Ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai Ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan kelihatan semuanya sujud kepadaku…"(Surat Yusuf:4) Kenapa Bintang, Matahari, Bulan Sujud kepada Nabi Yusuf? Karena HATI Nabi Yusup MEMANCARKAN CAHAYA yg lebih terang daripada bintang, matahari dan rembulan, inilah Hakikat NURUN NUBUWAH atau Cahaya kenabian.
Cahaya Hati Nabi Yusuf bersumber dari pusat cahaya abadi illahi yg disebut NUR MUHAMMAD, Nur Muhammad inilah sebagai sumber induk dari semua cahaya yg memancar dari hati Semua Nabi dan Waliyulloh juga dari hati orang2 Mukmin sejagat raya,karena Nur Muhammad inilah yg pertama2 diciptakan Alloh dan semua Ruh diciptakan dari Nur Muhammad, maka Muhammad itu hakikatnya BABU RUH atau bapa segala Ruh.
Bagaimana caranya agar hati kitapun dapat memancarkan cahaya Nur Muhammad itu? Yaitu dg membersihkan cermin hati kita dg Dzikrullah,sesuai dg sabda Nabi Muhammad saw: “Sesungguhnya segala sesuatu ada alat pembersihnya,dan alat pembersih hati itu DZIKRULLAH”. Surat Yusuf ayat 4 ini bukan pelet atau asihan:) tetapi ayat yg mengandung perintah DZIKIR agar hati kita memancarkan cahaya Nur Muhammad, Sehingga dg terangnya hati,kita menjadi mengenal diri sendiri juga kenal kepada Tuhannya,maka lahirlah cahaya Laduniah FUTUH dan IRSYAD dari hati kita, Maka ketika orang2 memandang kita menjadi HAIBAH(Terkesiap-terkesima) seolah-olah melihat Malakun Karim, dg memancarkan Akhlakul KARIMAH. Terang juga jalan hidupnya menuju ridha Allah,
Syaikh Faris Rahimahullah mengatakan, "Hati orang2 yg berdzikir dipenuhi dg rindu kepada Alloh disinari oleh cahaya-NYA.Manakala kerinduan mereka berdesir dalam hati mereka,maka DESIRAN DZIKIR KERINDUAN ITU BERUBAH SEKETIKA MENJADI CAHAYA (Quantum) yg menerangi langit dan bumi dan Alloh lalu menunjukkan mereka kepada para malaikat,seraya berkata, "Inilah orang2 yg rindu kepada-Ku.Aku memanggilmu semua untuk menyaksikan bahwa Aku juga rindu kepada mereka, bahkan lebih besar dari kerinduan mereka ini." Aamiin (Ar-Risalah Imam Qusyairi Rahimahullah)"
No comments:
Post a Comment