Mawlana Syaikh Mehmet Adil qs (2 September 2012 - Lefke Cyprus). Bismillahir Rahmaanir Rahim. Ketika kalian berbicara yang baik dan memperlakukan setiap orang dengan kebaikan, maka kalian akan memenangkan dan menarik hati setiap orang. Tetapi sebaliknya ketika kalian mengatakan kata yang kasar dan keras, "Kerjakan ini", maka dengan kata-kata perintah seperti ini mereka akan merasa terganggu. Ada beberapa cara lain untuk mengatakan hal itu dengan penuh kelembutan dan adab yang baik sehingga bahkan mereka tak akan dapat menolak kata-katamu.
Kata-kata yang kasar akan sangat menyakiti hati seseorang dan mereka akan berbalik menghinakanmu dan dia berkata,"Betapa orang ini sangat kasar dan keras dan sangat menggangguku". Bahkan jika kalian memberikan nasehat yang baik, mereka tidak akan mau menerimanya.
Dahulu ada seseorang yang memiliki hati yang sangat lembut, dan selalu berbicara kepada seseorang dengan penuh kebaikan. Wajahnya sangat rupawan dan memiliki cahaya didalamnya. Dan setiap orang yang melihatnya akan mencintainya. Orang ini adalah seorang penjual madu. Dan kemana pun dia pergi membawa dagangannya maka selalu terjual dengan cepat karena setiap orang akan berebutan untuk membeli madu darinya.
Hal ini menyebabkan seseorang yang memilki hati yang penuh iri dan dengki, cemburu melihat orang yang baik ini. Sifat si pendengki ini berlawanan dengan sifat orang yang baik itu. Dia sangat kasar, keras dan wajahnya selalu menunjukkan muka yang masam bagaikan cuka. Si Pendengki berkata, aku dapat mengerjakan apa yang dia lakukan dan aku dapat menghasilkan uang dengan cepat seperti apa yang dia lakukan. Dia berpikir bahwa menjual madu sungguh perkerjaan yang bagus dan dia mulai menjalankan bisnis madu.
Dia membeli berbagai madu dengan kualitas terbaik dan bukan madu yang jelek. Kemudian dia mulai berjualan dari pagi hingga sore, berkeliling kota pergi kesetiap tempat. Tetapi tak ada seorangpun yang mau membeli madunya hingga akhirnya dia pulang kerumahnya dimalam hari. Dia bercerita kepada istrinya dan istrinya berkata,"Seseorang yang melihat wajahmu, mereka langsung menjauhimu bahkan mereka tidak tertarik dengan madu yang kau jual meskipun kau menjual madu terbaik”.
Itulah sebabnya meskipun seseorang memberikan nasehat yang baik tetapi tetapi tetap saja tidak ada orang yang mau mendekatinya. Mereka bahkan akan melakukan hal yang sebaliknya, karena kalian memiliki adab dan perilaku yang buruk. Jika kalian memperlakukan setiap orang dengan baik dan penuh ketulusan maka bahkan pisau yang tajam sekalipun tidak akan mampu memotongmu.
Ada banyak kisah seperti ini dalam buku Mawlana dan salah satunya adalah kisah seorang Pangeran dari Turkistan. Dia sangat kaya dan memilki perilaku yang buruk, sehingga banyak orang yang memilki dengan perilaku yang buruk berada disekelilingnya. Pangeran ini suka mabuk-mabukan dan suatu hari dia minum, minum dan minum sangat banyak hingga mabuk dan kehilangan kewarasannya. Dia menjadi demikian mabuk sehingga dengan sebotol minuman keras dia masuk kedalam masjid. Tentu saja tak ada seorangpun yang suka dengan tingkah lakunya yang buruk itu. Jika ada seseorang yang tidak suka dengannya maka dia akan memenggal leher orang itu. Maka tak ada seorangpun yang berani menasehatinya.
Dia masuk kedalam masjid dan melihat ada seorang Shaykh disitu. Pangeran ini mengucapkan assalamu alaykum kepada Shaykh dan Shaykh menjawabnya "wa alaykum salam, semoga Allah memberikan kebahagiaan kepadamu dan abadi selamanya, dan menjadikanmu seseorang yang dihiasi dengan kebahagiaan didunia dan di akhirat kelak". Lihatelah betapa indahnya kata-kata yang diucapkan Syaikh ini. Tetapi beberapa orang yang mendengar kata-kata Syaikh menjadi kesal dan marah, mereka berkata kepada Syaikh, "Mengapa kau mendoakan orang yang buruk ini dengan doa yang demikian bagus, padahal dia masuk kedalam masjid dengan mabuk dan dengan segala hal yang memalukan, bagaimana kau dapat mendoakannya seperti itu?
Biasanya para Syaikh tidak akan mau menerangkan hikmah dibalik tindakan dan kata-katanya. Tetapi Syaikh menjawab kepada semua orang yang hadir, "Dibalik kata-kata doa itu, aku mendoakannya agar Sang Pangeran tersadar dan mendapat kebaikan didunia ini dan agar dia juga mendapat kebaikan di akhirat kelak”.
Tak lama setelah itu Sang Pangeran mendengar kata-kata Syaikh itu yang menyebabkan dia terbangun dan tersadar atas segala perilaku buruknya. Dia segera kembali ke Masjid itu dan mendatangi Syaikh serta mencium tangan Syaikh. Hidayah dan bimbingan hati telah masuk kedalam hatinya, karena keajaiban karamah dari doa Syaikh. Bisa saja Syaikh berkata yang lain, karena perilaku pangeran yang buruk ketika masuk kedalam Masjid yang Suci dalam keadaan mabuk. Dan bisa saja akibat kemabukan dan kemarahannya, pedang sang Pangeran akan memenggal kepalanya.
Tetapi karena kata-kata yang indah dan doa Syaikh, maka ketika Pangeran kembali ke Istananya dia tersadar dan melihat bahwa betapa banyak teman-temannya dan orang disekelilingnya memiliki perilakunya yang sangat buruk. Pekerjaan mereka hanya minum, mabuk dan bicara tak karuan, maka seketika Pangeran tersadar dia mengambil seluruh anggur dan minuman keras dan menghancurkannya. Dan tiba-tiba dia berubah 180 derajat menjadi orang yang baik.
Sang Sultan, ayah sang pangeran itu berkata," Yaa Huuu, siapakah orang yang dapat membuat keajaiban ini terjadi pada anakku? Dan mereka berkata, "Syaikh yang menyebabkan hal ini terjadi". "Aku bertahun-tahun mencoba mendidik anakku dengan berbagai disiplin bahkan dengan sangat keras, tetapi hanya dengan satu kalimat yang lembut dan doa yang baik, anakku akhirnya mendapat hidayahNya". Dan seluruh keburukannya pergi begitu saja, bahkan dia dapat membawa banyak teman-temannya yang buruk menjadi sadar dan kembali kejalan yang benar.
Lihatelah, hanya dengan satu kata, hanya dengan satu kalimat yang baik, dapat menyebabkan semua hal ini terjadi. Oleh karena itu, meskipun tidak mudah bagi setiap orang untuk dapat berbicara dengan kata-kata yang baik dan penuh hikmah, tetapi ingatlah sesungguhnya Al-Quran telah mengatakan. Allah swt berfirman: “Qawlun ma'ruufun wamaghfiratun khayrun min shadaqatin” Perkataan yang baik dan pemberian ma'af jauh lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan hati (perasaan si penerima) (Surat Al-Baqarah ayat 263) Kata-kata ini ada didalam Al-Quran, bahwa perkataan yang baik jauh lebih baik dari sedekah yang diikuti dengan sesuatu yang menyakitkan hati sang penerima sedekah. Wa min Allah at Tawfiq
No comments:
Post a Comment