah SWT.
11). Jibril berkata kpd Nabi S.a.w . Kabarkan kepadaku apa itu IHSAN. Nabi saw bersabda: Maksudnya: IHSAN ITU, KAMU beribadat kepada Allah seolah-olah kamu MELIHAT Allah, JIKA KAMU TAK MELIHAT Allah, Allah MELIHAT KAMU. Istilah Al-Ihsan tersebut, dalam prakteknya, memunculkan tradisi agung dalam Islam, yaitu amaliyah batin yang kekal membangun suatu akademi esoteris yang luar biasa. “Seakan-akan melihat Allah dan Allah melihatnya,” adalah puncak dari prestasi moral seorang hamba Allah disaat sang hamba berhubungan denganNya. Inilah salah satu hadist pegangan para ahli tasawuf/sufi ladunni dan ilmu hikmah penjelasannya:
A). Dalam mengenai IKHSAN beribadat seolah olah melihat Allah disini tidak ada keharusan hamba Allah untuk melihat Allah karna untuk melihatnya pastilah hamba hamba yang terpilih/wali wali Allah..lihatlah dan pahami kata seolah olah artinya bukan suatu keharusan karna ini suatu yang sulit tanpa bimbingan dan ilham dari Allah swt.jika dihilangkan kata seolah olah, berarti itu suatu keharusan Melihat Allah swt dengan pandangan batin/mata hati..beginilah orang yang mengenal kepada Allah ,melihat Allah ...inilah rahasia hakekat ketuhanan,ilmu hai’atul maknum.. jadi sebagai hamba haus akan ilmu atau ingin hakekat kebenaran dengan cinta Allah maka berusahalah mencari/mengetahui/sejatinya “AKU”
B). Dalam penjelasan kedua: JIKA KAMU TIDAK MELIHAT Allah, Allah MELIHAT KAMU hadist disini dijelaskan pada hamba Allah yang ahli syariat,artinya sesuatu yang hanya diketahui dengan kebesarannya, keagumannya, dan segala ciptaannya dan kekuasaannya, dengan suatu kenyakinan bahwa kita ini adalah hamba Allah dengan ciptaanya dan kembali kepada Allah, tanpa melihat dan hanya dengan suatu kenyakinan Allah itu ada dan kuasa atas segala sesuatu dan melihat hamba hambanya yang taat dan patuh atas segala perintahnya, cara beribadat seperti ini dalam solat/solat melihat dirinya/ciptaanya, keagumannya, kebesarannya.
Keterangan dari penjelasan diatas adalah melihat Allah dengan penglihatan Allah pada hambanya karna kita ketahui bahwa segala yang tercipta pada hambanya itu adalah kepunyaan Allah SWT ia menciptakan dirinya kedalam dirinya dengan beberapa proses/tingkatan sehingga engkau ada/tercipta Allah menciptakan dirinya didalam dirinya sehingga ada yang namanya menjadi BAHARU yang ber awal dan yang ber akhir yaitu HAMBA..kita tercipta dari nurullah sehingga kita hidup(hayat) dengan ruh Allah,,jika itu tiada maka kita mati, jadi hadist hadist yang diatas yang di jelaskan semua itu adalah hakekat ruh Allah pada hambanya.
Salah satu firman Allah SWT yang dipertentangkan para ahli syariat yaitu:hanya Allah yang mengetahui yang Ghaib:jadi seyogyanya jika hamba mengetahui ghaib Allah itu jua yaitu ruh Allah juga yang mengetahuinya yang ada pada setiap ikhsan hamba Allah SW:
1). Ada pertanyaan para pembaca kitab ini semoga dipahami: wahai saudaraku bagaimana anda mengingat, yang diingatkan dan siapa engkau ingat dalam solat?. Apakah anda solat mengingat Allah atau cuman bacaan2 solat atau lafaz Allah atau keaguman yang mana,kebesarannya,ciptaan yang mana,atau hanya keyakinan dan ini keyakinan yang mana ?jadi seyogyanya para hamba Allah mayoritas menyembah Allah kebanyakan dengan melalui perantara(wasilah) yaitu bacaan bacaan di dalam solat begitupun zikir kepada Allah dengan suatu kenyakinan Allah tahu,mendengar,mengetahui hambanya.
2). Apa yang di ingatkan yaitu nyawa kita itulah yang kembali kepada Allah SWT itu ruh Allah yang terpenjara dalam wadah/tubuh kita,sehingga sebagai hamba Allah swt ,perbanyaklah bertobat dan perbanyaklah amal, karna kita datang dari Allah swt secara fitrah(suci) seyogyanya kembali dalam keadaan fitrah pula
3). Ingat Allah SWT dengan penuh keyakinan tanpa suatu terlintas hal hal yang bisa merusak amal ibadahmu terutama ke bi’dahan yang mengundang pada kesyirikan. Inilah hadist nabi muhammad saw riwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut “Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani)
Sudah jelas hadist hadist diatas menyangkut Rahasia yang sangat dalam,ilmu itu ada dua 1.ilmu syariat dan ilmu batin, sebagaimana para ahli tasawuf dan para sufi untuk mencari kebenaran sejati dari pengenalan diri dengan pengenalan tuhannya..hai’atil maknum merupakan ilmu hakekat yang sangat rahasia karna ini menyangkut KETUHANAN sebagaimana kita salah menafsirkan maka akan terjatuh dari pada lembah kekufuran,sudah jelas hadist diatas adalah untuk para ahli sufi,ladunni,ilmu hikmah,ilmu batin.
Bahwa kita selaku hamba Allah, biarlah amal ibadah kita sedikit, asal saja makrifat kita kepada Allah bersemayam di dalam diri kita. Ini adalah lebih bagus drpd amal ibadah yang banyak tetapi hati kita lalai kepada Allah. Allah berfirman: “Maka kecelakaanlah bagi orang-2 yang solat, iaitu orang-orang yang lalai dari solatnya, orang-orang yang berbuat riya.” QS Al-Maa’un: 4-6.
Rasulullah bersabda “Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun kamu berada“. (HR. Ath Thobari)
Dimana mukamu berada disitu wajah Allah (al hadist)
Wujud alam ini fana (binasa) dalam wujud Allah.Dalilnya ialah Firman Allah dalam Surah An-Nur:35 yang bermaksud; "Cahaya atas cahaya, Allah membimbing dengan cahayanya sesiapa yang dikehendakinya." dan "Allah adalah cahaya langit dan bumi.”
Kewalian ialah melihat Allah melalui Allah. Kenabian ialah melihat Allah melalui makhluk. Dalam kewalian tidak ada bayang makhluk yang wujud. Dalam kenabian makhluk masih nampak di samping memerhati Allah. Kewalaian ialah peringakat fana dan kenabian ialah peringkat baqa. Tidak ada pandangan yang pernah melihat Tajalinya Zat. Jika ada pun ia mencapai Tajalli ini, maka ianya binasa dan fana kerana Tajali Zat melarutkan semua cermin penzohiran. Firman Allah yang bermaksud :.
Sesungguhnya Allah meliputi segala-galanya.(Surah Al-Fadhilah:54)
Allah SWT memperhatikan Saudara! Dia mau datang untuk Saudara. “Tetapi waktunya akan tiba dan sedang tiba, bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Allah SET dalam ruh dan kebenaran, kerana Allah SWT mencari penyembah-penyembah yang demikian. Allah itu Ruh, dan siapa menyembah Dia, ia harus menyembah-Nya dalam ruh dan kebenaran” Surah Yahya 4:23-24.
Kita tidak dapat menjadi penyembah yang benar kerana telah berdosa. Dosa telah memisahkan kita dari Allah sehingga kita tidak dapat mengenal-Nya. Kitab Suci menyatakan bahwa Adam dan Hawa telah berdosa kerana memakan buah yang dilarang Allah SWT sehingga mereka dihukum. Mereka ddi keluarkan dari Taman Firdaus kerana sekali berbuat dosa. Semua perbuatan baik selama hidup tidak dapat membebaskan mereka dari hukuman Allah.
Bagaimana dengan kita yang banyak berbuat dosa? Tetapi kerana rahmat-Nya kepada kita, Allah SWT telah menyediakan satu jalan bagi kita untuk mengenal-Nya melalui seorang utusan-Nya yang diikuti dengan tanda-tanda ajaib. Dia dilahirkan oleh seorang perawan, dan tidak pernah berdosa. Dia menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak/kusta, bahkan menghidupkan orang mati. Dia mengetahui bila ia meninggal dan hidup kembali. Dialah yang dipilih Allah SWT menjadi hakim pada akhirat. Adakah orang seperti dia? Dialah yang disediakan Allah untuk menjadi jalan yang lurus sebagai Pengantara Allah SWT dan manusia.
Kitab Suci menyatakan bahwa Pengantara itu sekarang hidup bersama-sama dengan Allah SWT dan bersyafaat bagi kita. Pengantara itu adalah Isa Al-Masih, putera Maryam. Isa Al-Masih berkata, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tak seorang pun datang kepada Allah kecuali melalui aku" Surah Yahya 14:6. Allah ingin menjangkau Saudara dan menolong Saudara menjadi seorang penyembah yang benar. Jika Saudara ingin mempunyai hubungan dengan Allah SWT.
No comments:
Post a Comment