Oleh: Ustaz Iqbal Zain
"Allah memerintahkanmu di dunia ini untuk merenungkan ciptaan-Nya dan di akhirat Dia akan menyingkapkan kesempurnaan Dzat-Nya untukmu.” (Syekh Ibnu Atha'illah dalam Al-Hikam). Sahabatku, Allah telah memerintahkan kita di dunia ini untuk memperhatikan, merenungkan dan memikirkan secara mendalam ciptaan-Nya, dengan mata batin kita bahawa engkau melihat-Nya tampak disetiap martabat wujud.
Allah SWT telah berfirman, "Katakanlah, 'Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi," (QS Yunus (20): 20). Tujuannya, agar kelak di akhirat nanti, Allah menyingkapkan untuk kita kesempurnaan Dzat-Nya, engkau akan melihat-Nya dengan mata batinmu. Dan, kemampuan seorang hamba melihat Rabbnya sangat bergantung pada kadar tajalli-Nya di hadapan kita didunia ini.
Di dunia ini, kita dapat melihat-Nya tampak di alam semesta dengan cahaya mata batin (nur bashirah) kita, kerana Allah menampakkan Diri kepada mereka dari balik hijab mereka sendiri, yaitu alam semesta ini. Kelak, di akhirat mereka akan melihat-Nya langsung tanpa hijab dengan cahaya mata-kepala mereka sendiri. Sebab, disinilah puncak dari tajalli (penampakan Allah) dan kasyaf (ketersingkapan Allah) di dunia yang dialami khusus oleh orang-orang 'arif. Di akhirat, tajalli dan kasyaf ini akan dialami oleh seluruh kaum Mukmin. Demikian penjelasan dari Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.
HATI YANG BELUM DIPERSIAPKAN TAK MAMPU MENERIMA CAHAYA ILAHI
"Boleh jadi cahaya-cahaya mendatangimu dan mendapati kalbu yang masih dipenuhi dengan hal-hal duniawi, sehingga cahaya-cahaya itu kembali ke tempat asalnya semula.” (Syekh Ibnu Atha'illah dalam Al-Hikam). Sahabatku, kita harus terus menyucikan hati dan mengolah batin dengan Asma-Asma Allah(nama2Nya), membersihkan dan mensucikan kalbu dari segala unsur-unsur selain Allah yang mengotori kalbu.
Cahaya Ilahi tak akan mampu ditampung jika kalbu masih dikotori penyakit hati dari sifat-sifat mazmumah seperti hasad, dengki, dendam, amarah, tamak, sombong, angkuh, merasa diri mulia, menghina orang, merasa selamat dari Allah, merasa alim dan soleh dan lain-lainnya. Jangan sampai, ketika Tuhan berkehendak untuk memantulkan cahaya-Nya, tetapi justeru diri kitalah yang menolak dan menghindari pancarannya.
Cahaya Tauhid dan syirik tak dapat bersatu seperti halnya cahaya terang dan gelap tak mungkin bersama. Maka buanglah selain Allah itu dari hatimu... itulah berhala-berhala yang akan menyibukkan hati batinmu dari Allah swt. KekAllah bertawajuh hanya kepada pemilik hati yang hakiki.
Semoga bermanafaat.
No comments:
Post a Comment