Wednesday, February 24, 2016

PARA SAHABAT NAQSHABANDI ALIYA

Mari kita siapkan penyambutan kunjungan SHAYKH ADNAN TOHIR al KABBANI di JAKARTA. Mawlana Syaikh Adnan Kabbani (r.a). Rahasia Qur'an dan Kembalinya SangNabi (saw) Secara Spiritual. Bismillah ir Rahman ir Rahiim. Ya Sultan ul Awliya berikan kami kekuatan agar hati kami terhubung dengan hatimu. Biarkan kami berenang dalam samudera-samuderamu. Biarkan kami berenang dalam Samudera Pengetahuan Ilahiah, Samudera Hikmah, Samudera Rahasia-rahasia Ilahiah dan dalam Samudera Keridhoan Ilahiah dari Allah yang Maha Kuasa dan Samudera Keridhoan sang Nabi (saw).

Sang Nabi (saw) adalah satu-satunya yang hatinya sudah dibersihkan dari segala jenis yang berhubungan dengan kehidupan ini, dunya. Allah yang Maha Kuasa menjadikan hati beliau terhubung dengan Kesenangan Ilahiah dan menjadikannya berenang dalam samudera Hikamh Ilahiah, Pengetahuan Ilahiah dan Rahasia-rahasia Ilahiah.

Inilah yang dibukakan kepada Rasulullah (saw) dan beliau bukakan kepada Sayyidina Abu Bakr Ash Shiddiq (ra) dan kepada Sayyidina 'Ali (ra) dan kemudian dari mereka dibukakan kepada para Sahabat. Para Sahabat menerima ini dari Pengetahuan Ilahiah, Rahasia-rahasia Ilahiah dan Hikmah Ilahiah dari Samudera Ke'Isaan Allah yang Maha Kuasa.

Kemudian dari satu hati ke lainnya pengetahuan ini ditransfer kepada kita. Pengetahuan ini diberikan kepada mereka yang suka berenang dalam Samudera-samudera ini. Tidak semua orang meminta untuk berenang dalam Samudera-samudera ini. Banyak orang sangat senang untuk mengenang beberapa pengetahuan agama dari buku-buku atau dari Syari’ah. Mereka sangat senang dengan ini.

Tapi ada kategori manusia lain yang mencari "Pengetahuan yang Hidup”. Inilah Pengetahuan tentang kehidupan. Pengetahuan ini adalah kehidupan sepenuhnya, baik penuh secara Spiritualitas maupun Haqiqat. Allah yang Maha Kuasa membukakan pengetahun ini dalam hati mereka yang telah memotong semua hubungan dengan dunia materi ini dan mereka yang telah menghubungkan hati mereka kepada Allah yang Maha Kuasa dan kepada sang Nabi (saw). Bagi orang-orang seperti ini Allah yang Maha Kuasa akan membuatkan sebuah `Mihraj' spesial.

Inilah sebuah pembukaan khusus yang akan membawa mereka dari satu Maqam ke Maqam lain. Lebih dan lebih tinggi dari posisi ke posisi sampai mereka mencapai Maqam Tertinggi dan Tingkat Tertinggi. Ini adalah sebuah Maqam yang memungkinkan mereka menerima dari Sayyidina Mahdi(as). Mereka mengambil pengetahuan ini dari beliau dan juga mengambil pengetahuan dari sang Nabi (saw). Lalu mereka akan mampu masuk ke dalam dan berenang dalam Samudera-samudera Pengetahuan ini.

Pesan yang kita punya bagi anak-anak Adam (as) adalah bahwa kehidupan ini tidak akan dilanjutkan seperti saat sekarang ini. Kehidupan akan segera berakhir. Akan ada suatu masa ketika segala sesuatunya akan berubah sangat segera. Segala sesuatu akan berubah menjadi lebih baik. Ini akan berubah ke zaman Sahib uz Zaman Mahdi (as). Kini kita mendekatu masa Sahib uz Zaman, Sayyidina Mahdi (as). Baginda Nabi (saw) sudah memberitahu kita tentang kabar ini.

Para Sahabat bertanya kepada Baginda Nabi Suci (saw), kapankah Hari Kiamat terjadi. Baginda Nabi (saw) menjawab, "Saat itu akan sangat dekat, begitu dekatnya bahkan kau tidak bisa mengatakannya.” Kemudian para Sahabat bertanya kepada beliau bertanya kepada beliau “apakah Hari Kiamat akan terjadi pada zamannya.’ Baginda Nabi (saw) menjawab, "Tidak, Hari Kiamat akan terjadi setelah zamanku dan setelah aku wafat akan ada 4 orang ‘Khalifah yang Membimbing dengan Benar’ yaitu Bakr ash Shiddiq, Umar, 'Utsman dan 'Ali.

Setelah mereka akan datang para Pangeran dan lalu para Raja.” Para Pangeran adalah bani Ummayad dan Abassid dan para Raja dan sultan adalah kaum Utsmani. Para Pengeran atau Ummayad dan Abassid memimpin selama 2 abad dan sesudahnya para Raja memimpin selama 700 tahun. Para Raja adalah Khalifah Utsmani. Raja atau Sultan terakhir adalah Sultan Abdul Hamid dari Kekaisaran Utsmani. Setelahnya selama ratusan tahun akan ada periode tirani. Kita berada diperiode itu sekarang.

Periode ini selama 100 tahun atau kurang dari 100 tahun dan kemudian Allah yang Maha Kuasa akan mengutus cucu sang Nabi Suci (saw) yang juga bernama Muhammad. Beliau akan membimbing Ummah sang Nabi (saw) kepada Islam dan Iman. Beliau akan memimpin Ummah sang Nabi (saw) sehingga mereka akan menggapai Kesenangan-kesenangan Ilahiah Allah yang Maha Kuasa dan akan ada Ummah Qur'an Suci sesungguhnya. Sayyidina Mahdi (as) akan memimpin selama 7 tahun. Selama masa pemerintahan beliau Dunia ini akan seperti Surga.

Ditahun ke-7 Sayyidina 'Isa (as) akan mengambil alih kekuasaan dari beliau dan memimpin Dunia ini selama 40 tahun. Periode ini adalah masa dimulainya dari kepimpinan Mahdi(as), akan ada waktunya kalau Baginda Nabi Suci (saw) akan diutus kembali ke Dunia ini secara spiritual dan beliau akan menanam rahasia Qur'an dalam hati manusia selama masa ini. Ini karena Allah yang Maha Kuasa telah menjanjikan hal ini dalam Qur'an Suci. Sehingga Allah yang Maha Kuasa akan mengutus Baginda Nabi Suci (saw) bukan dalam bentuk fisiknya namun secara spiritual untuk menanamkan Rahasia Qur'an dalam hati semua Manusia.

Dikatakan dalam Qur’an "DIA yang mengutus Qur'an Suci ini kepadamu akan mengutusmu kembali pada suatu masa yang ditentukan.” Pada masa ini Baginda Nabi (saw) akan diutus untuk menanam Rahasia-rahasia Qur'an Suci Dalam hati anak-anak Adam (as) dan dalam hati manusia dan dalam hati Ummah Rasul Allah (saw). Allah yang Maha Kuasa akan mengutus Nabi Penghabisan secara spiritual bukan secara fisik dan kemudian DIA akan memerintahkannya untuk muncul dan kemunculan Rasul Allah (saw) bagaikan matahari bagi Ummatnya.

Rasul Allah (saw) bagaikan Matahari bagi Ummah beliau dan akan tidak akan pernah hilang. Selalu, jika disana ada Ummah Rasul Allah (saw), lalu disana akan ada Rasul Allah (saw) bersama Ummah ini. Tidak bisa Ummah ada tanpa Nabi yang dijunjung dan kau akan melihat bahwa semua Ummah dimasa lalu kini sudah berakhir.

Kini, hanya Ummah sang Nabi yang ada. Allah yang Maha Kuasa akan melanjutkan sampai Hari Perhitungan dan Allah yang Maha Kuasa akan menjadikan Rasul Allah (saw) abadi bersama Ummah beliau dan menanamkan rahasia Qur'an Suci pada masa Mahdi (as) dan Sayyidina 'Isa (as). Inilah yang akan terjadi didepan kita. Kini kita menunggu terjadinya peristiwa ini. Semua awliya sedang menunggu datangnya peristiwa ini. Inilah waktu ketika Rasul Allah (saw) akan muncul secara spiritual dan manusia akan mengetahui tentang Spiritualitas Rasul Allah (saw).

Para Sahabat Rasul Allah (saw) ada dihadapan tubuh fisik beliau. Sedang Ummah terakhir Rasul Allah (saw) akan melihat Spiritualitas beliau. Mereka akan melihat haqiqat beliau dan beliau akan menanamkan dalam hati mereka Rahasia Qur'an Suci. Dengan Qur'an Suci Allah yang Maha Kuasa mengubah keburukan dunia ini menuju cahaya. Kemudian bagaimana ketika Rasul Allah (saw) menerima Rahasia Qur'an Suci? Apa yang akan terjadi dan apa yang akan berubah ketika Rahasia-rahasia ini dibukakan bagi Manusia . Surga dan Bumi akan dibukakan bagi Manusia. Seluruh Maqam dan Dunia Ketuhanan akan dibukakan bagi Manusia dan dengan memakai Rahasia Qur'an Suci, Manusia akan mampu masuk ke Ilahiah dan Dunia Ketuhanan Allah yang Maha Kuasa.

Allah yang Maha Kuasa memberi perintah kepada Spiritual Rasul Allah (saw) untuk memberikan semua orang 'Bentuk Spiritual’ sehingga mereka akan sanggup masuk ke dalam Dunia Ketuhanan Allah yang Maha Kuasa dan ke dalam Kerajaan Ketuhanan Allah yang Maha Kuasa. Kerajaan Allah yang Maha Kuasa tidak seperti dunia ini, Kerajaan tersebut tidak akan berakhir. Dari Pra-Keabadian hingga ke Keabadian. Selamanya. Kerajaan Allah tidak sama seperti dunia ini yang bagus disatu hari dan buruk dihari berikutnya.

Dunia ini yaitu Dunia Ketuhanan begitu luas dan begitu besar berisi Dunia dan Surga dan Dunia Perintah . Jabarut dan semua ini akan dibukakan selama masa Mahdi (as) dan semua ini akan terjadi dengan berkah dari Rasul Allah (saw) yang akan membukakan pintu-pintu Dunia Ketuhanan Allah yang Maha Kuasa ini. Allah yang Maha Kuasa kini sudah memberikan kepada manusia dan ulama 'Kunci'nya. Semua orang yang membaca Qur'an Suci dapat menemukan kunci-kunci ini. Tapi mereka tidak tahu bagaimana menggunakannya. Ini karena mereka tidak tahu bagaimana menggunakannya dan karena mereka tidak tahu bahwa apakah rahasia 'Kunci' ini.

Allah yang Maha Kuasa sudah membuat banyak sekali 'Kunci' dan berada dalam genggaman mereka tapi mereka tidak tahu bagaimana menggunakannya. Allah yang Maha Kuasa menyebutnya dalam beberapa ayat memberikan rahasia-rahasia ini dalam huruf-huruf diawal ayat. Sebagai contoh:

Alif Lam Miim,
Kaf Ha Ya 'Ayn Shaad,
Haa Miim Ya Siin khaff,
Haa Miim
Alif Laam Raa
Shaad dst

Berdasarkan huruf-huruf ini bahkan Ulama juga tidak memahami maknanya. Semua orang menjelaskan huruf-huruf itu berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki tapi huruf-huruf ini benar-benar ‘Kunci-kunci'. Inilah 'Kunci-kunci Spiritual’. Inilah Kunci-kunci untuk membuka Qur'an Suci dan dengan dan melalui ini kau akan sanggup memasuki Rahasia Suci dari Qur'an Suci dan kau akan mampu untuk membukan semua Dunia Ketuhanan Ilahiah Allah yang Maha Kuasa dan kau akan sanggup berenang dalam Samudera-samudera Hikmah dan Rahasia Pengetahuan Ilahiah dalam Keesaan Ilahiah Allah yang Maha Kuasa.

Oleh karenanya tidak seorang pun boleh berpikir kalau dia orang besar dan hidupnya akan berlanjut seperti sudah dinaikkan sekarang ini. Tidak. Tidak akan dilanjutkan seperti ini. Ini akan menemui akhirnya. Allah yang Maha Kuasa akan menghentikan jenis kehidupan ini, kehidupan dimana kita berada dan menggantinya dengan kehidupan baru. Untuk mengubahnya menjadi kehidupan yang dibimbing oleh Imam Sahib uz Zaman Sayyidina Mahdi (as) dan Sayyidina 'Isa (Saw). Akan menjadi Sultan ul Awliya dimasa kita yang akan mengajari kita, bahkan Mahdi (as) pun berusaha menggapai Rasul Allah (saw).

Tanpa perantara Sultan ul Awliya ini, tidak seorang pun dapat mencapai Haqiqat Rasul Allah (saw). Bahkan Sayyidina Mahdi (as) yang akan menjadi Sultan dimuka bumi sudah dihubungkan ke Rasul Allah (saw) oleh Sultan ul Awliya pada masa kita. Pada saat ini setiap orang yang seperti Sayyidina Musa (as) akan sanggup mendengar suara Allah yang Maha Kuasa. Dengan cara ini Allah yang Maha Kuasa akan berbicara kepada manusia selama masa Mahdi (as). Semua orang akan mendengar suara Allah yang Maha Kuasa dengan cara yang sama Saat Sayyidina Musa (as) mendengar suara Allah yang Maha Kuasa. Semua orang juga akan mendengar suara Rasul Allah (saw) dan manusia yang tulus juga akan mampu melihat Spiritualitas Rasul Allah (saw).

Tidak semua orang mampu melihat Spiritualitas Rasul Allah (saw), hanya orang yang tulus yang mampu melihat beliau. Tapi setiap orang akan mampu mendengar suara Rasul Allah (saw). Hal ini tidak terbatas bagi mereka yang hidup pada saat itu karen barang siapa yang sudah meninggal dan berada di alam Barzakh juga akan mampu mendengar suara Rasul Allah (saw) dan mereka semua akan diberkahi dengan Rahasia Qur'an Suci yang diletakkan ke dalam hati mereka.

Barang siapa yang hidup akan dibusanai dalam kehidupan ini secara fisik dan yang telah wafat juga akan dibusanai dengan cara spiritual dengan berkah-berkah dari Rahasia Qur’an. Untuk ini Allah yang Maha Kuasa membuat suatu jalan dan barang siapa yang berjalan dengan jalan ini akan dibimbing oleh Imam jalan ini dan engkau akan berjalan dijalan yang diterangi sinar Matahari, maka kau dapat mencapai Matahari, dan seseorang yang dapat berjalan di jalan Cahaya dapat mencapai Samudera Cahaya Ilahiah.

Disini Allah yang Maha Kuasa berfirman, "Akulah Allah yang Maha Kuasa, Cahaya diatas Cahaya.” Allahu Nuur us samaawaati wal Ardh. Allah yang Maha Kuasa adalah Cahaya Langit dan Bumi. Allah yang Maha Kuasa berfirman dalam Qur'an Suci, "Aku-lah Cahaya, Aku-lah Cahaya seluruh Langit dan Bumi, Aku-lah Cahaya tubuh fisikmu, Aku-lah Cahaya jiwamu, Aku-lah Cahaya tubuhmu yang sesungguhnya, Aku-lah Cahaya semua ciptaan,” artinya bahwa segala sesuatunya diciptakan dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa.

Jika kau dapat membuat dirimu sendiri mati sebelum mati lalu kau akan memasuki Samudera Cahaya Ilahiah Allah yang Maha Kuasa dan kau akan berenang dalam Samudera ini dan lalu kau akan menjadi Cahaya. Sosok dirimu seperti tubuh fisikmu tapi haqiqatnya kau adalah seberkas Cahaya dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa. Tubuh fisikmu akan berbentuk seperti sekarang tapi dalam kenyataannya Cahayamu akan berasal dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa. Matamu akan berasal dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa dan telingamu akan berasal dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa, lidahmu akan berasal dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa dan tanganmu dan kakimu akan berasal dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa dan jiwamu akan berasal dari Cahaya Allah yang Maha Kuasa dan kau akan menjadi Cahaya diatas Cahaya.

Kau akan melihat dengan mata Allah yang Maha Kuasa, kau akan mendengar dengan telingan dari Allah yang Maha Kuasa, kau akan bicara dengan lidah dari Allah yang Maha Kuasa, kau akan bekerja dengan tangan Allah yang Maha Kuasa dan kau akan berjalan dengan kaki Allah yang Maha Kuasa. Allah yang Maha Kuasa lalu akan mendandanimu dengan sebuah 'Tubuh Ketuhanan’, Sebuah 'Tubuh Cahaya Ketuhanan'.

Inilah apa yang semua para awliya persiapkan sekarang. Rasul Allah (saw) sudah memprediksikan bahwa sampai waktu tertentu manusia akan menghadapi begitu banyak kemalangan dan begitu banyak kejadian buruk yang akan mereka hadapi. Oleh karenanya kau harus berusaha untuk bertoleransi sebanyak yang kau bisa dan mintalah perlindungan dari Allah yang Maha Kuasa dengan mengucap “Astaghfirullah." Menjauhlah semampumu dari orang-orang jahat dan jangan berusaha campur tangan dalam percekcokan mereka tapi jagalah dirimu sehingga kau akan mampu mencapai masa Sayyidina Mahdi (as) dimana pada saat itu kau akan mempunyai kehidupan sejati dan kau akan menikmati kehidupan spiritual seperti yang dialama para Sahabat Rasul Allah (saw).

Para Sahabat berada di Jannah atau Surga karena mereka bersama Rasul Allah(saw). Mereka bersama beliau secara fisik dan mereka dapat melihat dan menyentuh Rasul Allah (saw) dan itu bagaikan seperti Surga. Ini lebih dari surga bagi para Sahabat yang hidup bersama Nabi (saw) dan shalat dibelakang beliau dan berada di hadirat suci beliau. Dengan cara ini para Sahabat hidup selama 23 tahun bersama Nabi (saw) dan karenanya ini bagaikan hidup dalam surga. Kemudian ketika Rasul Allah (saw) wafat, mereka kehilangan dan kehidupan seperti itu selesai dan berhenti.

Dari masa wafatnya Rasul Allah (saw) kita berada dimasa yang sulit. Ini akan terjadi sampai kemunculan Imam Mahdi (as). Kemudian mereka akan mengirimkan kepada kita haqiqat Rasul Allah (saw) lagi dan masa ini akan lebih tinggi bahkan lebih tinggi dari surga. Akan ada "Makkah ul Shiddiq" " Madinatul Muqtadir” karena ini akan menjadi tetangga Allah yang Maha Kuasa dan ini akan menjadi tetangga Rasul Allah (saw) karena haqiqat atau spiritualitas Rasul Allah (saw) akan bersama kita selama masa ini dan pengetahuan itu akan dibukakan oleh Rasul Allah (saw), akan dibukakan Rahasia Qur'an. Apa makna dari "Rahasia Qur'an."

Inilah yang Allah Maha Kuasa busanakan kepada sang Nabi (saw), apa yang DIA sudah berikan dari hati-NYA ke hati Rasul Allah (saw) selama Pengasingan diri ( Khalwat) Suci selama malam Mi’raj. Malam ini yang kita sebut "Laylatul Mi’raj." Dalam Perjalanan Malam ini Rasul Allah (saw) naik ke Hadirat Ilahiah, beliau membuat sebuah khalwat khusus bersama Allah yangMaha Kuasa. Selama khalwat Allah yang Maha Kuasa membusanai hati sang Nabi (saw) secara langsung. Apa yang dikenakan langsung kepada hati sang Nabi (saw) akan dibukakan kepada Ummah Nabi (saw) selama masa Sayyidina Mahdi (as) dan Sayyidina 'Isa (as).

Ini karena Mawlana berkata bahwa Allah yang Maha Kuasa akan mengutus lagi haqiqat Rasul Allah (saw) kerena tidak seorangpun dapat memberikan pengetahuan ini, atau menterjemahkan pengetahuan ini atau membuka pengetahuan ini atau rahasia dari pengetahuan ini kecuali Rasul Allah (saw), karena beliaulah satu-satunya yang dibusanai dengan pengetahuan ini dalam khalwat yang sudah kami sebutkan oleh Allah yang Maha Kuasa.

Allah yang Maha Kuasa tidak menjadikan sebuah khalwat seperti ini bersama nabi lain kecuali bersama Penutup para Nabi, Sayyidina Muhammad (saw). Banyak orang pada masa Sayyidina Musa (as) memohon kepada Allah yang Maha Kuasa untuk melihat Allah yang Maha Kuasa. Dia seorang nabi yang sangat kuat dalam Haidrat Ilahiah Allah yang Maha Kuasa. Beliau berkata, "Oh! Allah yang Maha Kuasa perkenankan agar aku mampu melihat-Mu sekali saja. Perkenankan aku agar mampu bertemu dengan-Mu sekali saja. Perkenankan aku agar mampu melakukan khalwat bersama-Mu setidaknya dalam sekejab mata."

Allah yang Maha Kuasa menjawab, "Tidak, Musa! Ini bukan untukmu! Ini untuk kekasih-Ku, Nabi Muhammad (saw).” Musa (as) terkejut dan berkata, "Apakah bedanya antara aku dan Muhammad (saw)? AKU Khalifah-Mu dan aku juga bicara kepada-Mu. Jadi mengapa Kau tidak memperlakukanku seperti Kau memperlakukan Muhammad (saw)?” Allah yang Maha Kuasa menegur Musa (as) dengan bersabda "Musa hati-hati dengan apa yang kau bicarakan! Kau tidak diijinkan berbicara seperti itu tentang Muhammad (saw). Semua nabi berusaha semampu mereka untuk menyenangkan AKU. Sebagai rasa hormat kepada Muhammad (saw) inilah AKU yang berusaha untuk menyenangkan dia. AKU-lah Allah yang Maha Kuasa dan AKU berusaha semampu-KU untuk menyenangkan kekasih-KU Muhammad (saw)."

Semoga Allah yang Maha Kuasa mengampuni kita, mengirim rahmat kepada kita, merahmati kita dengan rahmat Rasul Allah (saw) dan kabar-kabar gembira dan rahmat-rahmat Rasul Allah (saw) dan Allah yang Maha Kuasa. Semoga DIA menjadikan kita para hamba Allah Maha Kuasa yang tulus dan menjadikan kita Ummat Rasul Allah (saw) yang tulus dan Murid-murid Mawlana Syaikh Nazim yang tulus dan Grandshaykh Abdullah dan semua Grandsyaikh dalam rantai emas kita hingga ke Sayyidina Abu Bakr (ra).

Allah Allah Allah Allah Allah Allah Aziiz
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Kariim
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Subhan Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Sultan Allah.

KAU-lah sang Sultan, Oh Allah, kamilah para hamba yang paling lemah, Oh Allah berilah kami rahmat, kami bertaubat kepada-MU. Oh Allah kami mengucap, Astaghfirullah, Astaghfirullah, Syafa'ah Ya Rasulullah, Mahabah Ya Allah, Mahabaha Ya Rasulullah ila Syarafi Nabiyina Sayyidina Muhammad (saw). Lantunkan Al Fathiha.

Seorang dari pendengar berkata kepada Syaikh Adnan, "Kita bukan apa- dibanding banyaknya kaum non muslim yang akan menjadi murid Mawlana setelah membaca website ( www.sheiknazim2.com). Kami mengetahui bahwa mereka lebih tertarik dalam pengetahuan tinggi dibandingkan dengan kami kaum Muslims.” Sheikh Adnan menjawab: "Kaum Muslim akan bertanya apakah kami dapat berbuat ini atau itu tapi kaum non muslim mereka akan menyukai spiritualitas, mereka datang untuk spiritualitas.

Kaum Muslim akan bertanya dimana dalam Qur'an kau temukan ini dan di Hadist mana kau temukan ini. Ini bukanlah perkara dengan non Muslim. Selama masa Mahdi (as) sebagian besar pengikut beliau adalah kaum non-muslim yang akan pindah ke Islam. Kepada kaum Muslims saat kau berkata sesuatu, mereka akan bertanya agar memperlihatkan kepada mereka Ayat dalam Qur'an Suci. Berkaitan dengan ini Grandsyaikh kita berkata dan Mawlana Syaikh Nazim Mengulanginya bahwa ketika “Imam Mahdi (as) muncul 70,000 Ulama akan menolak beliau”. Mereka akan berkata, "Kau salah. Kau salah satu pembohong.Kau bukanlah Mahdi." Dengan adab ini mereka menolak Mahdi (as) dan kemudian Allah yang Maha Kuasa akan memerintahkan agar mereka disembelih. 

(Berikut salah satu TAUSIYAH BELIAU YANG LUAR BIASA. SEMOGA DAPAT KITA JADIKAN TELADAN).

No comments:

Post a Comment